tag:blogger.com,1999:blog-16761613263227552302024-02-21T09:30:39.568+07:00ruang lain...sebuah dokumentasi ...Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.comBlogger87125tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-31062303849086712902016-01-18T19:14:00.002+07:002016-01-18T19:21:56.690+07:00Masbuk (Cara Yang Benar dan Salah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="_mcgb" style="background-color: white; color: #767676; font-family: "roboto" , , "helvetica neue light" , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; word-wrap: break-word;">Seringkali kita menjadi masbuk ketika shalat berjamaah. Tanpa disadari, ada kesalahan yang mungkin kita lakukan. Bahkan, beberapa kesalahan tersebut bisa menyebabkan batalnya shalat. Lalu bagaimanakah tata cara menjadi masbuk yang benar sesuai sunah? Simak video berikut.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/31H6B3w9O0Q/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/31H6B3w9O0Q?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<span class="_mcgb" style="background-color: white; color: #767676; font-family: "roboto" , , "helvetica neue light" , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; word-wrap: break-word;"><br /></span>
<span class="_mcgb" style="background-color: white; color: #767676; font-family: "roboto" , , "helvetica neue light" , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px; word-wrap: break-word;">Video oleh : yufid.tv</span></div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-47703460836246129342016-01-16T02:42:00.000+07:002016-01-16T02:42:11.524+07:00Khutbah Jumat : Penyimpangan ISIS dan Syiah Terhadap Islam - Syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ujian adalah bukti cinta dari Allah ta'ala kepada hamba-Nya. Ya, Allah ta'ala sedang menguji kaum muslimin di dunia pada saat ini dengan adanya kelompok sesat seperti ISIS dan Syiah yang dinisbatkan pada ajaran Islam. Namun, alangkah jauhnya penisbatan tersebut pada kebenaran, dikarenakan ISIS dan Syiah sangat menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Kaum muslimin harus mengetahui hakikat penyimpangan kedua kelompok radikal tersebut agar terhindar dari kejahatan kelompok tersebut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Simaklah penjelasan yang disampaikan oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Halaby Hafizhahullah berikut ini. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/EH3bAjiubpc/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/EH3bAjiubpc?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Video http://yufid.tv </div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-76099275282154923092013-09-22T06:28:00.001+07:002013-09-22T06:28:29.132+07:00Seruan Ulama Untuk Ummat Islam Dunia : Inilah yang Terjadi di Suriah! - Syaikh Muhammad Al 'Arifi (hafizhohullah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" data-ft="{"type":45,"tn":"*G"}" id="fbPhotoSnowliftCaption" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #333333; display: inline; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: auto; outline: none; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: auto; width: auto; word-spacing: 0px;" tabindex="0"><span class="fbPhotoSnowliftVideoTitle" style="display: block; font-weight: bold; margin-top: 15px;"><span style="background-color: transparent;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Syam adalah bumi yang berbarokah, yang diberkahi oleh Alloh Ta'ala..</span></span></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_523e275ac1f058b21128149" style="display: inline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tempat berkumpulnya umat ini seluruhnya<br />Yang tidak akan didapati keutamaan itu pada beberapa negri-negri lain<br />Sebagaimana keutamaan ada pada Kota Makkah dan Madinah, maka Syam pun demikian<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br />Syam, bumi dimana manusia akan dihimpun di sana pada hari kiamat<br />Syam, dimana kaum muslimin akan berperang dalam pertempuran terbesar yang sering disebut pertempuran dahsyat antara kaum muslimin dan musuh-musuhnya<br />Nabi Alaihisholatuwassalam bersabda:</span></span></div>
<div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada hari Al malhamah Al kubro, ada sebuah basis milik kaum muslimin disebuah wilayah yang disebut Al Ghuwthah,didalamnya ada kota yang disebut Damsyiq(Damaskus), itulah posisi terbaik kaum muslimin saaat itu.<br />Keberuntungan bagi Syam!<br />Keberuntungan bagi Syam!<br />Keberuntungan bagi Syam!<br />Inilah sabda Sayyiduna Rosullullah alaihi sholatu wassalam.<br />maka para sahabat pun bertanya, "Kenapa?"<br />Rosullullah menjawab "itu para malaikat Alloh yang membentangkan sayap-sayapnya di atas awan Syam"<br />Tanyakan Syam hari ini, Tentang khalid ibn Walid, pahlawan yang gagah berani<br />Tanyakan pada debu-debu Homs, Tentang agungnya pribadi Radiyallohu'anhu<br />Tanyakan pada Khalid yang berada di kuburnya,<br />Bila beliau melihat apa yang menimpa anak cucunya di sana<br />Bila beliau melihat apa yang terjadi pada anak-anak perempuan beliau di negerinya<br />Bagaimana perasaanmu, wahai Khalid,dan di Homs ada kubur Khalid yang kau sentuh itu<br />Maka goncanglah kubur itu terhadap pengunjung karena marahnya<br />Tanyakan pada Syam, tentang ubadah ibnu shaamit radiyallahu'anhu<br />Beliaulah yang mengajarkan Al Quran pada para sahabat<br />Tanyakan pada Syam, tentang sang muadzin berpribadi luhur yaitu Bilal ibnu Rabbah radiyallahu'anhu<br />Tanyakan pada Syam, tentang lebih dari 900 orang sahabat...Mereka (sahabat) yang telah masuk disana, atau yang pernah tinggal disana.. atau yang pernah berperang di negeri itu..atau yang telah dimakamkan di sana<br /><br />Wahai Manusia!!! Saksikanlah!!!<br /><br />Hari ini anak-anak disembelih di Syam!!! Mereka itu anak-anak kita!!!<br /><br />Dan anak-anak perempuan di perkosa!!! itu terjadi hari ini!!!<br /><br />Mereka anak cucu Khalid!!! mereka anak cucu Ubadah, wanita Keturunan Abu Umamah, mereka wanita keturuanan Miqdad, Keturunan Mu'adz bin Jabal<br />Dan bahwa para pria yang sedang berperang di sana<br />Mereka itu anak cucu para Pahlwan Islam..<br />Angkatlah panji kejawaan di atas bukitnya!!!<br />Tempuhlah jalan kemuliaan di bawah awan langitnya!!!<br />Inilah negri Syam!!!<br />Wahai kaumku... wajah sangar muncul, setelah tersingkap dari tabirnya!!! Demi Alloh, aku melihat sendiri bahwa singa-singa telah menata barisan di Damaskus dan gerbangnya<br />Wahai kaum muslimin.. Demi Alloh, kita telah saksikan pada hari ini<br />Bahkan apa yang disaksikan sejak 3 tahun ini<br />Atas kebrutalan rezim suriah<br />Sungguh demi Alloh, tak kuasa lisan menceritakannya<br />Tak tahan mata ini menyaksikannya<br /><br />Seorang gadis remaja, dilempar di tengah jalan, ditelanjangi pakaiannya.. padahal dia dikenal sebagai muslimah yang sopan dan berhijab<br />100 makluk jahat menganiyaya dan memperkosanya<br />Sedang orang-orang hanya bisa bersembunyi dibalik tembok.<br /><br />Ketika salah seorang pria berusaha menolong malah ditembaki hendak di bunuh<br /><br />.................... selanjutnya lihat video</span></span></div>
<div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://www.facebook.com/misimedissuriah" rel="nofollow" style="background-color: white; color: #3b5998; cursor: pointer; line-height: 17.98611068725586px;">https://www.facebook.com/misimedissuriah</a><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/ULIUb8EyoIo?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></span></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 17px;">_____________________________________</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 17px;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahai kaum Muslimin...</span></span><br />
<span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="color: #333333; line-height: 17px;">Bumi Suriah dan Palestina akan menang insya Allah...</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">Dari tangan-tangan kotor Syi'ah dan Yahudi...</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">Yakinlah kepada Allah akan kemenangan mereka...</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">Doakanlah saudara-saudara kita di Suria dan Palestina pada waktu sholat malam kita...</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">----------------------------------------</span><wbr style="color: #333333; line-height: 17px;"></wbr><span style="color: #333333; line-height: 17px;">-----------------------</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">Ulurkanlah tangan kita demi meringankanlah pederitaan mereka</span><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><br style="color: #333333; line-height: 17px;" /><span style="color: #333333; line-height: 17px;">DONASI SURIAH - </span><a class="yt-uix-redirect-link" dir="ltr" href="http://pedulimuslim.com/donasi-suriah/" rel="nofollow" style="border: 0px; color: #2793e6; cursor: pointer; line-height: 17px; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none;" target="_blank" title="http://pedulimuslim.com/donasi-suriah/">http://pedulimuslim.com/donasi-suriah</a></span></span></span><br />
<span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-12261412182425392822013-09-22T00:48:00.003+07:002013-12-07T23:01:34.790+07:00Fitnah Kuburan Malapetaka Umat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau kita menengok perkembangan ideologi umat dewasa ini, maka banyak dijumpai kuburan-kuburan yang dikeramatkan oleh sebagian manusia, dan menjadi tempat yang lebih ramai dari tempat-tempat wisata. Mereka berduyun-duyun datang dari penjuru daerah maupun negara untuk meraih berbagai hajatnya masing-masing. Ada yang datang untuk meminta jodoh, jabatan, kekayaan, ataupun mendatangkan keselamatan hidup. Ada juga sebagian lainnya datang untuk beribadah kepada Allah seperti shalat, membaca Al Qur’an dan yang lainnya dengan anggapan bahwa beribadah di samping kuburan orang <span style="line-height: 1.7em;">shalih lebih mendatangkan kekhusyu’an. Sementara di sisi lain masjid-masjid Allah semakin sunyi dari jama’ah, sungguh ironis sekali. Hal inilah yang mendorong untuk dimuatnya tema ini, sebagai bentuk nasehat dan tambahan ilmu untuk kita semua, yang didasari atas rasa ukhuwah (solidaritas) imaniyah semata. Rasulullah bersabda:</span></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">الدِّيْنُ ألنَّصِيْحَةُ ، الدِّيْنُ ألنَّصِيْحَةُ ، الدِّيْنُ ألنَّصِيْحَةُ<br />“Agama adalah nasehat, Agama adalah nasehat, Agama adalah nasehat. (HR. Muslim, dari sahabat Tamim Ad Daari )</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bisakah Orang Mati Memberikan Manfaat ?</strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara fitrah yang suci, orang yang telah mati tidak mampu lagi berhubungan dengan orang yang hidup, baik berbicara ataupun mendengar panggilan orang yang memanggil. Lebih dari itu, Allah sebagai dzat Yang Maha Mengetahui tentang makhluk-Nya menetapkan bahwa orang yang mati telah terputus amalnya, tidak lagi ia mampu menjawab panggilan orang yang memanggil atau mengabulkan do’a orang yang berdo’a kepadanya, dan tidak ada seorang pun yang mampu menjadikan orang mati dapat berinteraksi dengan orang yang hidup. Sebagaimana firman Allah (artinya): </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dan orang-orang yang kalian sembah selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruan kalian, dan kalaupun mereka mendengarnya mereka tiada dapat memperkenankan permintaan kalian dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian……” (Faathir: 13-14)</span></blockquote>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Begitu juga firman-Nya:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="line-height: 1.7em;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Dan kamu (Wahai Muhammad) sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang-orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” (Faathir: 22)</span></span></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasululah bersabda (artinya):</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Bila anak Adam (manusia) telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akan kedua orang tuanya.” (HR. At Tirmidzi dan An Nasaa’i)</span></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pengagungan Kuburan Dari Masa Ke Masa</strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Awal mula munculnya fitnah pengagungan kuburan ini, terjadi pada kaum Nabi Nuh , sebagaimana diberitakan oleh Allah tentang mereka (artinya): </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Nuh berkata: “Wahai Rabbku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka. Dan mereka telah melakukan tipu daya yang amat besar”. Mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan penyembahan Wadd, dan jangan pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan Nasr.…” (Nuh: 21-24)</span></blockquote>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ibnu ‘Abbas dalam riwayat Al Bukhari menyatakan: “Sesembahan tersebut adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh u. Ketika orang-orang shalih itu mati, tampillah setan membisikkan kepada orang-orang; Dirikanlah di majelis-majelis kalian patung-patung mereka dan namakanlah dengan nama-nama mereka! Orang-orang pun melakukan hal tersebut namun masih belum disembah, sampai orang-orang itu meninggal (dari generasi ke generasi) dan ilmu semakin dilupakan, akhirnya patung-patung tersebut itu pun disembah.”</span><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Fitnah pengagungan kuburan terus berlangsung dari masa ke masa. Termasuk Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashara) juga mendapat kutukan dari Allah , disebabkan mereka terjatuh dalam pengagungan kuburan ini. Al Imam Al Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahih keduanya meriwayatkan dari Ummul Mukminin ‘Aisyah, bahwa Ummu Salamah menceritakan kepada Rasulullah apa yang ia lihat tentang gereja Maria di negeri Habasyah (Ethopia) yang di dalamnya terdapat gambar-gambar/patung-patung. Rasulullah bersabda: “Mereka (Yahudi dan Nashara), bila ada seorang shalih diantara mereka meninggal, maka mereka membangun masjid di atas kuburannya dan membuat patung-patung (monumen-monumen) ataupun gambar-gambar orang shalih tersebut di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah . (Al Bukhari 1/15 dan Muslim 1/375).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rasulullah diutus ke muka bumi juga pada saat bangsa Arab terfitnah dengan penyembahan patung orang-orang shalih yang di tancapkan di kuburan-kuburan mereka atau disekitar Ka’bah. Terbukti -hal yang demikian itu- dengan firman Allah I (artinya): </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Apakah patut kamu (wahai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata, Al-’Uzza dan Manat yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). Apakah patut untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah anak perempuan. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.”(An-Najm: 19-22)</span></blockquote>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah berkata: “Telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas beliau berkata tentang firman Allah “Al-Latta dan Al-’Uzza.”: “Al-Latta adalah seseorang yang membuat adonan roti dari gandum untuk para jamaah haji (tatkala ia mati orang-orang beri’tikaf di atas kuburnya lalu mereka menjadikannya berhala -red).” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/35 dan Al Qaulul Mufid 1/253 karya Asy Syaikh Ibnu Utsaimin).<br />Para pembaca, kita bisa menyaksikan (langsung) pula bahwa malapetaka atau fitnah kuburan ini pun merupakan asal usul kekafiran dari agama-agama selain agama samawi, seperti Hindu, Budha, Konghuchu, agama-agama sesat yang ada di Yunani dan kepercayaan-kepercayaan lainnya yang tersebar di belahan dunia ini. Atas dasar itulah, sesungguhnya hakekat seluruh bentuk kekufuran adalah satu, karena dedengkot kekufuran itu adalah satu pula yaitu Iblis la’natullah.</span><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bentuk-Bentuk Pengagungan Kubur</strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Para pembaca, sesungguhnya fitnah pengagungan kuburan ini bermula dari sikap ghuluw (ekstrim) di dalam memuliakan orang-orang shalih. Padahal sikap ghuluw merupakan cara jitu iblis dan pengikutnya untuk menjatuhkan manusia dalam kebinasaan, dan ternyata telah terbukti pada kaum-kaum sebelum Islam. Pantaslah Rasulullah bersabda:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">إِيَّاكُمْ وَالْغُلُو فَإِنَّمَا أَهْلََكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الغُلُو</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Hati-hatilah kalian dari perbuatan ghuluw (melampaui batas), sesungguhnya kebinasaan kaum sebelum kalian adalah karena disebabkan perbuatan ghuluw.”(HR. Ahmad)</span></blockquote>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Diantara bentuk-bentuk perbuatan ghuluw terhadap kuburan adalah:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Membuat Bangunan Di Atasnya.</strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Tahdzir As-Sajid (hal. 9-20) membawakan hadits-hadits yang semuanya melarang membuat bangunan di atas kuburan. Diantaranya:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Hadits Jabir bin Abdullah :</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">نَهَىرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ<br />“Rasulullah melarang untuk mengapur kuburan, duduk di atasnya dan membuat bangunan (mengkijing dan semisalnya) di atasnya.” (HR. Muslim, 3/62)</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Hadits Ali , dari Abu Hayyaj Al-Asadi rahimahullah ia berkata:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">قاَلَ ليْ علِيُّ بْنُ أَبِيْ طاَلِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَلاَ أَبْعَثُكَ عَلَى ماَ بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ أَنْ لاَتَدَعَ تِمْثاَلاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرِفاً إِلاَّ سَوَّيْتَهُ<br />“Ali bin Abu Thalib berkata kepadaku: ‘Maukah engkau aku utus kepada sesuatu yang Rasulullah telah mengutusku dengannya? (Yaitu) jangan kamu membiarkan patung kecuali kamu hancurkan dan kuburan yang menonjol lebih tinggi melainkan kamu ratakan.” (HR. Muslim)</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalau kita melihat kenyataan sekarang, jarang sekali kuburan yang bersih dari bangunan, pengapuran, penerangan (lampu), bahkan ada yang dipasang tirai (selambu). Yang semuanya ini dilarang oleh agama, karena selain menyelisihi petunjuk Nabi , bahkan menyerupai kebiasaan orang-orang kafir dan menghambur-hamburkan harta. Padahal usaha tersebut sama sekali tidak memberikan manfaat kepada penghuni kubur, lebih dari itu sebagai fitnah bagi yang masih hidup.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Beribadah Kepada Allah Di Sisi Kuburan.</strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perbuatan ini berasal dari sebuah keyakinan bahwa beribadah di sisi kuburan lebih bisa mendatangkan kekhusyu’an dan barakah. Disini kita sebutkan beberapa contoh ibadah yang lagi marak dilakukan di atasnya:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 1.7em;">- Shalat, sesungguhnya ia merupakan ibadah yang sangat mulia bila dikerjakan sesuai tuntunan syari’at. Telah datang hadits-hadits shohih yang melarang shalat di atas kubur baik mengadap ke kuburan ataupun tidak (yakni menghadap ke kiblat). Diantaranya:</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 1.7em;">1. Hadits Abu Martsad Al Ghanawi , Rasulullah bersabda:</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 1.7em;">لاَتُصَلُّوا إِلَى الْقُبُور</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Janganlah kalian shalat menghadap ke kubur.” (HR. Muslim)<br />2. Hadits Anas bin Malik :<br />أَنَّ النَّبِيَّ نَهَى عَنِ الصَّلاَةِ بَيْنَ الْقُبُورِ<br />“Sesungguhnya Nabi Muhammad melarang shalat diantara kuburan-kuburan.” (HR. Al Bazzar no. 441, Ath Thabrani di Al Ausath 1/280)<br />3. Hadits Abu Sa’id Al Khudri<br />الأََرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلاَّ الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ<br />“Bumi dan seluruhnya adalah masjid kecuali kuburan dan kamar mandi.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah)</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">- Memotong hewan kurban di atasnya. Rasulullah bersabda:<br />لاَعَقْرَ (أَي عِنْدَ الْقَبْرِ) فِي الإِسْلاَمِ<br />“Tidak ada sesembelihan di atas kuburan dalam Islam.” (HR. Abu Dawud 2/71, Ahmad 3/197, dari sahabat Anas )<br />Al Imam An Nawawi berkata: “Menyembelih sembelihan di atas kubur merupakan perbuatan yang dilarang, sesuai kandungan hadits Anas .” (Al Majmu’: 5/320)</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">- Sengaja membaca Al Qur’an, berdo’a, bernadzar ataupun jenis ibadah yang lainnya di sisi kuburan.<br />Semua perbuatan ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, kalau seandainya perkara ini adalah baik niscaya Rasulullah pasti akan menyampaikannya dan para sahabatlah y yang paling dahulu mengamalkannya.<br />Semestinya rumah-rumah Allah (masjid) ataupun rumah-rumah kita sendiri itulah yang lebih pantas untuk diramaikan dengan berbagai macam ibadah, bukan kuburan. Rasulullah bersabda:<br />لاَتَجْعَلُوا بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِيْ عِيْدًا وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِيْ حَيْثُ كُنْتُمْ<br />“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan dan jangan pula kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat yang selalu dikunjungi. Karena di manapun kalian bershalawat untukku, akan sampai kepadaku.” (HR. Abu Dawud)<br />Dan jenis perbuatan inipun juga masuk dalam larangan sabda Rasulullah :<br />لَعَنَ اللهُ الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيآئِهِمْ مَسَاجِدَ<br />“Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashara karena mereka menjadikan kuburan nabi mereka sebagai masjid-masjid.” (HR. Al-Bukhari, 3/156, Muslim, 2/67 dan lainnya)<br />Karena makna menjadikan kuburan sebagai masjid mencakup membangun masjid di atas kuburan dan juga mencakup menjadikan kuburan sebagai tempat sujud (ibadah) ataupun berdo’a walaupun tidak ada bangunan di atasnya. Kecuali berdo’a untuk si mayit, karena inilah yang dianjurkan dalam agama. (Lihat Ahkamul Jana’iz hal. 279 karya Asy Syaikh Al Albani dan Al Qaulul Mufid 1/396)<br />Sedangkan keyakinan menjadikan penghuni kubur sebagai wasilah (perantara) untuk mendekatkan dia dengan Allah , juga termasuk amalan baru (diada-adakan) yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Rasulullah bersabda:<br />مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِناَ هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ<br />“Barangsiapa mengada-adakan sesuatu hal yang baru dalam agama kami ini yang bukan bagian dari agama, maka amalannya akan tertolak.” (Muttafaqun ‘alaihi)<br />Al Imam Asy Syafi’i berkata:<br />مَنِ اسْتَحَْسَنَ فَقَدْ شَرَعَ<br />“Barangsiapa yang menganggap baiknya suatu amalan (tanpa dalil), berarti ia telah membuat syari’at.” (Al Muhalla fi Jam’il Jawaami’ 2/395)<br />Sehingga jenis tawassul seperti ini tergolong dari tawassul yang tidak disyari’atkan (terlarang).</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. Beribadah Kepada Penghuni Kubur.</strong><br />Tujuan utama yang diharapkan oleh iblis dan bala tentaranya adalah memalingkan manusia untuk mempersembahkan peribadatan kepada selain Allah . Kenyataan ini pun terjadi, banyak kita jumpai kuburan-kuburan yang dikunjungi ratusan bahkan ribuan orang perharinya. Dalam keadaan khusyu’ dan takut, bahkan diiringi linangan air mata, mereka meminta kepada penghuni kubur baik rizki, jodoh, jabatan, atau ketika ditimpa musibah buru-buru menyembelih sembelihan untuk penghuni kuburan tersebut. Inilah hakekat kesyirikan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.<br />Rasulullah :<br />اللهمَّ لاَتَجْعَل قَبْرِيْ وَثَنًا يُعْبَدُ اشْتَدَّ غَضَبُ اللهِ عَلى قَوْمٍ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ<br />“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai watsan (sesembahan selain Allah), sungguh amat besar sekali kemurkaan Allah terhadap suatu kaum yang menjadikan kuburan-kuburan para nabi sebagai masjid-masjid.” (HR. Ahmad dari sahabat Abu Hurairah)<br />هَلَكَ المُتَنَطِّعُوْنَ هَلَكَ المُتَنَطِّعُوْنَ هَلَكَ المُتَنَطِّعُوْنَ<br />“Celaka dan binasalah orang-orang yang melampaui batas (ekstrim).” (HR. Muslim dari sahabat Ibnu Mas’ud)<br />Allah berfirman (artinya): “Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan baginya al jannah, dan tempat kembalinya adalah an naar dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim.” (Al Maidah: 72)<br />Akhir kata, kami mengajak seluruh saudara-saudara kaum muslimin untuk meramaikan masjid-masjid Allah I dengan majlis-majlis ilmiah yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan apa yang telah dipahami oleh para sahabat nabi . Karena dengan tersebarnya ilmu yang haq ini merupakan jalan keluar terbaik dari musibah (fitnah) yang menimpa umat Islam yaitu pengagungan terhadap kuburan-kuburan yang dikeramatkan.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; line-height: 1.7em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sumber : http://www.buletin-alilmu.com/2006/09/19/fitnah-kuburan-malapetaka-umat/</span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-37691707948448510142013-05-07T14:32:00.000+07:002013-05-07T14:34:08.582+07:00Wahhabi?? Faktanya..!?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl5YBlovCf4S-2PHf5hWxxn7pfLKF0MaF9LgbyS3FRPT0ZIz6QdqgWt-MQeYCq10v9OeL8URSgmd4aQbcDwSAUc8xHw89mShnb2hE32ehS2ZbUXTirS1FkUbz3bPKn2Q_vPKWB6Yopsl0/s1600/tanda-tanya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl5YBlovCf4S-2PHf5hWxxn7pfLKF0MaF9LgbyS3FRPT0ZIz6QdqgWt-MQeYCq10v9OeL8URSgmd4aQbcDwSAUc8xHw89mShnb2hE32ehS2ZbUXTirS1FkUbz3bPKn2Q_vPKWB6Yopsl0/s200/tanda-tanya.jpg" width="133" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>bismillah, </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>walhamdulillah, washshalatu wassalamu 'ala rosulillah...</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika ada yang membahas tentang Tauhid dan Syirik atau Sunnah dan bid’ah, bukan hal aneh jika akan muncul cemoohan “Wahabi!”. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ternyata membahas larangan mengucapkan selamat natal tempo hari juga muncul cemoohan itu lho… ??? Bukankah kaum muslimin (bukan hanya Wahhabi) telah sepakat akan haramnya ucapan selamat natal dan semisalnya !??</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tudingan dan cemoohan ini muncul jika terdapat Nasehat seperti, </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Beribadahlah dan Memintalah hanya kepada Allah saja…”, </span><span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">“Beribadahlah sesuai tuntunan Rasulullah…” atau </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">“Janganlah menyelisihi Rasulullah…” atau </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">“Pahamilah agama seperti para Sahabat Nabi memahami Agama…” atau nasihat-nasihat yang semisalnya…</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perhatikanlah cuplikan-cuplikan nasihat di atas apakah ada yang salah dari nasihat tersebut? Bukankah sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita hanya beribadah dan berdo’a kepada Allah semata? Bukankah sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita beribadah sesuai dengan Sunnah/Petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Bukankah sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita berpegang dengan pemahaman para Salafus Shalih? Lantas mengapa ada sebagian orang ketika disampaikan kepadanya nasihat untuk melaksanakan itu semua dengan serta merta ia menjawab, “Wahhabi!”, “Awas ajaran Wahhabi!”, “Ente Wahhabi ya?!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahukah Anda bahwa Wahhabi adalah nisbat kepada Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi), salah satu diantara <em>Asma’ul husna</em>… ? Sebagaimana Salafi nisbat kepada kaum Salafus Shalih, Syafi’i nisbat kepada Imam Asy-Syafi’i, sebagaimana pula Hanbali, Maliki, Hanafi dst.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika gelar atau nisbat Syafi’i diberikan kepada orang yang mengikuti madzhab Imam Asy-Syafi’i, seperti Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi’i, Imam Ibnu Hajar Asy-Syafi’i maka gelar atau nisbat Wahhabi diberikan kepada orang yang mengikuti perintah Al-Wahhab, Dialah yang memerintahkan kita untuk beribadah kepadaNya semata dan agar kita berlepas diri dari kesyirikan. Karena Dialah Pemilik dan Penguasa alam semesta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<blockquote class="tr_bq " dir="rtl" style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau. karena sesungguhnya Engkau-lah <b>Maha Pemberi </b>(karunia)”. [Ali Imran : 8]</span></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lebih miris, terkadang mereka membumbui cemoohan mereka tersebut dengan kata-kata yang tidak pantas untuk disandingkan dengan nisbat kepada <em>Asma’ul husna </em>tersebut, seperti ucapan sebagaian mereka “Wah*abi!”. <em>subhanallah wa ta’ala ‘amma yaquluna ‘uluwwan kabira…</em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><em><br /></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berikut ini beberapa point yang sering kali orang tuduhkan kepada <em>Wahhabi</em> padahal -alhamdulillah- mereka bersih dari tuduhan tersebut. Mereka disibukkan menuduh dan mencari-cari celah untuk menjatuhkan Wahhabi dan menjauhan manusia darinya sehingga akhirnya mereka lupa dan orang yang mereka dakwahi pun lupa bahwa disana ada sebuah fakta nyata bukan rekayasa yang mereka harus waspada darinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahhabi suka mengkafirkan kaum muslimin.</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang benar-benar suka mengkafirkan, dan tidak tanggung-tanggung dalam mengkafirkan. Bukan hanya kaum muslimin bahkan hampir seluruh Sahabat dan Istri Nabi di kafirkan oleh mereka. Ternyata, kelompok itu ternyata bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi haus darah dan suka menumpahkan darah kaum muslimin.</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang suka membunuh dan menghalalkan darah kaum muslimin, bahkan rela berkonspirasi dengan kaum kuffar untuk membantai kaum muslimin sejak dahulu hingga kini. Peristiwa terbaru dan masih terus berlangsung adalah tragedi yang sedang terjadi di Suriah. Kita tahu, bahwa kelompok itupun bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi suka berdusta, memalsukan, memanipulasi dan seterusnya</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang suka berdusta dan sangat suka berdusta, bahkan dusta dianggap sebagai salah satu ibadah dan merupakan bagian dari agama kelompok tersebut. Mereka menamainya sebagai “Taqiyah”. Lagi-lagi, kelompok tersebut bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi menghalalkan kawin kontrak,</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang menjadikan kawin kontrak ini sebagai sarana beribadah, bahkan dengan janji berupa keutamaan yang sangat besar bagi yang mengamalkannya. Mereka menamainya dengan “Nikah Mut’ah” atau Kawin Kontrak. Nikah berjangka waktu ini bisa dilakukan hanya untuk beberapa jam saja atau bahkan beberapa menit. Kita tahu bahwa kelompok tersebut bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi adalah Agama Tahayul.</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang meyakini takhayyul yang luar biasa aneh dan mustahil dipercayai oleh orang berakal. Mereka meyakini bahwa madzhab mereka dipimpin oleh 12 orang Imam. Akan tetapi, Imam mereka yang ke-12 yang bernama Muhammad bin Al Hasan Al ‘Askariy Al Muntazhor sejak 1.100 tahun lebih telah bersembunyi di dalam sebuah gua Sirdab di Samiraa, Iraq pada usia 9 tahun dan akan muncul di Akhir Zaman. Setelah kemunculannya, Sang Imam akan membongkar Kuburan Sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab (radhiyallahu ‘anhuma) dan Juga Istri Nabi Aisyah (radhiyallahu ‘anha) untuk di hukum dan di adili. Kita sama-sama tahu bahwa kelompok dengan keyakinan takhayyul ini bukanlah bernama Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi adalah Antek Amerika untuk memerangi kaum muslimin.</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Faktanya, di sana ada kelompok yang membantu pasukan Tatar dari Mongol mengambil alih Iraq dimasa lampau dan akibat dari pengkhianatan kelompok tersebut sekitar satu juta kaum muslimin tewas dibantai oleh pasukan kuffar. Tidak jauh berbeda dengan tragedi masa lalu, sejak beberapa tahun yang lalu dan masih berlangsung hingga hari ini kelompok ini telah membantu pasukan Amerika menghancurkan Iraq. Lagi-lagi, kelompok itu bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi suka menolak Kitab Ulama selain dari Madzhabnya</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di sana ada kelompok yang menolak dua kitab yang disepakati oleh kaum muslimin sebagai kitab paling Shahih setelah Al-Qur’an, yaitu Shahih Al-Bukhari & Shahih Muslim. Mereka pun menolak dan anti pati kepada tokoh ulama dari kalangan Shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Rasulullah, mereka amat sangat anti pati kepada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu. Kita tahu bahwa kelompok itu bukanlah Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Wahabi itu sebenarnya Dajjal dan menguasai seluruh Arab Saudi</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita semua tahu bahwa Rasulullah memberikan khabar kepada kita bahwa Dajjal dan pasukannya akan memasuki seluruh kota di dunia ini. Akan tetapi mereka tidak akan dapat masuk ke Mekkah dan Madinah karena adanya Malaikat yang berjaga disetiap pintu masuknya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika saat ini pemerintah yang menguasai sebagian besar Jazirah Arab termasuk Makkah dan Madinah dituduh sebagai tentara Dajjal maka ada dua kemungkinannya; Tuduhan tersebut adalah dusta, atau Malaikat yang menjaga dua kota tersebut telah lalai dari tugasnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Demikianlah beberapa point tuduhan yang sering kali diarahkan kepada Wahhabi dan sesering itu pula mengakibatkan kaum muslimin lalai dari fakta yang sebenarnya telah terpampang jelas dihadapan mereka. Semoga kita lekas menyadarinya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beberapa Ulama Dunia Islam saat ini yang dilabeli sebagai Wahhabi</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berikutnya, Anda tentu tidak asing dengan nama-nama seperti : Ahmed Deedat, Dr. Zakir Naik, atau Yusuf Estes ?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahukah Anda bahwa Dr. Zakir Naik juga disebut sebagai Wahhabi karena beliau selalu menasihatkan, “Back to the Qur’an and Authentic Hadits (Kembali Kepda Al-Qur’an dan Hadits yang Shahih)”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau juga disebut Wahabi karena tidak mengikat diri dengan hanya mengikuti salah satu mazhab saja, beliau mengikuti seluruh imam yang 4 yang sudah jelas shahih hadistnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dr. Zakir Naik juga sempat dicela oleh beberapa orang Syi’ah hanya karena mengucapkan “<em>Radhiyallah taa’la anhu</em>” setelah menyebut nama Yazid.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bagaimana dengan Ahmed Deedat…?? Beliau adalah guru Zakir Naik, dengan begitu otomatis beliau Wahhabi…?? Apalagi beliau sangat kesal dengan orang-orang yang suka berebut mencium tangannya, beliau pernah memarahi ribuan orang dalam satu gedung pertemuan karena hal tersebut…!! (Sebagian orang mengidentikkan orang yang tidak suka mencium tangan orang lain atau dicium tangannya oleh orang lain sebagai Wahhabi)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anda yang menyukai dialog kristologi tentu tidak asing dengan Yusuf Estes…?? Seorang mantan pendeta yang memeluk Islam dan menjadi salah satu Da’i di Yayasan IRF Zakir Naik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau pernah ditanya : “Bagaimana pendapat anda tentang Wahhabi ??”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau Menjawab : “Hati-hati anda bermain dengan salah satu Nama Allah, apalagi anda gunakan untuk mencemooh !!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apakah anda juga cukup familiar dengan suara Imam Masjidil Haram Syeikh Abdur-Rahman as-Sudais atau Syeikh Su’ud Asy-Syuraim…?? Keduanya juga tidak lolos dari sebutan sebagai Wahhabi, bahkan ada tokoh di Indonesia secara terang-terangan mengatakan seperti itu. Bahkan sang Tokoh memfitnah Syaikh As-Sudais dengan tuduhan bahwa beliau telah mengarang suatu buku yang menjatuhkan hadits-hadits shahih pada Shahih Bukhari. <em>Laa hawla wa la quwwata illa billah…</em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterkaitan Syaikh As-Sudais dengan Wahhabi lebih terlihat lagi karena Syaikh As-Sudais pernah mengimami shalat yang di hadiri oleh Jamaah Diskusi IRF dan Dr. Zakir Naik (yang juga dikatakan sebagai Wahhabi) sendiri shalat tepat dibelakang beliau. Berdasarkan isu yang beredar bahwa orang Wahhabi tidak mau sholat kecuali di belakang orang yang se-madzhab, tentu hal ini semakin menguatkan untuk melabeli Syaikh As-Sudais sebagai Wahhabi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mu’allaf Eropa dan Amerika pun mengikuti Madzhab Wahhabi ?</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahukah anda, hampir semua Muallaf Eropa dan Amerika tidak mengikuti Mazhab khusus, mereka hanya berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist Shahih dan mengikuti pemahaman para sahabat…?? Apakah semua Da’i yang mantan pendeta yang berada di garda depan berdakwah kepada non muslim juga Wahabi…??</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Salah seorang tokoh Anti-Wahhabi pernah berkata : <strong>“Wahhabi adalah yang berjenggot tebal dan celana cingkrang”</strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lalu bagaimana dengan para Muallaf Eropa Amerika, Da’i-Da’i disana, semuanya berjenggot tebal…!! Tidak sedikit pula mereka yang memendekkan pakainannya agar tidak melewati mata kaki… Apakah sekarang kita akan “mencela” mereka…??</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Saatnya bicara Fakta</span></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">FAKTA nya : Tidak ada satu kelompokpun yang berkata : <em>“Kami adalah Wahabi, ikutilah kami, jika tidak kalian kafir”</em> – <b>Sama sekali tidak ada…!!</b> Silahkan cari jika ditemukan…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">FAKTA nya adalah : Sebaliknya sangat mudah kita temukan orang yang berkata : <em>“Abu Bakar, Umar telah keluar dari Islam, dan yang mengikuti mereka adalah kafir dan halal darahnya”</em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Maksud dan inti tulisan ini adalah :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Agar kita semua berhati-hati menggunakan kalimat “Al-Wahhab” untuk mencela dan mencemooh, yang dimana kalimat itu adalah salah satu Asma Allah yaitu Maha Pemberi, agar kita tidak terjerumus kepada dosa besar…</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Agar kita dapat mencermati, dan menelusuri ulang, sebenarnya siapa yang selalu melontarkan isu Wahabi…?? Apa tujuan mereka itu…?? Dan agar kita terhindar dari Fitnah memfitnah sesama kaum Muslimin…</span></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalimat “Wahabi” sama hal nya dengan Kalimat “Terorist” Yang dilontarkan oleh sekelompok orang dan digunakan sebagai alat fitnah… Dan sayangnya kita termakan begitu saja tanpa mau menelaah dan berfikir…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lebih disayangkan lagi orang yang tidak tau apa-apa…, karena sering mendengar dari orang lain akhirnya menjadi takut (thd wahabi) tanpa sebab… Jika istilah saya “Wahabi Phobia” dan ikut-ikutan celetuk-celetuk ”Wahabi !!” “Hati-hati Wahabi” “si Fulan Wahabi” namun dia sendiri tidak tau persis kelompok mana yang telah menamakan dirinya sebagai Wahabi…</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam tulisan ini, saya mencoba menggunakan pendekatan pengamatan Sosial Media dalam membahas Wahhabi, karena hanya untuk menekankan kehati-hatian agar tidak “mencela” orang lain dengan kalimat Wahabi….</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagian tulisan ini disunting secara bebas dengan penyesuaian seperlunya dari Catatan File Islam.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semoga bermanfaat… Barakallahu fiikum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari Catatan <a href="http://www.facebook.com/pages/Membedah-Bidah/297399790316608?ref=stream" id="js_26">Membedah Bid’ah</a> dengan beberapa tambahan dan perubahan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">publikasi ulang dari <a href="http://abangdani.wordpress.com/2013/01/11/wahhabi-wahhabi-faktanya/" target="_blank">abangdani.wordpress.com</a></span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-63169271117779393702013-01-06T06:15:00.002+07:002013-01-06T06:15:22.806+07:00Jumlah Persendian Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigaAXTfP_6O8kPIB5120TRpgUltPbKbkJHm2i0Qdcl8to6gia61w3izvBY9g5_8353_jI9sYg4mc0mtVrBFAHeEpODClZgxQ5ePvxjMXDtZISNIcIKp8XbV_CU3NOtzbm9_X0El9WGL10/s1600/hand_Joints.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #444444;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigaAXTfP_6O8kPIB5120TRpgUltPbKbkJHm2i0Qdcl8to6gia61w3izvBY9g5_8353_jI9sYg4mc0mtVrBFAHeEpODClZgxQ5ePvxjMXDtZISNIcIKp8XbV_CU3NOtzbm9_X0El9WGL10/s200/hand_Joints.gif" width="181" /></span></a></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dr.Abdul Basit* menyampaikan bahwa sampai tahun 2006 secara ilmiah baru diketahui bahwa tubuh manusia terdiri atas 340 persendian. Hingga ilmuan Jerman Scheinin berhasil menemukan 10 persendian lain yang tersusun di dalam telinga di sebelah kiri otak, yang berarti terdapat 10 persendian serupa di sebelah kanan otak, dengan demikian total jumlah persendian mencapai 360 persendian.</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ini menegaskan kebenaran apa yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap keturunan Adam diciptakan dengan 360 persendian, maka barangsiapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil, bertasbih, beristighfar, menyingkirkan batu dari jalan, atau duri, atau tulang dari jalan, atau melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, sejumlah 360 persendian tersebut, maka dia melangkah pada hari itu dengan menjauhkan dirinya dari api neraka.” [Hadits no.2377]</span></blockquote>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abdul Basit lebih lanjut menyampaikan bahwa dengan sekedar menyampaikan Hadits Nabi tersebut kepada pakar Anatomi Jerman tersebut, dia mendapat jawaban tiga kalimat berikut, “Dua puluh tahun saya meneliti persendian, sementara dalam kitab suci anda tertulis apa yang saya teliti, mengapa tidak seorangpun di antara ada semua yang menemukannya? Anda telah membiarkan kami tersesat.”</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">[*Kepala Al-Majma' al-'Ilmiy li Hai'atil I'jazil 'Ilmiy fil Qur'anil Karim was Sunnah - Lembaga Riset Mukjizat Ilmiah al Qur'an dan Sunnah Mesir]</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dikutip dari: Majalah Qiblati Edisi 01 Tahun VIII hal.66</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wallahu A’lam</span></div>
<div style="line-height: 21px; margin-bottom: 15px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #444444;">Publikasi ulang dari: <a href="http://kisahislam.net/2012/12/20/jumlah-persendian-manusia/" target="_blank">kisahislam.net</a></span></span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0Indonesia-8.233237111274553 107.578125-24.115364111274552 86.923828 7.6488898887254475 128.23242199999999tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-89003230347450021362012-09-30T06:50:00.001+07:002012-10-11T01:31:15.983+07:00terima kasih...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB7ZFfP74d5HHZYDNd2VM_jm1_25bGjyiDEAyLq2ry24LhZ_u7Gs1h0EyWXcaznN9pMf3emDdUIdUQFtFK26AFwGWVd068DWHUWdM3zdaWTHLxtrUqDVrOf9BRFE1CJPQdznAI-w9wXto/s1600/00084.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB7ZFfP74d5HHZYDNd2VM_jm1_25bGjyiDEAyLq2ry24LhZ_u7Gs1h0EyWXcaznN9pMf3emDdUIdUQFtFK26AFwGWVd068DWHUWdM3zdaWTHLxtrUqDVrOf9BRFE1CJPQdznAI-w9wXto/s200/00084.jpg" width="200" /></span></a></div>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">saudaraku..</span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_5057781a9d4927b74295049" style="display: inline;">
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />
terimakasih kau telah cabik perasaanku dengan kata-kata mu<br />
kau bangunkan aku waktu aku lena dalam kesalahanku.<br />
kamu buktikan cintamu padaku..<br />
</span><br />
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">seperti ini sayang yang ku maksud..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">aku teringat waktu egoku meronta,</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">merutukmu dlm hati dgn serapah..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">iya, rasaku sakit pastinya..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">karena kau benturkan semua keadaanku pada kebenaran</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">diwaktu aku hanyut pada perasaan..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">sungguh aku menjadi buta karenanya.</span><br />
<br />
<a name='more'></a><span style="color: #444444; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">waktu itu aku ga mau melihat kecuali dengan penglihatanku,</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ga mau mendengar kecuali dengan pendengaranku,</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ga mau merasa kecuali dengan perasaanku</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ga mau brpikir kecuali dengan pemikiranku..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">baru kusadari bahwa ternyata aku telah terrasuki,</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">aku berpijak pada sudut yang trlalu sempit.</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">hingga yang kulihat hanya satu sisi, dan celakanya itu sisi yang salah..</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">saudaraku...</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ma'afkanlah aku _dan semoga Alloh mnerima taubatku</span></div>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">
</span></div>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="color: #444444; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jika nanti aku hanyut lagi</span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tamparlah aku kembali, </span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dalam hening...</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dengan cinta karena Alloh.<br />
<br /><br />
<br />
=== === ==<br />
<br />
cimanggis, 2011</span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="color: #444444; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
</div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-74514037507456623352012-09-27T14:54:00.001+07:002012-09-30T06:38:24.393+07:00cenderung cinta padanya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk7Jr8ncj_W2SGeY9aA6H5EE3R5xqC86pFodRCyV0NjGapNAEU0ZXRVx06k_5V99nc0K0JtJL2uPRTyNpD5Iw9o1V6OPPeNLYZYCvR0Mtmx9y53WoA-lbvKcR0Weia_ZgdNRtZl1A9bwk/s1600/cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk7Jr8ncj_W2SGeY9aA6H5EE3R5xqC86pFodRCyV0NjGapNAEU0ZXRVx06k_5V99nc0K0JtJL2uPRTyNpD5Iw9o1V6OPPeNLYZYCvR0Mtmx9y53WoA-lbvKcR0Weia_ZgdNRtZl1A9bwk/s200/cinta.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
</div>
<span style="background-color: white; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px;">Dalam sebuah atsar disebutkan,</span><br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
جبلت القلوب على حب من أحسن إليها وبغض من أساء إليها</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Tabiat hati adalah cenderung mencintai orang yang berbuat baik padanya dan membenci orang yang berbuat jelek padanya</em>.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 6: 2985, Abu Nu’aim dalam Al Hilyah 4: 131, Al Jami’ Ash Shogir 3580. As Suyuthi mengatakan hadits ini <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">dho’if</em>). Walaupun hadits ini <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">dho’if</em>, namun maknanya tepat dan benar.</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #444444;">Cintailah Karena Allah</span></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Kecintaan seseorang pada orang yang suka berbuat baik padanya, itu memang boleh. Namun hendaklah kecintaan tersebut dibangun di atas <strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">kecintaan karena Allah</strong>. Artinya, standar kecintaan pada saudaranya seimbang dengan ketaatan saudaranya pada Allah. Jika saudaranya termasuk kalangan orang sholeh dan bertakwa, ia akan semakin cinta. Sebaliknya, cintanya akan semakin berkurang pada yang suka berbuat maksiat dan durhaka. Inilah maksud kecintaan karena Allah. Berarti kecintaan seseorang yang mencintai karena Allah akan berbeda pada <strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">pecandu rokok</strong> dan pada <strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">pemuda yang lisannya tidak pernah lepas dari dzikir</strong>. Kecintaan karena Allah itulah yang menuai kelezatan dan manisnya iman.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<br />
<a name='more'></a>Dari Anas <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, Rasulullah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Tiga perkara yang seseorang akan merasakan manisnya iman : [1] </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">ia lebih mencintai </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Allah dan Rasul-Nya </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">lebih dari yang lainnya</em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">, [2] </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">ia mencintai seseorang hanya karena Allah</em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">, [3] </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">ia </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">ia</em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"> benci </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">bila </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">dilemparkan dalam neraka</em>.” (HR. Bukhari no. 6941 dan Muslim no. 43)</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Begitu juga dalam hadits dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>menerangkan mengenai tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain dari-Nya. Di antara golongan tersebut adalah,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah.</em>” (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Begitu pula dalam hadits Abu Dzar, Rasulullah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>bersabda,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ الْحُبُّ فِى اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِى اللَّهِ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Sesungguhnya amalan yang lebih dicintai Allah ‘azza wa jalla adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.</em>” (HR. Ahmad 5: 146 dan Abu Daud no. 4599. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirih, dilihat dari jalur lain)</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #444444;">Akan Dikumpulkan Bersama Orang yang Dicintai</span></strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Inilah di antara faedah besar seseorang mencintai saudaranya karena Allah atau termasuk dalam hal ini adalah mencintai Rasul<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"> shallallahu ‘alaihi wa sallam.</em></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, “<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?</em>” Beliau <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berkata, “<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?</em>”Orang tersebut menjawab, “<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Tetapi yang aku persiapkan adalah <strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">cinta Allah dan Rasul-Nya</strong>.</em>”Beliau <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berkata,</div>
<div align="center" style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
“(<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai</em>.” (HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Dalam riwayat lain, Anas mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>: <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Anta ma’a man ahbabta</em> (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”Anas pun mengatakan, “<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. </em><em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka</em>.” (HR. Bukhari no. 3688)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan sabda Nabi <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai.</em>” (HR. Tirmidzi no. 2385. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">shahih</em>)</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Ibnu Hajar berkata, “Maksud ‘<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">sesungguhnya engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai</em>’ adalah engkau akan didekatkan dengan mereka, begitu pula hal ini termasuk dalam golongan yang ia cintai. Bagaimana jika kedudukan di surga di antara mereka bertingkat-tingkat derajat? Apakah masih tetap dikatakan bersama? Jawabnya, tetap masih disebut bersama. Selama masih ada kesamaan, seperti sama-sama masuk surga, maka itu pun disebut bersama. Jadi tidak mesti bersama dalam segala sisi. Jika semuanya tadi masuk surga, itu sudah disebut bersama walau berbeda-beda derajat.” (Fathul Bari, 10: 555)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #444444;">Kecintaan yang Mubah</span></strong></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Kecintaan biasa yang sifatnya mubah (baca: boleh-boleh saja) tidak menyebabkan kecintaan tersebut terbawa sampai akhirat. Derajat mereka akan tergantung pada amalnya dan sesuai karunia Allah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Ta’ala. </em>Patut direnungkan firman Allah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Ta’ala</em>,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.</em>” (QS. Thoha: 112)</blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;"></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Intinya kecintaan yang bermanfaat adalah kecintaan karena Allah sebagaimana firman Allah <em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Ta’ala</em>,</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;">
“<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”</em> (QS. Az Zukhruf: 67)<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/cinta/168-cenderung-cinta-padanya.html#_ftn1" style="border: 0px; color: #57212a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">[1]</a></blockquote>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<em style="border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">Ya Allah, tumbuhkanlah rasa cinta kami terhadap sesama yang dilandasi kecintaan karena-Mu. Aamiin Ya Mujibbas Saa-ilin.</em></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 13 Muharram 1433 H</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
==============</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/cinta/168-cenderung-cinta-padanya.html#_ftnref1" style="border: 0px; color: #57212a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">[1]</a> Tulisan diatas dikembangkan dari tulisan pada link: <a href="http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=168325" style="background-color: white; border: 0px; color: #57212a; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px;">islamweb.net</a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;">publikasi ulang dari </span><a href="http://remajaislam.com/gaya-muda/cinta/168-cenderung-cinta-padanya.html" style="background-color: white;">remajaislam.com</a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #454545; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 18px; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; outline: 0px; padding: 0px;">
image : <a href="http://www.darul-ilmi.com/?tag=fiqh" style="background-color: transparent;">darul-ilmi.com</a></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-91864712550258134802012-09-26T02:20:00.002+07:002012-09-26T02:20:45.421+07:004 Kaidah Utama Dalam Memahami Tauhid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoYjFM8uD3SY14vwa0cp2ybAX3FOoLRC8z3JnSKWLcq0x3bZcVq7gavvkjxp4P90BvyxzZbkMkdkZ8_V8lZGCS2PbGJ6S0_Vn7HLYmoCk5bjZQap9u9ewVWPa2pUWmpaWxs5yUOVFegeE/s1600/tauhid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoYjFM8uD3SY14vwa0cp2ybAX3FOoLRC8z3JnSKWLcq0x3bZcVq7gavvkjxp4P90BvyxzZbkMkdkZ8_V8lZGCS2PbGJ6S0_Vn7HLYmoCk5bjZQap9u9ewVWPa2pUWmpaWxs5yUOVFegeE/s200/tauhid.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(bismillah, alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rosulillah)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aku memohon kepada Allah Al Karim Rabb pemilik Arsy yang agung semoga Dia melindungimu di dunia dan di akhirat. Aku juga memohon kepada-Nya supaya menjadikan dirimu diberkahi di manapun kamu berada. Aku juga memohon kepada-Nya supaya menjadikan dirimu termasuk di antara orang-orang yang bersyukur apabila diberi kenikmatan, bersabar ketika tertimpa cobaan, dan meminta ampunan tatkala terjerumus dalam perbuatan dosa, karena ketiga hal itulah tonggak kebahagiaan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketahuilah, semoga Allah membimbingmu untuk taat kepada-Nya, </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>Al Hanifiyah</em> yaitu agama yang diajarkan oleh Ibrahim ialah beribadah kepada Allah semata dengan mengikhlaskan agama (amal) untuk-Nya. Itulah perintah yang Allah berikan kepada segenap umat manusia dan hikmah penciptaan mereka.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana dinyatakan oleh firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya),</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”</em> (QS. Adz Dzariyat [51]: 56).</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila kamu telah menyadari bahwa kamu diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya suatu ibadah tidaklah dianggap bernilai ibadah kecuali apabila disertai dengan tauhid. Sebagaimana halnya shalat yang tidak bisa disebut shalat apabila tidak disertai dengan <em>thaharah</em> (keadaan suci pada diri pelakunya, pen). Maka apabila syirik menyusupi suatu ibadah, niscaya ibadah itu menjadi rusak. Sebagaimana apabila ada <em>hadats</em> yang muncul pada diri orang yang sudah bersuci.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila kamu sudah mengerti ternyata syirik itu apabila menyusupi ibadah akan menghancurkan ibadah tersebut dan menghapuskan amal, bahkan orang yang melakukannya menjadi tergolong penghuni kekal neraka, maka kini kamu pun telah mengerti bahwa perkara terpenting bagimu adalah memahami seluk beluknya. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan dirimu dari jebakan perangkap ini; yaitu kesyirikan terhadap Allah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah <em>ta’ala</em> berfirman tentang syirik ini (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia akan mengampuni dosa di bawah tingkatan syirik yaitu bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.”</em> (QS. An Nisaa’ [4]: 48).</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan hal itu akan mudah kamu mengerti dengan mempelajari empat buah kaidah yang disebutkan oleh Allah <em>ta’ala</em> di dalam kitab-Nya:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kaidah Pertama</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Hendaknya kamu mengerti bahwa orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah <em><strong>shallallahu ‘alaihi wa </strong>sallam</em> telah mengakui Allah <em>ta’ala</em> sebagai pencipta dan pengatur segala urusan. Sedangkan pengakuan mereka ini tidaklah membuat mereka tergolong orang Islam.</strong> Dalilnya adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Katakanlah, Siapakah yang memberikan rezeki kepada kalian dari langit dan bumi. Atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan penglihatan. Dan siapakah yang mampu mengeluarkan yang hidup dari yang mati serta mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Dan siapakah yang mengatur segala urusan, maka pasti mereka akan menjawab, ‘Allah’. Maka katakanlah, ‘Lantas mengapa kalian tidak mau bertakwa?’.”</em> (QS. Yunus [10]: 31)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kaidah Kedua</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang musyrik tersebut mengatakan, <em>“Kami tidaklah berdoa kepada mereka (sesembahan selain Allah, pen) dan bertawajjuh (menggantungkan harapan) kepada mereka melainkan hanya dalam rangka mencari kedekatan diri (di sisi Allah, pen) dan untuk mendapatkan syafa’at.”</em></span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan bahwa mereka bertujuan mencari kedekatan diri adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya),</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Dan orang-orang yang mengangkat selain-Nya sebagai penolong (sesembahan, pen) beralasan, ‘Kami tidaklah beribadah kepada mereka kecuali karena bermaksud agar mereka bisa mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat-dekatnya.’ Sesungguhnya Allah pasti akan memberikan keputusan di antara mereka terhadap perkara yang mereka perselisihkan itu. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang gemar berdusta dan suka berbuat kekafiran.”</em> (QS. Az Zumar [39]: 3)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun dalil yang menunjukkan bahwa mereka juga mengharapkan syafaat dengan kesyirikan yang mereka perbuat adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Dan mereka beribadah kepada selain Allah; sesuatu yang sama sekali tidak mendatangkan bahaya untuk mereka dan tidak pula menguasai manfaat bagi mereka. Orang-orang itu beralasan, ‘Mereka adalah para pemberi syafa’at bagi kami di sisi Allah kelak.’.” </em>(QS. Yunus [10]: 18)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syafa’at ada dua macam:</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syafa’at yang ditolak dan syafa’at yang ditetapkan.</span></div>
<ol style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px; padding: 0px 10px 0px 25px;">
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syafa’at yang ditolak adalah syafa’at yang diminta kepada selain Allah dalam urusan yang hanya dikuasai oleh Allah. Dalil tentang hal ini adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), <em>“Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah sebagian rezeki yang Kami berikan kepada kalian sebelum tiba suatu hari yang pada saat itu tidak ada lagi jual beli, persahabatan, dan syafa’at. Sedangkan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.”</em> (QS. Al Baqarah [2]: 254)</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Syafa’at yang ditetapkan adalah syafa’at yang diminta kepada Allah. Orang yang diperkenankan memberikan syafa’at berarti mendapatkan pemuliaan dari Allah dengan syafa’at tersebut. Adapun orang yang akan diberi syafa’at adalah orang yang ucapan dan perbuatannya diridhai Allah, dan hal itu akan terjadi setelah mendapatkan izin (dari Allah, pen). Hal ini sebagaimana difirmankan Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), <em>“Lalu siapakah yang bisa memberikan syafa’at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya?”.</em> (QS. Al Baqarah [2]: 255)</span></li>
</ol>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kaidah Ketiga</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> muncul di tengah-tengah masyarakat yang memiliki peribadatan yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang beribadah kepada malaikat. Ada pula yang beribadah kepada para nabi dan orang-orang saleh. Ada juga di antara mereka yang beribadah kepada pohon dan<strong> </strong>batu. Dan ada pula yang beribadah kepada matahari dan bulan. Mereka semua sama-sama diperangi oleh Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> tanpa sedikitpun membeda-bedakan di antara mereka. Dalil tentang hal ini adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Dan perangilah mereka semua hingga tidak ada lagi fitnah (syirik) dan agama (amal) semuanya hanya diperuntukkan kepada Allah.”</em> (QS. Al Anfaal [8]: 39)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada matahari dan bulan adalah firman-Nya (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah malam dan siang, matahari dan bulan, maka janganlah kamu sujud kepada matahari ataupun bulan. Akan tetapi sujudlah kamu kepada Allah yang menciptakan itu semua, jika kamu benar-benar beribadah hanya kepada-Nya.” </em>(QS. Fushshilat [41]: 37)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada para malaikat adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Dan Allah tidak menyuruh kamu untuk mengangkat para malaikat dan nabi-nabi sebagai sesembahan.”</em> (QS. Al ‘Imran [3]: 80)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada para nabi adalah firman-Nya yang artinya, </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Ingatlah ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa putera Maryam, apakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua sosok sesembahan selain Allah’? Maka Isa berkata, ‘Maha Suci Engkau ya Allah, tidak pantas bagiku untuk berucap sesuatu yang bukan menjadi hakku. Apabila aku mengucapkannya tentunya Engkau pasti mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam diriku, dan aku sama sekali tidak mengetahui apa yang ada di dalam diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang gaib.’.”</em> (QS. Al Maa’idah [5]: 116)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada orang-orang salih adalah firman-Nya Yang Maha Tinggi (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Sosok-sosok yang mereka seru justru mencari wasilah kepada Rabb mereka; siapakah di antara mereka yang lebih dekat, dan mereka juga sangat mengharapkan curahan rahmat-Nya dan merasa takut dari azab-Nya.”</em> (QS. Al Israa’ [17]: 57)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada pohon dan batu adalah firman-Nya Yang Maha Tinggi (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Kabarkanlah kepada-Ku tentang Latta, ‘Uzza, dan juga Manat yaitu sesembahan lain yang ketiga.”</em> (QS. An Najm [53]: 19-20).</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demikian juga ditunjukkan oleh hadits Abu Waqid Al Laitsi <em>radhiyallahu’anhu</em>. Beliau menuturkan,<em>“Ketika kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju Hunain. Ketika itu kami masih dalam keadaan baru keluar dari agama kekafiran. Orang-orang musyrik ketika itu memiliki sebatang pohon yang mereka jadikan sebagai tempat i’tikaf dan tempat khusus untuk menggantungkan senjata-senjata mereka. Pohon itu disebut Dzatu Anwath. Ketika itu, kami melewati pohon tersebut. Lalu kami berkata, ‘Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami sebatang Dzatu Anwath seperti Dzatu Anwath yang mereka miliki.’.”</em> (HR. Tirmidzi [2181], Ahmad dalam Musnadnya [5/218]. Tirmidzi mengatakan: hadits hasan sahih)</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kaidah Keempat</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang musyrik pada masa kita justru lebih parah kesyirikannya daripada orang-orang musyrik zaman dahulu. Sebab orang-orang terdahulu hanya berbuat syirik di kala lapang dan beribadah (berdoa) dengan ikhlas di kala sempit. <strong>Adapun orang-orang musyrik di masa kita melakukan syirik secara terus menerus, baik ketika lapang ataupun ketika terjepit</strong>. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah <em>ta’ala</em> (yang artinya), </span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<blockquote style="background-color: white; border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #333333; line-height: 16.5px; margin: 0px; padding: 0px 15px;">
<div style="line-height: 1.5em;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em>“Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa ombak yang hebat, pen) maka mereka pun menyeru (berdoa) kepada Allah dengan penuh ikhlas mempersembahkan amalnya. Namun setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tiba-tiba mereka kembali berbuat kesyirikan.”</em> (QS. Al ‘Ankabuut [29]: 65)</span></div>
</blockquote>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selesai, semoga shalawat dan doa keselamatan senantiasa tercurah kepada Muhammad, segenap pengikutnya, dan terutama para sahabatnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">~~~</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penulis: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimi</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penerjemah: Abu Mushlih Ari Wahyudi</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sumber : <a href="http://muslim.or.id/aqidah/empat-kaidah-utama-dalam-memahami-tauhid.html" target="_blank">muslim.or.id</a></span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16.5px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">*) lebih lengkap tentang hal ini, ada juga di "Syarah Tsalatsatul Ushul" Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin, Matan: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, penerbit Al-Qowam</span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-21914734099244325002012-09-25T02:29:00.000+07:002012-09-25T02:55:09.110+07:00Cara Mudah Memahami Asma' was Sifat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_PkR_sI25WE6ZSHPTjAdglWKfVdiIULoq022w643T2IzgK-hzDDzvlpaH-DAkyG9cSkzg7HMIhygQSjV-RtEpe8kI6AYTNOWh1v514FzPKYlFeDXoZTQmizQQdnObnmOvDq_wRqe3g0/s1600/water-drop.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_PkR_sI25WE6ZSHPTjAdglWKfVdiIULoq022w643T2IzgK-hzDDzvlpaH-DAkyG9cSkzg7HMIhygQSjV-RtEpe8kI6AYTNOWh1v514FzPKYlFeDXoZTQmizQQdnObnmOvDq_wRqe3g0/s200/water-drop.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px;"><i>penulis: Ust. Abu Hudzaifah Al Atsari</i></span><br />
<span style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px;"><br /></span>
<span style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px;">(Bismillah, Alhamdulillah washshalatu wassalamu 'ala rosulillah) </span><br />
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Amma ba’du…Pembahasan tentang <i>asma’ was sifat</i> memang menimbulkan polemik sejak dahulu. Polemik ini muncul akibat kekeliruan sebagian pihak dalam memahaminya. Ada golongan yang menolak <i>asma’ was sifat</i> sebagai bagian dari tauhid, dan mengatakan bahwa pembagian tauhid menjadi 3 (<i>rububiyyah, uluhiyyah,</i> dan <i>asma’ was sifat</i>) adalah <i>bid’ah</i>-nya orang-orang ‘wahhabi’… Mereka mengatakan bahwa pembagian tersebut tidak ada dalilnya sama sekali. Kepada mereka kita pantas bertanya: Dalil apakah yang kalian maksudkan? Kalau dalil berupa ayat atau hadits atau ijma’ yang bunyinya: “Tauhid terbagi menjadi tiga: <i>uluhiyyah, rububiyyah </i>dan <i>asma’ was sifat</i>”, ya MEMANG TIDAK ADA… sebagaimana tidak adanya dalil (ayat, hadits, atau ijma’) yang mengatakan bahwa Syarat sahnya shalat ada enam umpamanya, yaitu: <i>Islam, mumayyiz, thaharah,</i> masuk waktu, niat, dan menghadap kiblat… <br />
<a name='more'></a>atau syarat wajib zakat ada dua, yaitu <i>nisab</i> dan <i>haul</i>… atau syarat haji ada sekian, dst… demikian pula rukun-rukunnya, wajib-wajibnya, dan sunnah-sunnahnya yang banyak kita jumpai dalam kitab-kitab fiqih… Akan tetapi anehnya mereka yang menolak pembagian tauhid menjadi tiga tidak pernah menolak hal-hal yg tersebut di atas… padahal semuanya sama-sama tidak punya dalil yg bunyinya: “Syarat sahnya shalat terbagi menjadi bla-bla-bla…” dan seterusnya. ANEH… padahal mereka semestinya konsekuen dong… kalau pembagian tauhid menjadi tiga mereka tolak karena dianggap tidak ada dalilnya, maka pembagian yang berkenaan dengan syarat ibadah, atau rukun2nya juga harus mereka tolak.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Untuk menjawab syubhat ini, perlu kita ketahui bahwa apa yg dilakukan ulama <i>Ahlussunnah</i> (yg mereka juluki <i>Wahhabi</i> tersebut) sebenarnya tidak berbeda dengan yang dilakukan para <i>fuqoha’</i>. Masing-masing mendasarkan pembagiannya dengan apa yang disebut <span style="background-color: white;"><b><i>istiqraa-un nushuush</i>, artinya mengumpulkan dan menelaah nash-nash atau dalil-dalil yg ada tentang suatu masalah, lalu mengambil kesimpulan berdasarkan dalil-dalil tersebut.</b> </span>Bila kita teliti secara obyektif, ternyata Al Qur’an sendiri membedakan antara <i>tauhid rububiyyah</i>, yg artinya mengimani Allah sebagai pencipta, penguasa, dan pengatur alam semesta; dengan <i>tauhid uluhiyyah</i> yang merupakan tuntutan agar manusia hanya mengesakan Allah dlm semua bentuk ibadahnya… Buktinya, dalam banyak ayat Allah menyebutkan bahwa apabila kaum musyrikin ditanya: siapakah yg menciptakan langit dan bumi? Niscaya mereka menjawab: Allah… (lihat: QS. Al Ankabut: 61; Luqman: 25; Az Zumar: 38 dll) pun demikian mereka tetap dianggap musyrik… dan tauhid mereka yang seperti itu tidak bisa menyelamatkan mereka dari api neraka. Ini jelas menunjukkan bahwa mentauhidkan Allah memiliki dua bagian yang harus dipenuhi, dan tidak cukup sekedar salah satunya… yaitu mentauhidkan Allah dengan hal-hal yang berkaitan dengan diri-Nya (yang tak lain adalah tauhid rububiyyah) dan mentauhidkan Allah lewat amal ibadah kita (alias tauhid uluhiyyah)…</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Lantas apa dalilnya <i>asma’ was sifat</i>? Sebenarnya tauhid <i>asma’ was sifat</i> merupakan bagian dari <i>rububiyyah</i>, karena ia berkaitan dengan sifat-sifat dan perbuatan Allah ‘azza wa jalla. Akan tetapi berhubung tidak semua orang yg mengimani <i>rububiyyah</i> Allah juga mengimani <i>asma’ was sifat</i>-Nya, maka para ulama memisahkan masalah <i>asma’ was sifat</i> dalam bagian tersendiri. Tentunya mereka punya dalil dlm masalah ini, yaitu firman Allah dlm QS. Al Furqan: 60 yg berbunyi:</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا} [الفرقان: 60]</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Jika dikatakan kepada mereka (kaum musyrikin): “Sujudlah kepada Ar Rahman”, mereka mengatakan: “Apa itu Ar Rahman? Apa kami hendak bersujud kepada apa yg kau perintahkan?” dan perintah itu menjadikan mereka semakin lari dari iman.</em><em style="margin: 0px; padding: 0px;"></em></div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Demikian pula yang terjadi dlm perjanjian Hudaibiyyah tatkala Nabi menyeru Ali bin Abi Thalib agar menulis: Bissmillahirrahmanirrahiem, Suhail bin Amr yg merupakan duta kaum musyrikin menyela: “<i>Ar Rahman</i>? Demi Allah, aku tidak tahu apa itu… tapi tulis saja: <i>Bismikallaahumma</i>, sebagaimana yg dahulu kamu tulis”. (HR. Bukhari no 2581).<em style="margin: 0px; padding: 0px;"></em></div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin yg mengimani rububiyyah Allah ternyata tidak mengimani salah satu nama Allah, yaitu <i>Ar Rahman</i>, yg mengandung sifat kasih sayang… Kesimpulannya, tauhid memiliki tiga unsur yg harus dipenuhi: <i>Rububiyyah, Uluhiyyah,</i> dan <i>asma’ was sifat</i>. Bila salah satunya tidak dipenuhi, berarti pelakunya masih tergolong <i>‘kafir’</i> dan belum <i>‘muwahhid’</i>, entah itu kafir dalam masalah rububiyyah, atau kafir dalam uluhiyyah, atau kafir dalam masalah asma’ was sifat. Namun khusus yang terakhir, tidak semua yang keliru dalam menyikapi asma’ was sifat lantas kita katakan sebagai ‘orang kafir’, akan tetapi tergantung bagaimana kekeliruannya.<br />
Jika ia menolak semua asma’ dan sifat Allah, berarti dia tergolong <i>Jahmiyyah</i> yang menurut ijma’ ulama dianggap kafir, sebagaimana yang dinukil oleh Imam Bukhari dalam bagian awal dari kitab beliau yg berjudul: <i>Khalqu Af’aalil ‘Ibaad</i>.<br />
Namun bila mereka mengatakan bahwa Allah hanya memiliki nama tanpa memiliki sifat, maka merekalah golongan <i>Mu’tazilah</i> yg dianggap sesat dan ahli bid’ah oleh para ulama. Namun ada juga golongan yang ‘bingung’ dan terombang-ambing di antara kedua golongan tadi, yaitu kaum <i>Asy’ariyah</i>. Di satu sisi mereka membantah kesesatan golongan Jahmiyyah dan Mu’tazilah… namun di sisi lain mereka mengikuti kedua golongan tadi. Mereka menetapkan sejumlah sifat bagi Allah seperti: <i>wujud, qidam, baqa’, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, ilmu, iradah, qudrah,</i> dst… yang jumlahnya kadang sampai dua puluh, dan mereka namakan <i>sifat wajib</i> bagi Allah… lalu ada pula sifat <i>Ja-iz</i>, dan ada pula sifat <i>Mustahil</i>.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Perlu kita tanyakan kepada mereka: “Apa dalil kalian atas pembagian tersebut? Adakah dalil dari Al Qur’an atau Sunnah yg mengatakan seperti itu?”. Tentunya tidak ada sama sekali… sebab itu merupakan pembagian yg muncul dari pengaruh <i>ilmu kalam (filsafat)</i>… yang sama sekali tidak pernah ada di masa para salaf (sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in).</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Mereka menetapkan sifat <i>wujud </i>(ada) bagi Allah, demikian pula sifat <i>ilmu</i> (mengetahui/berilmu), <i>qudrah</i> (mampu), <i>hayah</i> (hidup), <i>khalq</i> (menciptakan), <i>iradah </i>(berkehendak), <i>sami’</i> (mendengar), <i>bashir</i> (melihat), dan sejumlah sifat lainnya… akan tetapi menolak sifat <i>istiwa’</i> di atas <i>Arsy</i>, atau berada di atas <i>‘Arsy</i>. Mereka juga menolak bahwa Allah turun <i>(nuzul_</i>im<i>)</i> ke langit dunia pada setiap sepertiga malam terakhir… menolak sifat <i>al-’uluww</i>, atau Allah berada di atas… menolak bahwa Allah memiliki wajah yg hakiki yg bukan berarti keridhaan… menolak bahwa Allah memiliki dua tangan yang hakiki… memiliki jari jemari… memiliki kaki yg hakiki… menolak bahwa Allah bisa marah, atau tertawa, atau ridha yang hakiki…</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Sedangkan Ahlussunnah meyakini semua sifat tadi sebagai sifat yg hakiki bagi Allah, <u><b>tanpa menafikan, menyerupakan, menakwilkan, atau menanyakan bagaimana hakikatnya.</b></u> Ahlussunnah meyakini bahwa Allah memiliki wajah yg sesuai dengan kebesaran dan keagungan diri-Nya, yang tidak serupa dengan wajah makhluknya, dan tidak menakwilkan wajah sebagai keridhaan-Nya… sebab wajah adalah sifat yg berkaitan dengan Dzat Allah, sedangkan keridhaan berkaitan dengan perbuatan Allah… dan Ahlussunnah juga tidak menanyakan bagaimana hakikat wajah Allah tersebut.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Kita patut bertanya kepada mereka yg menolak sebagian sifat Allah dan menakwilkannya dengan dalih bahwa konsekuensi sifat tersebut adalah <i>tajsim</i> (menjasmanikan Allah) atau <i>tasybih</i> (menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya); Kita tanyakan kepada mereka: “Bukankah Allah itu ada, hidup, mendengar, melihat, dsb…?” Mereka pasti mengiyakan… lalu kita katakan: “Kita pun ada, hidup, mendengar dan melihat”, apakah berarti keberadaan, kehidupan, sifat mendengar dan melihat kita sama dengan keberadaan, kehidupan, mendengar dan melihat-nya Allah?? Tentu tidak bukan… nah, begitu pula sifat-sifat lainnya… kita harus sikapi dengan cara yang sama.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Allah memiliki wajah, kedua tangan, jari-jemari, kaki dan lain-lain sesuai yg Allah tetapkan bagi Diri-Nya, atau yg ditetapkan oleh Rasul-Nya; dan sifat-sifat dzat tersebut jelas hakiki alias benar-benar ada… sebagaimana manusia yg juga memiliki wajah, kedua tangan, jari-jemari, kaki dll… namun jika kita menetapkan bahwa Allah memiliki wajah, dll; <b>tidak berarti</b> wajah-Nya, tangan-Nya, dll seperti wajah, tangan, dan anggota badan manusia… <b>namun ia juga bukan berarti</b> keridhaan, kekuasaan, dll; karena manusia benar-benar memiliki wajah, dan wajahnya tidak sama dengan keridhaan-nya… namun kita tidak boleh menanyakan bagaimana wajah, tangan, dan sifat-sifat dzat Allah lainnya.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Dengan begitu, kita bisa mengimani dan menyikapi semua masalah <i>asma’ was sifat</i> dengan benar. yaitu dengan memperhatikan empat syarat tadi: tidak menafikan, tidak menyerupakan, tidak menakwilkan dan tidak menanyakan bagaimana hakikatnya/caranya. Sedangkan mereka yg menolak sebagian sifat dzat atau sifat perbuatan Allah tadi, sebenarnya telah terjerumus terlebih dahulu dalam <i>tasybih</i> atau <i>ta’thil</i> (menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya atau membatalkan sifat tsb). Bagaimana bisa begitu? Cobalah kita ikuti pola pikir mereka… ketika mereka mendengar bahwa Allah itu punya tangan, atau berada di atas ‘Arsy, atau turun ke langit dunia, atau punya wajah, danseterusnya… segera terbayang dlm benak mereka: tangan manusia, wajah manusia, atau seseorang yg duduk di atas singgasana, atau seseorang yg turun dari suatu tempat, dan semisalnya… kemudian mereka segera mengingkari itu semua karena takut menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya. INI JELAS BAYANGAN YG KELIRU !! sehingga kesimpulannya pun keliru. Siapa bilang tangan Allah seperti tangan manusia? atau wajah Allah spt wajah manusia? atau Allah berada di atas ‘Arsy spt orang duduk di atas singgasana? atau Allah turun ke langit dunia seperti orang turun dari suatu tempat? Itu kan bayangan Anda pribadi, sedangkan kami tidak mengatakan spt itu…</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Lantas bila mereka mengatakan: “Oh bukan begitu, wajah Allah itu artinya keridhaan… sedangkan tangan-Nya artinya kekuasaan… lalu <i>istiwa’</i> di atas <i>Arsy</i> artinya istaula ‘alaih (menguasai ‘Arsy tsb) dst” sebagaimana keyakinan mereka orang-orang <i>Asy’ariyah.</i> Mereka lupa, bahwa dengan menakwilkan sifat-sifat tersebut sebenarnya mereka terjerumus dalam <i>ta’thil…</i> alias membatalkan hakikat sifat tersebut. Kepada mereka kita katakan: “Siapakah yg lebih tahu tentang Allah, Dia atau kalian?” … “Kalaulah Allah telah mengatakan bahwa dirinya memiliki semua sifat dzat dan perbuatan tadi, lantas mengapa kalian menafikannya dan menakwilkannya tanpa dalil?”</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Lalu kita bisa membikin analogi sederhana berikut: “Kalian memiliki wajah, tangan, kaki, bisa berbicara, bisa berjalan, berlari, dst”, lalu makhluk lain seperti monyet umpamanya, juga memiliki wajah, tangan, kaki, bisa bicara, berjalan, berlari dst… apakah semua sifat ini sama? tentu tidak bukan? Bahkan wajah, tangan, kaki, cara bicara, cara berjalan, dst yg dimiliki si Anton beda dengan yang dimiliki si Budi… Nah, bila sesama makhluk, bahkan sesama manusia saja berbeda-beda dalam semua sifat tadi, dan sifat-sifat tersebut juga tidak kita takwilkan dengan selainnya… maka bukankah perbedaan antara Khaliq dengan makhluk adalah lebih besar lagi?</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Kalau kita tidak menakwilkan bahwa wajah monyet/manusia adalah keridhaannya (monyet/manusia tsb-im), atau tangan monyet/manusia berarti kekuasaannya, dst… lantas mengapa kita harus menakwilkan sifat-sifat Allah?</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Terkadang, mereka menolak sebagian sifat Allah karena menganggap hal tersebut mustahil dan memiliki konsekuensi yg tidak layak bagi Allah… contohnya sifat bahwa Allah senantiasa turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Mereka menolak sifat ini karena menurut ‘akal sakit’ mereka, sifat ini menimbulkan beberapa konsekuensi yg tidak baik, yaitu:</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
1- Allah akan senantiasa turun dan tidak naik-naik, karena sepertiga malam selalu bergeser dari satu tempat ke tempat berikutnya.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
2- Allah berada di bawah alam semesta, alias diliputi oleh alam semesta… dan ini berarti ada yg lebih besar dari Allah.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
3- Kalau Allah bisa turun, berarti dia berada di ‘atas’, alias dia diliputi oleh suatu arah dan tempat, dan ini -menurut mereka- adalah sesuatu yg mustahil bagi Allah.</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Tentunya asumsi-asumsi tersebut bertolak dari kesalahan besar yg mereka lakukan sebelumnya… yaitu TASYBIH (menyerupakan -dengan makhluk_im) !! Ya… Mereka hendak lari dari tasybih namun justeru terperangkap ke dalamnya… Mereka yg menolak sifat tersebut pada hakikatnya telah menyerupakan Allah dengan manusia yang lemah yang tidak mungkin melakukan hal tersebut kecuali dengan konsekuensi-konsekuensi tadi… Memang, manusia tidak bisa turun kecuali konsekuensinya dia berada lebih rendah dari apa yg ada di atasnya… danseterusnya. Tapi Siapa bilang Allah seperti itu? Itu khan asumsi mereka… Sekarang marilah kita bikin sebuah perbandingan sederhana: Cobalah kita lihat salah satu makhluk Allah yg bernama Matahari. Dia adalah satu dari sekian banyaknya makhluk Allah… matahari yg jumlahnya hanya satu itu, ternyata mampu melakukan banyak hal yg tidak masuk akal… Di saat yg sama, dia menimbulkan panas yg luar biasa di suatu daerah, namun di daerah lain sebaliknya… dia terbit di suatu tempat, namun tenggelam di tempat lain, dia menimbulkan siang di satu lokasi, namun malam di lokasi lainnya… padahal mataharinya ya itu-itu juga dan gerakannya cuma searah… Namun mengapa mereka tidak menolak kemampuan matahari tersebut? Jawabnya karena mereka <b>tidak menyerupakan</b> matahari dengan diri mereka, sehingga bayangan yg keliru tadi pun tidak terbetik dalam benak mereka. Kalaulah matahari saja mampu melakukan hal-hal yg hebat tadi, maka apakah penciptanya tidak mampu (mustahil) untuk turun tanpa diliputi oleh tempat tertentu, atau turun tanpa tidak naik lagi, atau turun tanpa meninggalkan ‘Arsy-Nya… Mengapa Allah dianggap mustahil melakukan itu semua? Bukankah kalian mengimani bahwa ALlah mendengar doa seluruh hamba-Nya di mana pun, kapan pun, dengan bahasa apa pun mereka berdoa… kalian meyakini bahwa Allah tidak ‘bingung’ dengan banyak dan beranekaragamnya doa tsb… kalian juga meyakini bahwa Allah memberi rezeki semua makhluknya, baik manusia yg sekian milyar jumlahnya, maupun jin, semua binatang yang ada termasuk semut-semut di liangnya, ikan di lautan, burung di udara, dll… tanpa tersibukkan oleh mereka sedikitpun dan tanpa terlalaikan dari urusan lainnya… Kalau kalian mengimani semua kehebatan dan sifat Allah tadi, mengapa kalian tidak bisa mengimani bahwa Allah turun ke langit dunia secara hakiki, sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya dan tidak sama dengan cara turun makhluk-Nya? Demikian pula dengan sifat-sifat lainnya seperti tertawa, marah, dll…</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Seandainya kalian kembali kepada fitrah dan meninggalkan pola pikir filsafat, lalu menerapkan keempat syarat tadi, niscaya semua sifat akan kalian imani dengan baik dan benar tanpa menimbulkan masalah sedikitpun…</div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat, dan penulis berlindung kepada ALlah dari setiap kekeliruan dan salah tulis… semua kebenaran adalah milik-Nya, dan kesalahan adalah dari penulis pribadi. <i>Wallahu a’lam bisshawaab</i></div>
<div style="color: #555555; font-family: Arial, Tahoma, 'Century gothic', sans-serif; line-height: 24px; margin-bottom: 20px; margin-top: 5px; padding: 5px 0px;">
sumber : <a href="http://basweidan.com/cara-mudah-memahami-asma-was-sifat/">http://basweidan.com/cara-mudah-memahami-asma-was-sifat/</a></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-34499437185343468302012-09-14T00:53:00.003+07:002012-09-14T00:54:56.961+07:00Teruntuk saudariku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6ZAhUJu4fOaNa72HFvP1Zq30dEd_gnOfvTaWEU72PyoOevAv8AcTBcILKJDveyIFa15MagQfnACBocVctxICx034WKk5YY4_6gWOMOxvOV5BzXvxAZynPz4mOg62XcvanmUCZ8nEHQSM/s1600/mawar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6ZAhUJu4fOaNa72HFvP1Zq30dEd_gnOfvTaWEU72PyoOevAv8AcTBcILKJDveyIFa15MagQfnACBocVctxICx034WKk5YY4_6gWOMOxvOV5BzXvxAZynPz4mOg62XcvanmUCZ8nEHQSM/s200/mawar.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowliftCaption" style="background-color: white; display: inline; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_505219cecb4ae7149166365" style="display: inline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b style="color: #333333;">Yang Teristimewa Bagi Wanita </b><br /><br /><span style="color: #333333;">"...Wahai pena..!</span><br /><span style="color: #333333;">Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita.</span><br /><span style="color: #333333;">Tak usah jemu kau kabarkan bahwa </span>mereka adalah lambang kemuliaan.<br /><div class="text_exposed_show" style="color: #333333; display: inline;">
<a name='more'></a>Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat ..."<br /><br />Adakah alasan bagi wanita muslimah untuk tidak brjilbab?<br />Adakah alasan syar’i bagi mereka untuk memampang foto-foto mereka di dunia maya?<br />Tidakkah mereka sadar bahwa foto-foto mereka dikoleksi tangan-tangan jahil?<br />Banggakah mereka menanggung dosa mata-mata yang memandang?<br />Tidakkah mereka sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang mereka lakukan?<br />Maukah mereka mencium harum wewangian surga? Duh, Kasihan mereka yang mengatakan “mau”..<br /><br />Rambut mereka terurai..<br />Leher. . .<br />Lengan tangan. .<br />Dada,.<br /><br />mereka menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.<br />mereka menampakkan betis, lengan, kepala dan rambut.<br />mereka keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah.<br />mereka pampang foto-foto di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.<br />mereka memoles Senyum dan wajah-wajah mengundang fitnah. .<br /><br />Apa yang mereka inginkan??<br /><br /><blockquote class="tr_bq">
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” [HR. Muslim no. 2128, dari Abu Hurairah]</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
“..wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berjalan berlenggak-lenggok guna membuat manusia memandangnya, mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mendapati aromanya. Padahal aroma Surga bisa dicium dari jarak 500 tahun..” [HR. Imam Malik dalam al-Muwaththa’ riwayat Yahya Al Laits, no. 1624]</blockquote>
<br />Sadarkah mereka bahwa lelaki-lelaki beriman tidak meridhai apa yang mereka lakoni?<br />Tak sadarkah mereka bahwa lelaki berhati serigala tengah mengaung bergembira dengan apa yang mereka pajang?<br />Untuk sholat maka diwajibkanlah wudhu terlebih dahulu. Apakah berhijab membutuhkan hati yang bersih terlebih dahulu? Justru hijab lah yang akan membersihkan hati pemiliknya maupun hati yang memandangnya..<br /><br />Tidakkah mereka sadar bahwa maut selalu mengintai?<br /><br />Ingin dikatakan cantik?<br />Semua wanita itu cantik. Tak perlu diucapkan.<br /><br />Tapi baiklah akan kami katakan kepada mereka.<br />“Engkau cantik, kawan.”<br /><br />Puas kah?<br /><br />Gembira kah?<br /><br />Riang kah?<br /><br />Menyuburkan keimanan kah?<br /><br />Menambah level ketakwaan kah?<br /><br />Meningkatkan kapasitas keilmuan kah?<br /><br />Sayangnya itu adalah <b>ungkapan gombal yang basi nan memuakkan</b>.<br />Namun bisa membuat mereka terbang ke dunia hayal.<br /><br />Wahai pena, . . .<br />Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa <b>mereka adalah lambang kemuliaan.</b> Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat. Berilah pengertian bahwa salah satu definisi aurat adalah bagian-bagian yang jika tersingkap atau terbuka maka timbullah gejolak rasa malu bagi pemiliknya. Artinya ketika mereka menampakkan aurat di dunia nyata maupun maya maka mereka telah mencabik rasa malu yang ada di hati. Hancurlah sudah bangunan kemuliaan itu.<br /><br />Berilah kabar gembira kepada kaum hawa bahwa surga itu lebih luas daripada langit dan bumi. Mereka harus berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana mereka, kami pun merasakan ujian kehidupan. Karena itu, ajaklah mereka untuk menetapi kesabaran. tentu sabar di dunia lebih ringan daripada sabar dalam menahan siksaan di neraka.<br /><br />Bisikkan pula, selain Maha Pengampun, Allah jua Maha dahsyat siksaannya. Di dalam neraka, Allah memiliki pengawal-pengawal baik dari golongan malaikat maupun ular yang siap menyiksa hebat kaum-kaum yang ingkar.</div>
</span></div>
<br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sampaikan untaian nasehat kami agar mereka mempelajari tauhid yang benar, aqidah yang shahih, belajar tentang halal dan haram dan mengetahui kewajiban-kewajiban mereka sebagai wanita mulia dalam islam..<br /><br />Sekiranya hati mereka luluh akan nasehat kami maka itulah kebaikan bagi mereka. Kami berdo’a semoga mereka dimudahkan dalam memahami dan menjalankan syariat islam yang indah dan paripurna ini. Tidaklah kami mengharap balasan atas apa yang kami atau pun mereka lakukan. Sekiranya mereka enggan nan sombong lagi angkuh maka sekali lagi kabarkanlah (kepada) mereka bahwa adzab Allah amat pedih lagi dahsyat..<br /><br />Wahai jemari dan lisan kami.<br />Jadilah engkau saksi kelak di hadapan Allah bahwa kami telah menasehati wanita-wanita kami.</span></div>
</div>
<br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /><i>Wallahu a’lam.<br /><br />Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila ha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.</i><br />Mataram_di pagi nan sejuk, sesejuk hati, ilmu dan akhlak orang-orang beriman.<br /><br /><i>Penulis: Fachrian Almer Akiera as-Samawiy<br />Muroja’ah: M. A. Tuasikal</i></span></div>
</div>
<br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px; outline: none; width: auto;" tabindex="0"><span class="hasCaption"></span></span></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<div class="text_exposed_show" style="display: inline;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><br />Publikasi ulang dari artikel <a href="http://www.remajaislam.com/">www.remajaislam.com</a></i></span></div>
</div>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="fbPhotoTagList" id="fbPhotoSnowliftTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><i> </i></span></span></span>
<br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><i><br /></i></span></span></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><i>=== === ===</i></span></span></span><br />
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><i><br /></i></span></span></span>
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span class="fbPhotoTagList" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; line-height: 18px;"><span class="fcg" style="color: grey;"><i>* maafkan jika ini menohok perasaanmu</i></span></span></span></div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-64701579853856941442012-09-13T00:05:00.001+07:002012-09-13T00:16:53.029+07:00cinta sejati itu...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6EpGfOiEV_DdfXLkih3_8fW5xDVt2VVuJ8mF5cLOuirQwJPJQ75hzuW2s3DDKpT4U4dWlLcUKTeXWkTEFB1NLoektNCn_CUQaXo_hesteOP09nhpucuEZJ8m2WLM2cl15CJrIXp0ZHsk/s1600/00029.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; display: inline !important; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6EpGfOiEV_DdfXLkih3_8fW5xDVt2VVuJ8mF5cLOuirQwJPJQ75hzuW2s3DDKpT4U4dWlLcUKTeXWkTEFB1NLoektNCn_CUQaXo_hesteOP09nhpucuEZJ8m2WLM2cl15CJrIXp0ZHsk/s200/00029.jpg" width="200" /></a><br />
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman kezaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya, apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?</i></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i><span id="more-553" style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"></span></i></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="color: #444444;"><i><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: </span><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi....</span></i></span></div>
<br />
<b><span style="color: #444444;"></span></b><br />
<a name='more'></a><b><span style="color: #444444;">Cinta Sejati Dalam Islam</span></b><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px; text-align: -webkit-auto;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 22px; text-align: -webkit-auto;">Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.</span><br />
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, <em style="margin: 0px; padding: 0px;">rame-rame</em>, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Seorang peneliti dari <i>Researchers at National Autonomous University of Mexico </i>mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: </span><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em> bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar<em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em>. Maka sejak hari itu, Abdurrahman <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em> mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em> sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah</em><em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?</em><em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita </em><em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.</em><em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,</em><em style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left;">Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.</em></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em> merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: "bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em>." Dan <em style="margin: 0px; padding: 0px;">subhanallah</em>, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em>, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em>.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em> kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> yang merupakan saudari kandungnya.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: <em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”</em></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anha. </em>Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. </em>Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tarikh Damaskus</em> oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Tahzibul Kamal</em> oleh Al Mizzi 16/559)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar <em style="margin: 0px; padding: 0px;">radhiallahu ‘anhu</em>?<sup style="margin: 0px; padding: 0px;">(</sup><sup style="margin: 0px; padding: 0px;">1</sup><sup style="margin: 0px; padding: 0px;">)</sup></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik:<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.</em></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berikut ini:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).”</em> (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).</span></em></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan:<em style="margin: 0px; padding: 0px;">Cinta itu buta.</em> </span><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam pepatah arab dinyatakan:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.</span></em></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda.</span><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.”</em> (Qs. Al Baqarah: 102)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Simaklah jawabannya dari Rasulullah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="color: #444444;">“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. </span>Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama<span style="color: #444444;">, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” </span></em><span style="color: #444444;">(Muttafaqun ‘alaih)</span></span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan pada hadits lain beliau bersabda:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.”</em> (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” </em>(Qs. Az Zukhruf: 67)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasulullah <em style="margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” </em>(Muttafaqun ‘alaih)</span></blockquote>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #444444;">Yahya bin Mu’az berkata: </span><em style="margin: 0px; padding: 0px;">“Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.”</em><strong style="color: #444444; margin: 0px; padding: 0px;"> </strong><span style="color: #444444;">Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.</span></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…<em style="margin: 0px; padding: 0px;"></em></span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><em style="margin: 0px; padding: 0px;">Wallahu a’alam bisshowab</em>, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">***</span></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A. hafizhahullah. </i><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Dipublikasi ulang dari <a href="http://pengusahamuslim.com/" style="margin: 0px; padding: 0px;" target="_blank" title="Portal Pengusaha Muslim">pengusahamuslim.com</a> via </span><a href="http://muslimah.or.id/" style="text-align: left;" target="_blank"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">muslimah.or.id</span></a></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Footnote:</span></strong></div>
<div style="line-height: 22px; margin-bottom: 20px; margin-top: 20px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto;">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu 'anhu ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu 'anhu. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi <em style="margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”</span></em></blockquote>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-37300780484830611112012-09-09T23:29:00.001+07:002012-09-09T23:55:51.182+07:00Fitnah Terdahsyat Itu Bernama Wanita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXcgJq44rh9M0J43bxDB7EgdsKSLH3J6fkK8b6Qm71H_QYNPLb8yitpB2uAGamziEisyPbvevGCJo90PxaWtleh_LRMAmoJZ0snym_L4uMPnBFO7YG8ntLdTCgyqXKmYjnMNca8uYr_Vg/s1600/yang+terindah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXcgJq44rh9M0J43bxDB7EgdsKSLH3J6fkK8b6Qm71H_QYNPLb8yitpB2uAGamziEisyPbvevGCJo90PxaWtleh_LRMAmoJZ0snym_L4uMPnBFO7YG8ntLdTCgyqXKmYjnMNca8uYr_Vg/s200/yang+terindah.jpg" width="200" /></span></a></div>
<div style="text-align: -webkit-auto;">
<div style="text-align: left;">
<i style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: -webkit-auto;"><span style="line-height: 19px;">Penulis : </span>Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, Lc Hafidzahullah</i><span style="text-align: -webkit-auto;"></span></div>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><i><br /></i></span>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;"><i>" Dihiasi bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang gandrungi manusia berupa syahwat terhadap wanita, anak-anak,tumpukan-tumpukan emas dan perak, kuda-kuda yang mahal, binatang ternak dan sawah ladang, itu semua hakikatnya hanyalah kenikmatan hidup di dunia, dan di sisi Allah ada tempat kembali yang terbaik." QS: Al-Imran: 14.</i></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<i><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Diantara semua bentuk kenikmatan dunia yang digandrungi manusia, Allah subhanahu wa ta’ala menempatkan wanita pada posisi pertama dari segala bentuk kenikmatan lainnya. Hal ini tentunya bukan tanpa makna, tetapi karena memang diantara segala keindahan dunia ini wanita yang paling menggoda. </span><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">Karena itulah Imam Alqurtubi menyebutkan dalam tafsirnya: </span><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-align: left;">” Allah memulai (menyebutkan) kenikmatan dengan wanita karena betapa condongnya jiwa terhadap mereka....”</span></i></blockquote>
<br />
<strong style="background-color: white;"></strong><br />
<a name='more'></a><strong style="background-color: white;"><br /></strong><br />
<strong style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px;">Dunia itu indah penuh tipuan</strong></div>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;"><br /></span>
<span style="background-color: white; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;">Allah</span><span style="background-color: white; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;"> </span><i style="background-color: white; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;">subhanahu wa ta’ala </i><span style="background-color: white; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;">telah menjadikan dunia ini begitu indahnya, membuat terkagum-kagum setiap orang yang memandangnya. Tak jenuh dan bosan setiap orang berusaha untuk menikmati keindahannya, mereguk kenikmatannya, mati-matian tuk mendapatkannya.Bahkan dengan menghalalkan segala cara. Dengan semboyan “mumpung masih muda, mumpung masih punya jabatan, mumpung masih punya harta…dst” mereka melampiaskan segala syahwat mereka.</span></span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Begitu beragamnya keindahan dunia yang menipu banyak manusia, menjungkir balikkan mereka ke lembah kenistaan di dunia, sebelum dibenamkan dalam keadaan tersungkur ke dalam neraka jahanam kelak—iyazan billah–.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak sedikit orang mulia berubah menjadi hina dina, terhormat menjadi terlaknat, dipuji dan disanjung menjadi tersandung….semua disebabkan ambisi untuk meraih dunia. Bukanlah hal aneh jika seorang pejabat ataupun ustadz berubah menjadi penjahat, tatkala kesabarannya habis berhadapan dengan godaan tumpukan harta, tenggelam dalam pelukan wanita…inna lillah wa inna ilahi raji'un.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; line-height: 19px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; text-align: -webkit-auto; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Alquran telah menggambarkan betapa manusia diuji dengan segala keindahan dunia ini dalam firmanNya:</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك متاع الحياة الدنيا والله عنده حسن المآب).سورة آل عمران. آية: 14</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">" Dihiasi bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang gandrungi manusia berupa syahwat terhadap wanita, anak-anak,tumpukan-tumpukan emas dan perak, kuda-kuda yang mahal, binatang ternak dan sawah ladang, itu semua hakikatnya hanyalah kenikmatan hidup di dunia, dan di sisi Allah ada tempat kembali yang terbaik." QS: Al-Imran: 14.</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wanita adalah perhiasan dunia yang paling indah</span></strong></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Diantara semua bentuk kenikmatan dunia yang digandrungi manusia, Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> menempatkan wanita pada posisi pertama dari segala bentuk kenikmatan lainnya. Hal ini tentunya bukan tanpa makna, tetapi karena memang diatara segala keindahan dunia ini wanita yang paling menggoda. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena itulah Imam Alqurtubi menyebutkan dalam tafsirnya: </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">” Allah memulai kenikmatan dengan wanita karena betapa condongnya jiwa terhadap mereka, karena mereka adalah jerat rajutan syaitan menjadi fitnah bagi kaum lelaki.”</span></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersabda Rasulullah <i>shallallahu ’alaihi wasallam</i>:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ما تركت بعدي فتنة أشد على الرجال من النساء) أخرجه البخاري ومسلم(.</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bagi kaum pria daripada fitnah wanita.” HR. Albukhari dan Muslim.</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Ibnu Hajar <i>rahimahullah</i> : </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Hadis ini menerangkan bahwa fitnah wanita itu paling dahsyat dibandingkan fitnah selainnya, sebagaimana yang telah diperkuat dengan firman Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> : ” Dihiasi bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang gandrungi manusia berupa syahwat terhadap wanita..” maka Allah menjadikan kecintaan terhadap mereka bagian dari syahwat yang digandrungi manusia, dan Allah menempatkan mereka pada posisi pertama sebelum fitnah lainnya sebagai bentuk isyarat bahwa mereka adalah sumber segala fitnah…</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata sebagian ahli hikmah: </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“ wanita itu seluruhnya jelek, sejelek-jelek apa yang terdapat pada mereka bahwa betapa butuhnya (para lelaki) kepada mereka, padahal mereka adalah makhluk yang kurang akal dan agamanya, terkadang mereka mampu menggiring lelaki untuk melakukan tindakan-tindakan yang hakikatnya tidak layak dilakukan karena dianggap tindakan yang kurang akal dan agama, seperti menyibukkan mereka sehingga lalai dari hal-hal yang dituntut oleh agama, bahkan terkadang mereka menjerumuskan mereka (dalam-im) rangka untuk sekedar mewujudkan ambisi dunia, dan itu adalah kerusakan yang paling terdahsyat."</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Imam Muslim meriwayatkan dari hadis Abu Sa’id:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">واتقوا النساء، فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت في النساء.</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“takutlah kalian terhadap (fitnah wanita) karena sesungguhnyya awal fitnah yang menimpa Bani Israil adalah di sebabkan wanita”.</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ungkapan salaf terhadap fitnah wanita</span></strong></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Imran bin Abdullah al-Khuza’iy : </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">berkata Said bin Musayyab: "Tidaklah aku mengkhawatirkan diriku terhadap sesuatu sebagaimana khawatirku terhadap (fitnah) wanita !” maka para murid-muridnya berkata: ”Wahai Abu Muhammad bukankah orang dalam usia seperti anda sekarang tidak lagi berhajat kepada wanita dan tidak pula digemari wanita?! Maka Sa’id menjawab:” Itulah unggkapanku (yang jujur) kepada kalian”, padahal ketika itu dia telah tua renta dan buta (siyar 4/241).</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Ali bin Zaid: </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Said bin Musayyab kepada kami-padahal ketika itu ia telah berusia delapan puluh empat tahun dan telah buta sebelah matanya dan dia melihat hanya dengan yang sebelahnya: "Tidak ada yang kukhawatirkan terhadap diriku sebagaimana kekhawatiranku terhadap fitnah wanita”. (siyar 4/ 237)</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Said bin Mussayyib:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Tidak lah syaitan berputus asa (untuk menaklukkan manusia) kecuali dia akan datang memperdaya (menaklukkannya) dengan wanita." (siyar 4/237).</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Ibnu Sirin <i>rahimahullah</i>:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">” Demi Allah aku tidak pernah memandang (wanita) selain istriku– Ummu Abdillah— baik ketika dalam keaadan sadar ataupun dalam mimpi, sesungguhnya pernah aku bermimpi melihat wanita dalam tidurku maka aku sadar bahwa dia tidak halal bagiku,seketika kupalingkan pandanganku."</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adalah Rabi’ bin Khustaim <i>rahimahullah</i> senantiasa memalingkan pandangannya dari kaum wanita, maka pada suatu saat lewat rombongan kaum wanita dihadapannya, Rabi’ segera memejamkan kedua matanya sehingga para wanita tersebut menganggapnya buta dan berlindung dari musibah buta.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Atho’ bin Abi Rabah <i>rahimahullah</i> : </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Jika aku diamanahi untuk menjadi penjaga baitul mal maka aku yakin akan mampu menjaga amanah, namun aku tidak pernah merasa aman dari (fitnah wanita) sekalipun terhadap seorang budak wanita hitam yang jelek." (Siyar 5/87).</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Abu Al-Malih: </span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Aku pernah mendengar Maimun bin Mihran berkata: ”Jika diperintahkan untuk menjaga Baitul mal lebih kusuka daripada diamanahi manjaga seorang wanita”. (siyar/ 77).</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Agar wanita tidak menjadi fitnah</strong></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengingat betapata dahsyatnya fitnah wanita bagi pria maka Islam telah menetapkan aturan-aturan yang begitu sempurna untuk menjaga kehormatan wanita dan menjaga masyarakat dari fitnah mereka, diantara aturan tersebut:</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Melarang kaum wanita agar tidak merendah-rendahkan suara ketika berbicara dengan lawan jenis.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.Melarang kaum wanita sering-sering keluar rumah kecuali jika ada hajat yang harus ditunaikan.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.Melarang kaum wanita ber tabarruj (berdandan dan berhias menarik perhatian para lelaki) ketika keluar rumah.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> berfirman kepada istri-istri Nabi <i>shallallahu ’alaihi wasallam </i>sebagai contoh suri tauladan bagi kaum wanita untuk dijadikan panutan:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">يانساء النبي لستن كأحد من النساء إن اتقيتن فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلن قولا معروفا وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى وأقمن الصلاة وآتين الزكاة وأطعن الله ورسوله إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا .واذكرن ما يتلى في بيوتكن من آيات الله والحكمة إن الله كان لطيفا خبيرا</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Wahai para istri Nabi, kalian tidaklah sama dengan salah sorang wanita lainnya, maka jika kalian bertaqwa janganlah merendah-rendahkan suara hingga membuat condong kepada kalian orang-orang yang di hatinya ada penyakit, dan katakanlah perkataan yang baik. Dan hendaklah kalian menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj sebagaimana yang diperbuat orang-orang jahiliyyah yang terdahulu, maka tegakanlah sholat dan tunaikan zakat dan patuhilahh Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah ingin menjauhkan dari kalian segala kekejian wahai Ahlul Bait dan mensucikan kalian. Dan ingatlah apa-apa yang dibacakan di rumah-rumah kalian berupa ayat-ayat Allah dan hikmah sesungguhnya Allah Maha lembut lagi Maha Mengetahui”.QS. Al- Ahzab: 32-34.</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkata Ibnu Katsir:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Ini adalah adab-adab yang diperintahkan Allah kepada para istri Nabi [s] dan tentunya kaum wanita umat ini juga diperintahkan untuk mengikuti mereka, Maka Allah menyeru para istri Nabi –jika mereka bertakwa kepada Allah, karena mereka tidak dapat disamakan dengan kaum wanita lainnya, karena mereka tidak akan mungkin menyamai keutamaan dan kedudukan para istri Nabi—yaitu agar mereka tidak merendahkan suara. Maksudnya menurut imam Assuddi’ dan ulama lainnya: tidak melembut-lembutkan suara ketika berbicara dengan pria…maknanya yaitu hendaklah ketika berbicara dengan lelaki asing tidak berbicara mendayu-dayu sebagaiman dia berbicara pada suaminya. </span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan firman-Nya: ”Dan hendaklah kalian menetap di rumah-rumah kalian” maksudnya: hendaklah kalian menetap dirumah-rumah kalian dan tidak keluar jika tidak ada hajat. Seperti keluar untuk melaksanakan sholat di masjid dengan syarat-syarat yang ditetapkan sebagaimana sabda Nabi [s]: Janganlah kalian melarang kaum wanita untuk pergi ke masjid-masjid milik Allah, dan hendaklah mereka keluar dengan tidak menggunakan parfum, dalam sebagian riwayat: Dan Rumah mereka lebih baik bagi mereka”.</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bazzar bahwa Rasulullah <i>shallallahu ’alaihi wasallam</i> bersabda:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">إن المرأة عورة ، فإذا خرجت استشرفها الشيطان ، وأقرب ما تكون بروحة ربها وهي في قعر بيتها ”</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka jika dia keluar niscaya akan dihiasi oleh syaitan, dan sedekat-dekatnya seorang wanita dengan Tuhannya yaitu tatkala dia di dalam rumahnya”.</span></blockquote>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Melarang berkhulwat dengan lelaki yang bukan mahram dan tidak halal baginya, sekalipun ada hubungan kekerabatan dengan suami.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika konsep agama yang mulia ini tidak dipahami kaum muslimin; ketika pergaulan muda-mudi dilepas tanpa kekangan syariat; ketika ikhtilath dianggap hal yang wajar; masuk ke rumah-rumah ipar dan tinggal bersamanya tanpa batasan syariat dianggap hal yang lumrah…maka lihatlah betapa perzinaan telah meluluh lantakkan bangunan masyarakat, merusak keturunan, mendatangkan berbagai penyakit, menjadi sebab meningkatnya praktek aborsi terhadap bayi-bayi yang tidak berdosa, anak-anak baru lahir yang di buang ditong sampah atau jalanan….dst, –hanya kepada Allah kita mengadu—melihat rusaknya zaman.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika Alquran mencela prilaku orang-orang jahiliyyah yang membunuh anak mereka hidup-hidup, ternyata sejarah kembali berulang di zaman ini; zaman yang dianggap telah modern…ma’azallah.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersabda Rasulullah <i>shallallahu ’alaihi wasallam</i>:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Janganlah kalian masuk ke tempat-tempat wanita” , maka seseorang bertanya: ”Bagaimana dengan ipar(sepupu) wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: ”Ipar (sepupu) itulah letak kebinasaan”. HR. Bukhari dan Muslim.</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersabda Nabi <i>shallallahu ’alaihi wasallam</i>:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">لا يخلون رجلٌ بامرأة إلا ومعها ذو محرم</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahram baginya”. HR. Bukhari dan Muslim</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Melarang segala macam bentuk sarana menuju perzinaan seperti : memandang lawan jenis dengan syahwat, berpacaran, berkomunikasi bebas antara pria dan wanita; menonton acara-acara yang membangkitkan birahi, baik dari siaran-siaran televisi swasta yang sarat muatan pornografi dan porno aksinya; melalui film-film, sinetron-sinetron dll, ataupun via internet; mendengarkan berbagai musik dan lagu-laguan yang menghanyutkan dan mengumbar syahwat; mengkonsumsi berbagai media cetak berbau maksiat baik dari koran-koran maupun majalah-majalah….dst.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Allah berfirman:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً</span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Jangan dekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan keji dan sejelek-jelek jalan." QS: Al-Isra: 32.</span></blockquote>
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong>Penutup</strong></span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga <i>Allah subhanahu wata'ala</i> senantiasa menjaga kita semua dari segala macam bentuk fitnah di dunia ini, baik yang zahir maupun yang batin, Ya Allah… sesungguhnya kami bermohon denganMu dari azab neraka jahannam, dari azab kubur, dan dari fitnah ketika hidup dan fitnah kematian, sebagaimana kami bermohon pada-Mu di jauhkan dari fitnah Dajjal. Amin.</span></div>
<div style="border: 0px; margin-bottom: 15px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Batam, Sabtu, 10 Desember 2011 / 15 Muharram 1433 H<br />Abu Fairuz</span></div>
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;">Sumber : </span><a href="http://www.abufairuz.com/2011/tazkiyatun-nufus/fitnah-terdahsyat-itu-bernama-wanita/" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 19px; text-align: -webkit-auto;">abufairuz.com</a><br />
<br />
<span style="color: #444444; font-size: x-small;">image : gambarfoto .blogspot.com</span></div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-834921036959617022012-09-08T21:22:00.002+07:002012-09-08T22:07:27.873+07:00derita dan kesulitan bagi orang bertauhid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVoO9N8AGwDWwmzl_TcirKFJZ80vjwXM7f8bdznSZTX9DFIDXcb1DrP3ES-gr4NM5LK4P25O5XL6GXYiM4qfcZ4Ecr-lc4TyIkN6h2NOtvPXGRk0OtH_L21e2kshxTdmg_slIHZuDSr-g/s1600/mendung2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVoO9N8AGwDWwmzl_TcirKFJZ80vjwXM7f8bdznSZTX9DFIDXcb1DrP3ES-gr4NM5LK4P25O5XL6GXYiM4qfcZ4Ecr-lc4TyIkN6h2NOtvPXGRk0OtH_L21e2kshxTdmg_slIHZuDSr-g/s320/mendung2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
</div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Ibnu Taymiyah rahimahullah mengatakan,</span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span><br />
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">" Diantara sempurnanya nikmat Allah pada para hamba-Nya yang beriman,
Dia menurunkan pada mereka kesulitan dan derita. Disebabkan derita ini
mereka pun mentauhidkan-Nya (<b>hanya</b> berharap kemudahan pada Allah, pen).
Mereka pun banyak berdo’a kepada-Nya dengan berbuat ikhlas. Mereka pun
tidak berharap kecuali kepada-Nya. </span></blockquote>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Di kala sulit tersebut, hati mereka
pun selalu bergantung pada-Nya, tidak beralih pada selain-Nya. Akhirnya
mereka bertawakkal dan kembali pada-Nya dan merasakan manisnya iman.
Mereka pun merasakan begitu nikmatnya iman dan merasa berharganya terlepas dari syirik (karena mereka tidak memohon pada selain Allah).
Inilah sebesar-besarnya nikmat atas mereka. Nikmat ini terasa lebih luar
biasa dibandingkan dengan nikmat hilangnya sakit, hilangnya rasa takut,
hilangnya kekeringan yang menimpa, atau karena datangnya kemudahan atau hilangnya kesulitan dalam kehidupan. Karena nikmat badan dan nikmat dunia lainnya bisa didapati orang kafir dan bisa pula didapati oleh
orang mukmin." (</span>
<span style="font-size: small;"><i>Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 10/333</i>)</span></blockquote>
<br />
<a name='more'></a><span style="font-size: x-small;"><i>image : qurratulaini.wordpress.com</i></span> </div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-38542919895024844012012-06-30T01:14:00.000+07:002012-06-30T01:14:55.659+07:00RUSAKNYA AQIDAH AL-WALA’ WAL BARO’ KELOMPOK SEMPALAN IKHWANUL MUSLIMIN [IM]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi98mHEWemTpOE-dUrGfXro6nNA_1b1JEvODTsU0zy6Dx1459Rb0dRi2Hpsi0mgrxJaxcS1pnZ-EkEQPFBS6Mf6WGCNWGVZzXu7uXO2BqMSBFsjKsujazeyuylL26nKZGzByJOfbDg6yTI/s1600/ikhwanul-muslimin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi98mHEWemTpOE-dUrGfXro6nNA_1b1JEvODTsU0zy6Dx1459Rb0dRi2Hpsi0mgrxJaxcS1pnZ-EkEQPFBS6Mf6WGCNWGVZzXu7uXO2BqMSBFsjKsujazeyuylL26nKZGzByJOfbDg6yTI/s200/ikhwanul-muslimin.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><i><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">oleh : Ust. Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray )'</span></i><b><b style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></b></b></span><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">[Pelajaran
Penting bagi Kaum Muslimin dari Kiprah Partai yang lagi hangat
dibicarakan dunia; Ikhwanul Muslimin di Panggung Politik Nasional dan
Internasional yang Tanpa Didukung oleh Ilmu Syar’i sesuai Pemahaman
Salaf]<br /> </span></span></h6>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Diantara
penyimpangan kelompok bid’ah IM adalah rusaknya aqidah al-Wala’ (Cinta)
dan al-Baro’ (Benci) dalam diri seorang muslim. Sehingga menjadi tidak
jelas siapa sepatutnya yang dicintai oleh seorang muslim dan yang harus
dibenci.<br /> <br /> Di pusatnya Mesir, mereka sudah terbiasa menjalin
kemitraan dengan KRISTEN KOPTIK dan Syi’ah, bahkan ada usaha-usaha untuk
melakukan penyatuan antara Sunni dan Syi’ah. Kelompok IM itu sendiri
adalah kumpulan orang-orang yang memiliki berbagai macam aqidah yang
menyimpang, tidak peduli Mu’tazilah, Syi’ah, Sufi dan Liberal, asalkan
mendukung IM, maka menjadi sahabat mereka. <a name='more'></a> Sebaliknya,
meskipun seorang Sunni Salafi Muwahhid namun tidak bergabung dengan
mereka maka bukan sahabat mereka. Ini kenyataan di banyak negeri,
walaupun yang tertulis dalam buku-buku mereka adalah keharusan menjalin
“UKHUWAH” dengan setiap muslim.<br /> <br /> Muhadditsul Madinah Asy-Syaikh Al-‘Allamah Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafizhahullah berkata,</span></span></h6>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
“Sebagai contoh (jama’ah yang menyimpang), adalah jama’ah Ikhwanul
Muslimin, prinsip mereka; siapa yang bergabung bersama mereka maka dia
adalah sahabat mereka, yang kemudian dicintai. Adapun yang tidak
bergabung maka mereka anggap berbeda dengan mereka. Adapun anggota
mereka, meskipun dia adalah seburuk-buruknya makhluk Allah; meskipun dia
seorang Syi’ah Rafidhah, maka dia tetap dianggap sebagai saudara dan
sahabat mereka. </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Oleh karenanya diantara manhaj mereka adalah
mengumpulkan segala jenis manusia meskipun seorang Syi’ah Rafidhah yang
membenci para Sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, yang tidak mau
mengambil kebenaran yang datang dari Sahabat, apabila ia bergabung
bersama mereka maka dia adalah sahabat mereka dan dianggap sebagai
anggota mereka, memiliki hak dan kewajiban yang sama.” (Kaset Fatawa
al-‘Ulama fil Jama’at wa Atsaruha ‘ala Biladil Haramain, Tasjilat
Minhajus Sunnah, Riyadh)</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Adapun di negeri kita, orang kafir pun
dapat dicalonkan sebagai anggota dewan oleh partai IM, bahkan
dicalonkan menjadi gubernur dan walikota, ini sudah benar-benar terjadi
di Indonesia Timur, walaupun calon gubernur dan walikota yang mereka
dukung tersebut gagal memenangi PILKADA. Padahal ulama sepakat (ijma’)
haram hukumnya mengangkat orang kafir menjadi pemimpin.<br /> <br /> Allah ta’ala telah mengingatkan,</span></span></h6>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم
مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang
(pemimpin-pemimpin) yang kamu cintai; sebahagian mereka (orang-orang
kafir) hanya pantas menjadi orang-orang yang dicintai bagi sebahagian
yang lain (orang-orang kafir pula). Barangsiapa di antara kamu mengambil
mereka sebagai orang-orang yang dicintai, maka sesungguhnya dia
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang lalim.” [Al-Maidah: 51]</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> <br /><b> SEBAB PENYIMPANGAN AQIDAH IKHWANUL MUSLIMIN</b><br /> <br />
Diantara sebab penyimpangan aqidah IM adalah karena PRINSIP DAKWAH
mereka adalah mengumpulkan pengikut sebanyak-banyaknya, BERPADU dengan
prinsip kufur demokrasi untuk meraih dukungan dan suara
sebanyak-banyaknya, karena suara mayoritas menurut prinsip sesat ini
adalah KEBENARAN dan KEKUATAN. Sehingga tidak jarang perkara-perkara
yang dulu mereka ingkari saat ini mereka bolehkan demi mendulang suara
sebanyak-banyaknya.<br /> <br /> BERIRINGAN dengan prinsip batil,
“Bekerjasama dalam perkara-perkara yang disepakati dan toleransi dalam
perkara-perkara yang diperselisihkan.” Padahal tidak setiap perselisihan
dapat ditolerir. Maka yang terjadi adalah mengumpulkan pendukung
sebanyak mungkin tanpa memperingatkan kesesatan mereka, bahkan harus
ditolerir, sebab jika diingatkan kesesatan mereka maka ada kemungkinan
besar mereka akan lari dari kelompok IM.<br /> <br /> Walaupun setelah
mengumpulkan manusia sebanyak-banyaknya ada usaha-usaha untuk mendidik,
akan tetapi karena kesibukan politik (baca: mengejar kekuasaan) dan
kurangnya ilmu agama maka pendidikan untuk mencetak seorang muslim dan
muslimah yang shalih dan shalihah yang hakiki menjadi gagal total. <br /> <br /> Muhadditsul ‘Ashr Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata,</span></span></h6>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
“Hal ini bisa terjadi karena dakwah mereka dibangun di atas suatu
prinsip: “Mari bersatu, kemudian belajar ilmu”, sedangkan pada
hakekatnya mereka itu tidak punya ilmu pengetahuan. Telah berlalu pada
mereka lebih dari setengah abad, namun tidak ada seorang Ulama pun di
antara mereka.</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Adapun kami, maka kami katakan, “Belajarlah
dulu, baru berkumpul” sehingga berkumpul itu dibangun berdasarkan
prinsip yang tidak ada perselisihannya di dalamnya.” [Lihat al- Fatawa
al-Imaratiyah, Asy-Syaikh Al-Albani –rahimahullah-, pertanyaan no. 73
hal. 38]</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> <br /> Kurangnya ilmu agama inipun masih diperparah dengan
rendahnya semangat menuntut ilmu syar’i, bahkan cenderung menjauhkan
para pemuda dari kegiatan menuntut ilmu syar’i kepada kegiatan-kegiatan
politik, dari membaca dan meneliti buku-buku ulama Salaf kepada
berita-berita politik di koran-koran harian dan media massa lainnya.<br /> <br />
Demikianlah yang akan terjadi jika prinsip dakwah untuk mencari
pendukung sebanyak-banyaknya dan agar semua orang senang. Bahkan
terkadang, hanya karena takut dibilang fundamentalis, ektremis, fanatis,
garis keras dan semisalnya, mereka pun tidak segan-segan membuat Allah
ta’ala murka dengan menyelisihi syari’at-Nya. Lalu setan menghias-hiasi
perbuatan buruk mereka dengan kata-kata indah yang menipu untuk
melegalkan penyimpangan mereka seperti, “Maslahat Dakwah”, “Ijtihad”,
“Dakwah butuh dukungan”, “Dakwah butuh dana” dan lain-lain.<br /> <br /> Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah mengingatkan,</span></span></h6>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> من أرضى الناس بسخط الله وكله الله إلى الناس و من أسخط الناس برضا الله كفاه الله مؤنة الناس </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">
“Barangsiapa yang mencari keridhoaan manusia dengan membuat Allah murka
maka Allah akan menjadikannya bergantung kepada manusia. Dan
barangsiapa mencari keridhoaan Allah meskipun dengan membuat manusia
marah maka Allah akan menolongnya dari gangguan manusia.” [HR.
At-Tirmidzi dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha, Shahih
Al-Jami’: 6010]</span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"></span></span></blockquote>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Maka kemenangan dan kekuatan dari Allah ta’ala
akan datang ketika seseorang berpegang teguh dengan syari’at Allah
ta’ala, mencari keridhoaan-Nya dan takut dari murka-Nya.<br /> <br /> Semoga menjadi pelajaran bagi kita agar tidak mudah memberikan dukungan politik kepada partai-partai yang membawa nama Islam.<br /> <br /> Selengkapnya fatwa-fatwa ulama Sunnah tentang IM: <a href="http://nasihatonline.wordpress.com/2010/09/24/fatwa-fatwa-ulama-ahlus-sunnah-tentang-kelompok-kelompok-islam-kontemporer/" target="_blank">fatwa-fatwa ulama ahlussunnah tentang kelompok-kelompok islam kontemporer</a><br /> <br />
<b>PERINGATAN:</b> Tulisan ini bukan mengajak untuk mencela pemerintah muslim
secara terbuka jika Allah ta'ala mentakdirkan penguasa dari kalangan IM,
sebab tulisan ini tidak tertuju kepada person penguasa tertentu, tapi
kepada sebuah kelompok sesat dan kerusakan manhaj mereka. Bahkan
kewajiban setiap muslim untuk mendoakan penguasa muslim agar mendapatkan
hidayah dan tidak boleh menasihatinya secara terang-terangan,
sebagaimana telah kami jelaskan dalam artikel: <a href="http://nasihatonline.wordpress.com/2010/07/05/tuntunan-islam-dalam-menasihati-penguasa-sebuah-renungan-bagi-para-pencela-pemerintah/" rel=" nofollow" target="_blank">tuntunan islam dalam menasihati penguasa - sebuah renungan bagi para pencela pemerintah</a><br /> <br /> Wabillahit taufiq.</span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">)' disalin dari status <a href="http://www.facebook.com/SofyanRuray" target="_blank">fb</a> beliau dengan sedikit penyesuaian posisi tulisan</span></span></h6>
</div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-273543721615663482012-04-25T08:12:00.000+07:002012-04-25T08:30:46.550+07:00Dokumentasi Instalasi Sabily 11.10 Uhud<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn27DScD71m-WeGdWCI-xg0A4SsC_GHm6JS_OqncqRwdQz2U2Ke3niUj3WoBw9wKxBx2U74cydMOyoNPHzmvEx9EAJv3Y_-i_79R3lugXcqn3Nb0YBqUDr0OlVy_zV9NBoprTP19sdmjw/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A48%253A15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFkSWxaLm5zH7G7k0tpEpcdgi5rAFiYmdl9SM8Tqb2USW_P3bxlaXziUFUPW6zvxwV2bVjpozfaVOssr5GeSyW7EOuwqHsLI63OZHtKSByVS4FtTPB2U1kwfJhVJaguBSzUBLy2qnL18/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A04%253A09.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeFkSWxaLm5zH7G7k0tpEpcdgi5rAFiYmdl9SM8Tqb2USW_P3bxlaXziUFUPW6zvxwV2bVjpozfaVOssr5GeSyW7EOuwqHsLI63OZHtKSByVS4FtTPB2U1kwfJhVJaguBSzUBLy2qnL18/s200/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A04%253A09.png" width="200" /></a></div>
Bismillahirrahmanirrahim..<br />
<br />
Setelah beberapa kali pilih-pilih distro linux untuk pengganti OS <strike>Windows XP</strike> yang sudah tua, akhirnya saya putuskan untuk memasang <a href="http://www.sabily.org/website/en/component/content/article/6-news/780-sabily-1110-released.html" target="_blank">Sabily 11.10 uhud</a> (sempat binun untuk miilih karena saking banyaknya distro linux yang bagus).<br />
Kenapa sabily? Karena sependek pengetahuan saya, inilah OS yang aman untuk laptop atau komputer rumahan keluarga muslim, dan aplikasi serta fitur yang disertakan juga banyak banget, yang paling penting adalah gratis (ciri khas orang sini, mao nya yg gratisan.. ^^) dan bebas di distribusikan.<br />
Kalimat pertama yang keluar setelah saya mencoba live CDnya.. "subhanalloh keren banget!".<br />
_Silakan <a href="http://www.sabily.org/website/en/sabily/downloads.html" target="_blank">kesini</a> untuk download Sabily yang sesuai dengan arsitektur CPU anda_ <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Karena saya masih sangat baru mengenal linux, jadi belum berani menghapus OS yang lama (karena sewaktu-waktu bisa jadi diperlukan), solusinya saya pasang dual boot dengan Win XP (tepatnya triple boot coz saya juga pake Blankon 7 Pattimura _distro linux asli indonesia ^^).<br />
<br />
Pada dasarnya instalasi Sabily sama dengan Ubuntu karena Sabily 11.10 adalah distro turunan dari Ubuntu 11.10 oneiric ocelot.<br />
<br />
Berikut panduan (berdasarkan pengalaman pribadi) instalasi linux Sabily 11.10 Uhud, di PC yang sebelumnya terinstall <strike>Windows XP</strike> (moga bermanfaat):<br />
<br />
Sebelum mulai proses instalasi sebaiknya back up dulu file dan data-data penting untuk jaga-jaga.<br />
<br />
Selanjutnya sediakan partisi pada hard disk untuk nantinya kita install Sabily. Ada banyak tool yang bisa melakukan hal ini, disini saya pakai <a href="http://www.partition-tool.com/download.htm" target="_blank">easeus partition manager</a> versi gratis untuk merubah ukuran atau menambah partisi yang ada.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<b>1. Atur setting BIOS agar booting pertama dari CD/DVD rom.</b></div>
<br />
<b>2. masukkan CD/DVD instalasi Sabily 11.10 sesuai versi spek CPU</b> kita.<br />
Disini saya gunakan DVD Sabily 11.10 full untuk CPU 32bit.<br />
<br />
Ada yang gak biasa disini.. karna biasanya kalau booting dari CD suatu distro linux kita langsung diminta pilih, mau install atau coba dulu distronya (live CD) tanpa ada instalasi atau perubahan apapun pada harddisk kita. Tapi disini kita langsung masuk ke live CD nya.. (ga tau apa ini <a href="http://ovanmulia.wordpress.com/2012/01/04/bug-saat-install-sabily-11-10-ultimate-dengan-dvd/" target="_blank">bug</a> atau apa) tapi ga masalah, karena setiap kali kita akan pakai sesuatu mestinya dicoba dulu. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOyYCHGku5_L-VcDpXFxzQQpCXYOvXxsU1WHL0WXNEfdDmJL4D0T50ndcdNzbhbMAn8l-5iDFej_ZfLcWCFJneOsw-UGuvciEFYDTAZIqznoe8zsIfBN5uV_hEVjEj3ol6TJREmcCOnao/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:17:06.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOyYCHGku5_L-VcDpXFxzQQpCXYOvXxsU1WHL0WXNEfdDmJL4D0T50ndcdNzbhbMAn8l-5iDFej_ZfLcWCFJneOsw-UGuvciEFYDTAZIqznoe8zsIfBN5uV_hEVjEj3ol6TJREmcCOnao/s400/Screenshot+at+2012-04-24+13:17:06.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<b>3. klik install <i>sabily-full 11.10</i>.</b> Kita akan dibawa pada menu pilihan bahasa. Pilih bahasa apa yang akan dipergunakan. Disini saya pakai bahasa defaultnya yaitu inggris. Kemudian tekan <i>continue</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP-OWYngMPM5aaHsiX1T0Z6qoUaWs00vzqUDbM1gNNne69fz8EEAXmDhiemLKWEU31mN5XQIz7NDoXaBorBmLc5HGHuc6iIUwP1OsUvYdjrs2Y1JQ3cKNs98HgR5k-toFyAaUhYeCGzQ8/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:18:40.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP-OWYngMPM5aaHsiX1T0Z6qoUaWs00vzqUDbM1gNNne69fz8EEAXmDhiemLKWEU31mN5XQIz7NDoXaBorBmLc5HGHuc6iIUwP1OsUvYdjrs2Y1JQ3cKNs98HgR5k-toFyAaUhYeCGzQ8/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:18:40.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<b>4. lalu masuk ke menu instalasi.</b> Disana dikatakan untuk hasil terbaik diperlukan sedikitnya 4.4 GB ruang kosong pada hard disk dan sambungan internet untuk mendownload pembaruan saat instalasi.<br />
Sambungan internet kita disablekan agar proses instalasi tidak terlalu lama. Agar file audio mp3 kita langsung bisa dimainkan cheklist pada kalimat <i>install this third party software</i>, lalu klik <i>continue</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpivqJWEsS9EDhuGKXtPLtPO6w3QS8oA_srYax3ifdEmBIx-Qn_cI2Q8laAr29UPvxbbmwGAasAgIcAHDf9d2yXCgTVjozgmycoehlKrCY07gG_T9uBRwKDRu0_Lo51yMnSKErtpD7eOE/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:22:03.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpivqJWEsS9EDhuGKXtPLtPO6w3QS8oA_srYax3ifdEmBIx-Qn_cI2Q8laAr29UPvxbbmwGAasAgIcAHDf9d2yXCgTVjozgmycoehlKrCY07gG_T9uBRwKDRu0_Lo51yMnSKErtpD7eOE/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:22:03.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<b>5. Selanjutnya Ubuntu Sabily akan mendeteksi keberadaan system operasi lain.</b> Jika sebelumnya telah terpasang satu atau lebih OS maka tampilannya seperti ini:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNV0eFu3H4G_FT3f799XkT2ifAU8LzGAPvzHbG_ofletGYx4k5v-Lgl2ZmIs8ugY8-AUYzupS2yl6F4IXyzlWn-WYGEJg3MtiwkGiYJKPI-9ozm614tq0SxuCz_-M57Rc6Evo-oN9odE/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:23:30.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNV0eFu3H4G_FT3f799XkT2ifAU8LzGAPvzHbG_ofletGYx4k5v-Lgl2ZmIs8ugY8-AUYzupS2yl6F4IXyzlWn-WYGEJg3MtiwkGiYJKPI-9ozm614tq0SxuCz_-M57Rc6Evo-oN9odE/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:23:30.png" width="320" /></a></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li>Opsi pertama: install sabily diantara OS yang ada. jika opsi ini dipilih maka ubuntu akan diinstal secara otomatis dengan ukuran partisi yang otomatis pula (wallahu a'lam, saya ga pernah pakai opsi ini ^^)</li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li>Opsi kedua: menghapus seluruh isi hard disk dan menginstall sabily</li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li>Opsi ketiga: sesuatu yang lain, kita bisa memilih untuk membuat atau mengatur ukuran partisi hard disk atau membuat partisi lebih dari satu untuk sabily. (Opsi ketiga ini yang akan kita gunakan) </li>
</ul>
Tekan <i>continue</i> setelah memilih opsi ketiga atau yang paling bawah. <br />
<ul style="text-align: left;">
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<b>6. Berikutnya masuk pada menu pilihan partisi.</b> Seringkali saya salah langkah pada menu ini (maklum newbie ^^..) dan kesalahan pada menu ini bisa mengakibatkan <span style="color: red;">kehilangan semua data</span>.. jadi mesti hati-hati...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIS43LKRuA182Zk81WFir1asKZ7NVdz7zmnKD4PtjKoQPcZ-JlEJf2h0T4xfNk5LqX8QWxJTap3XBIowiD3Q7sAKFtQDgoQAQXGIldSdpD1ibOEmBP-nZgBD_LyrB7Z9US7y-wplGgifA/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:27:43.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIS43LKRuA182Zk81WFir1asKZ7NVdz7zmnKD4PtjKoQPcZ-JlEJf2h0T4xfNk5LqX8QWxJTap3XBIowiD3Q7sAKFtQDgoQAQXGIldSdpD1ibOEmBP-nZgBD_LyrB7Z9US7y-wplGgifA/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:27:43.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
pada gambar diatas partisi pertama warna hijau atau <i>/dev/sda1</i> berisi OS Win XP (dalam system windows atau dos biasanya bernama c: ), dan sisanya (warna putih) adalah <i>free space</i> yang sebelumnya adalah partisi <i>/dev/sda2</i> (dalam dos atau windows biasanya bernama d: atau e: dst) yang sebelumnya telah dihapus.<br />
Pada <i>free space</i> inilah kita akan pasang Sabily 11.10. Biarkan <i>/dev/sda1 (ntfs)</i> apa adanya.<br />
Tekan <i>free space</i> lalu klik <i>Add..</i><br />
<br />
<b>7. Masuk ke menu <i>create a new partition</i></b><br />
Pada bagian Type partisi baru: kita pilih <i>primary</i>. Ukurannya <i>1024</i> dalam ukuran megabita.<br />
<i>Location for new partition:</i> pilih <i>begining</i>. Geser kebawah <i>Use as:</i> pilih <i>swap area</i>. Kemudian langsung tekan <i>ok</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC2GsI5xlrGvXtJhW-WNTID-FXIRbGWLGIxT7j0FOM6ZKOLD7uoOASLaepNjiS0UYLfp2-9Iq8IB1i_vW5QaqgF8-XVTC1u92WcVnEL4Nv8EQJepTCnLdLkU3fe7OgHqcCvQdnpK9PuMs/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:33:01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC2GsI5xlrGvXtJhW-WNTID-FXIRbGWLGIxT7j0FOM6ZKOLD7uoOASLaepNjiS0UYLfp2-9Iq8IB1i_vW5QaqgF8-XVTC1u92WcVnEL4Nv8EQJepTCnLdLkU3fe7OgHqcCvQdnpK9PuMs/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:33:01.png" width="320" /></a></div>
<br />
Area swap ini bisa dikatakan sebagai cadangan untuk random access memory atau RAM. Besar ukuran swap area biasanya dua kali ukuran RAM, jika ukuran ram kita 512MB maka sediakan ruang swap kira-kira 1000MB atau 1GB. (pada gambar diatas di gunakan 1024MB karena jaman dulu besarnya RAM seperti ini : 32, 64, 128, 256, 512, 1024MB, etc. _ saya ga tau apa ada hubungannya ato ngga..?? ^^v).<br />
<br />
Berikutnya tekan lagi <i>Add...</i> Lalu masuk lagi pada menu <i>Create a new partition</i>.<br />
Type partisi baru <i>primary</i>.<br />
Ukuran partisinya terserah berapa yang kita mau, tapi jangan kurang dari 5 atau 6GB, makin banyak makin bagus. <br />
Lokasi partisi baru pilih <i>Begining</i>.<br />
geser kebawah <i>Use as:</i> lalu pilih <i>Ext4journaling file system</i>.<br />
<i>Mount point:</i> lalu kita isi dengan <i>" /</i> ".<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3LgJV3bkaMcBAkllwhCzMtFDup3NCjOnT0EjqWN6zv253TLG5MRs5Epn2f1Lg5tSgMf_Mso5gCdUWuuZf5elfhF85gk12-2oviebW8ABP0ig6324sKCPfmMy5KnoreO_08P9GhqmsVgI/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:35:45.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3LgJV3bkaMcBAkllwhCzMtFDup3NCjOnT0EjqWN6zv253TLG5MRs5Epn2f1Lg5tSgMf_Mso5gCdUWuuZf5elfhF85gk12-2oviebW8ABP0ig6324sKCPfmMy5KnoreO_08P9GhqmsVgI/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:35:45.png" width="320" /></a></div>
<br />
hasilnya akan seperti ini<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw9FNJQdPa3ndMGiVeOtd7iCRt180srExbFxCq0XoaPtW6h2Cb0_YhwTvY30HT9gpJZ_kd7QHG6IiobyggW4C7XJ9QetDQEpuehCc2HSpkio5rEl1LX0EQNKyodut7PKq96T9NRaGUpl8/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:36:34.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw9FNJQdPa3ndMGiVeOtd7iCRt180srExbFxCq0XoaPtW6h2Cb0_YhwTvY30HT9gpJZ_kd7QHG6IiobyggW4C7XJ9QetDQEpuehCc2HSpkio5rEl1LX0EQNKyodut7PKq96T9NRaGUpl8/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:36:34.png" width="320" /></a></div>
<br />
Sampai tahap ini pada dasarnya kita sudah siap untuk menginstall Sabily 11.10.<br />
Tetapi jika diinginkan folder <i>home</i>, atau yang lainnya terpisah dari system file atau membuat partisi baru untuk itu kita bisa menambahkannya.<br />
<br />
Untuk membuat partisi baru sebagai <i>/home</i> (opsional) tekan lagi <i>Add..</i> masuk ke menu <i>Create a new partition</i>. Pilih <i>primary</i> jika masih memungkinkan.<br />
Ukuran partisi terserah kita. Lokasi partisi baru <i>Begining</i>. tekan kebawah <i>Use as:</i> Pilih <i>Ext4journaling file system</i>. Tekan kebawah <i>mount point</i> lalu pilih <i>/home</i>. Selanjutnya tekan <i>ok.</i> <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdB2LAzY9aVORdfRVksTuSsrlJ8EjhuPjcUJbkV8_Vq_mJdIlVOavFhLDSnTpzE_Q5NWwuSEDRalBuRpPSrFdo45AdZlpL-jv6VRukUQkQV9Sx8tqeTv_cH30VyXMyZHAKVguj9SwH5d0/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:44:16.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdB2LAzY9aVORdfRVksTuSsrlJ8EjhuPjcUJbkV8_Vq_mJdIlVOavFhLDSnTpzE_Q5NWwuSEDRalBuRpPSrFdo45AdZlpL-jv6VRukUQkQV9Sx8tqeTv_cH30VyXMyZHAKVguj9SwH5d0/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:44:16.png" width="320" /></a></div>
<br />
Maka hasil terakhir jadi seperti ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiooL6Y-ezww8bmuyRdanDnSsbqsh7N0AxaL9Dm2zn-Hx4uPxis_bGb7O6rwK6yQIjjPy_h0TJ_HFVpUIYIrTZ8AHQvN4hAxD4cpFPYii-Iy1iihPah_Zzf6ochIutJao1Vpji_tBbLwrk/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+13:42:45.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiooL6Y-ezww8bmuyRdanDnSsbqsh7N0AxaL9Dm2zn-Hx4uPxis_bGb7O6rwK6yQIjjPy_h0TJ_HFVpUIYIrTZ8AHQvN4hAxD4cpFPYii-Iy1iihPah_Zzf6ochIutJao1Vpji_tBbLwrk/s320/Screenshot+at+2012-04-24+13:42:45.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="color: red;">
penting: <span style="color: black;">(agar menu grub tetap ditempatnya)</span> pastikan <i>Device for boot loader instalation</i> diisi dengan <i>/dev/sda</i> (tanpa angka). </div>
<br />
<b>8. Berikutnya tekan </b><i><b>install now</b>,</i> dan proses intalasi berjalan<i>. </i>Kemudian isi beberapa form settingan yang disediakan..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibvWr2cgZ1nJKki4k8atxHZ9Ji3khpZ5DZ70U3PtFdb1co8xH7eKCBYk9LPTAneq53CKpgYcVg4us3JEZYAaoImYwFmJNE_J1uLej8fUz15QHUT09Rbk4t8-35BS_g2Kijoj6MTaRll3s/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+14:02:54.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibvWr2cgZ1nJKki4k8atxHZ9Ji3khpZ5DZ70U3PtFdb1co8xH7eKCBYk9LPTAneq53CKpgYcVg4us3JEZYAaoImYwFmJNE_J1uLej8fUz15QHUT09Rbk4t8-35BS_g2Kijoj6MTaRll3s/s320/Screenshot+at+2012-04-24+14:02:54.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Settingan waktu.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZdXXOtuGsVnMfEYz7yihaV7py5rgjem3mABEJd5CPs46GTdGnEErcED3DAjfGO6r0xKsB6VUe-d6mBHGW6BT6N5duhr4zFYM7WhGWn3L8UaXAmnrAlKrvzwf6pPORBnrlLlNkivq_RF0/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A07%253A52.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZdXXOtuGsVnMfEYz7yihaV7py5rgjem3mABEJd5CPs46GTdGnEErcED3DAjfGO6r0xKsB6VUe-d6mBHGW6BT6N5duhr4zFYM7WhGWn3L8UaXAmnrAlKrvzwf6pPORBnrlLlNkivq_RF0/s320/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A07%253A52.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lay out keyboard (pilih <i>english (us)</i> atau <i>detect keyboard lay out</i>).</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR-XjnAV7WYUiTTOiTUcdX-Bl0iSYtrS7gQOpTMTotO3k4F4D03wdK0ubl1ejKcT8u7I-bTyAAVFH1YDXKpkjxvfeHphwpTK0lCIMryjRlRNyOcD7XVsUc4nF2T-FY_LjaQ_TUQ-VTBuM/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A13%253A37.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR-XjnAV7WYUiTTOiTUcdX-Bl0iSYtrS7gQOpTMTotO3k4F4D03wdK0ubl1ejKcT8u7I-bTyAAVFH1YDXKpkjxvfeHphwpTK0lCIMryjRlRNyOcD7XVsUc4nF2T-FY_LjaQ_TUQ-VTBuM/s320/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A13%253A37.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Isikan nama, nama komputer, <i>username, password</i>.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinY88QQbGJfCKk6tZhE3l5If-7uICwhaG1ZjLJEq5XsvOMZxs0W90X3iKYSb_XNMuZOJ9RN6aII7jOexTOvwZAc2QHSHUm8Da89w0aodU55zSkqIGGowjqB-ufGLfUUkPKZQTzf7DsCA0/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A16%253A33.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinY88QQbGJfCKk6tZhE3l5If-7uICwhaG1ZjLJEq5XsvOMZxs0W90X3iKYSb_XNMuZOJ9RN6aII7jOexTOvwZAc2QHSHUm8Da89w0aodU55zSkqIGGowjqB-ufGLfUUkPKZQTzf7DsCA0/s320/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A16%253A33.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akun yang ingin di impor (opsional).</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>9.</b> Setelah semua proses selesai, klik <b>restart komputer,</b> lalu keluarkan cd/dvd sabily dari cd/dvd tray.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn27DScD71m-WeGdWCI-xg0A4SsC_GHm6JS_OqncqRwdQz2U2Ke3niUj3WoBw9wKxBx2U74cydMOyoNPHzmvEx9EAJv3Y_-i_79R3lugXcqn3Nb0YBqUDr0OlVy_zV9NBoprTP19sdmjw/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A48%253A15.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="85" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn27DScD71m-WeGdWCI-xg0A4SsC_GHm6JS_OqncqRwdQz2U2Ke3niUj3WoBw9wKxBx2U74cydMOyoNPHzmvEx9EAJv3Y_-i_79R3lugXcqn3Nb0YBqUDr0OlVy_zV9NBoprTP19sdmjw/s320/Screenshot+at+2012-04-24+21%253A48%253A15.png" width="320" /></a></div>
<br />
<b>10.</b> Terakhir <b>atur kembali setting BIOS</b> agar booting awal dari hard disk. <br />
<br />
<br />
Setelah melewati menu grub dan login. Seperti ini tampilan Linux Ubuntu Sabily 11.10 Uhud.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtinHRE_dXuuJAHfHYik-ebdB8EgGZwE6ClkrGg_Uvd86x-ZZrUcpzhZhEJntibyFpfruZn3qiHSJijI-HOvbR58_4OR6SWaQGfqpBtGTjiq18_uT8XS66Jh96848CWDFUOt9peROE8AA/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A01%253A00.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtinHRE_dXuuJAHfHYik-ebdB8EgGZwE6ClkrGg_Uvd86x-ZZrUcpzhZhEJntibyFpfruZn3qiHSJijI-HOvbR58_4OR6SWaQGfqpBtGTjiq18_uT8XS66Jh96848CWDFUOt9peROE8AA/s400/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A01%253A00.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan Sabily 11.10 Uhud dengan desktop Ubuntu.</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_1JtWuLU4z7khuBexTXSI6m_y8hkBS5BGUkFJlPFcLrN1vZ_qWfgqcpKcm7O0jEZVNOl4H9pXhfLTNhK4vVZYG1legguu80J1I0pEt9tJW-wJfEXveuJ5jWJly2Aue7YtN3DV8eG7co/s1600/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A03%253A50.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_1JtWuLU4z7khuBexTXSI6m_y8hkBS5BGUkFJlPFcLrN1vZ_qWfgqcpKcm7O0jEZVNOl4H9pXhfLTNhK4vVZYG1legguu80J1I0pEt9tJW-wJfEXveuJ5jWJly2Aue7YtN3DV8eG7co/s400/Screenshot+at+2012-04-24+22%253A03%253A50.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tampilan Sabily 11.10 Uhud dengan desktop gnome klasik.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Jika tampilan desktop tidak penuh (seperti yang terjadi pada PC yang saya gunakan ketika login dengan desktop genome), restart dan login dengan desktop yang dibawahnya (ada beberapa pilihan yang bisa digunakan). Hal ini Kemungkinan disebabkan video card pada PC tidak / belum suport untuk login dengan desktop genome. <br />
<br />
<br />
Untuk tutorial instalasi Ubuntu 10.11 yang lebih lengkap dari para ahlinya bisa baca di artikel <a href="http://bojalinuxer.blogspot.com/2011/10/panduan-praktis-cara-install-ubuntu.html" target="_blank">ini</a>, atau searching di tempat lain lewat gugel, bing ato yang lainnya.<br />
Sekian dokumentasi saya yang pastinya agak amburadul.<br />
Semoga bermanfaat.<br />
<br />
washshallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala aalihi washahbihi ajma'in, walhamdulillahi Rabbil 'alamin.</div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-70559864738463850072012-01-18T00:56:00.000+07:002012-04-25T22:42:12.565+07:00Syair: Fitnah Wanita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmFYqZSjl8HinRx-B-xzRu0gcBGJIuRW4JuV6TuD19yqXcoWPPtYwWc44i1y0pax4cLGGGf1spo-FoGjhCqUgfCLRyACOE0bg2rp3dhKSvFdRWOuNh2tTIL5KlUIlgh_a3eNy5ibqioIc/s1600/Surf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmFYqZSjl8HinRx-B-xzRu0gcBGJIuRW4JuV6TuD19yqXcoWPPtYwWc44i1y0pax4cLGGGf1spo-FoGjhCqUgfCLRyACOE0bg2rp3dhKSvFdRWOuNh2tTIL5KlUIlgh_a3eNy5ibqioIc/s200/Surf.jpg" width="200" /></span></a></div>
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:</span><br />
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 18pt;">مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ
النِّسَاءِ</span><b><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Sungguh, fitnah wanita termasuk cobaan terbesar dan paling mengerikan bagi kaum Adam.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Karena wanita, dua orang laki-laki berkelahi. Lantaran wanita, dua kubu saling bermusuhan dan saling serang. Oleh sebab wanita, darah begitu murah dan mudah diguyurkan. Karena wanita, seseorang dapat terjatuh dalam jurang kemaksiatan. Bahkan, karena wanita, si cerdas yang baik dapat berubah menjadi dungu dan liar.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Jarir bin 'Athiyyah al-Khathafi bersenandung:</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: right;">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: large;">إِنَّ العُيُوْنَ الَّتِيْ فِي طَرْفِهَا حَــوَرٌ قَتَلْنَنَا ثُمَّ لَمْ يُحْيِيْنَ قَتْــلاَناَ</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: right;">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: large;">يَصْرَعْنَ ذَا اللُّبِّ حَتَّى لاَ حَرَاكَ لَهُ وَهُنَّ أَضْعَفُ خَلْقِ اللّهِ إِنْـسَاناَ</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Sesungguhnya indahnya mata-mata hitam wanita jelita</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Telah membunuh kita dan tiada lagi menghidupkannya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Mereka pun taklukkan si cerdas hingga tiada berdaya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Sedang mereka manusia paling lemah dari ciptaan-Nya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Lantaran dia, laki-laki enggan bekerja. Karena dia, mereka menjadi pemalas dan pelamun. Dan oleh sebab dirinya, Muslim taat enggan pergi berjihad. Jamil Butsainah berkata:</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: right;">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: large;">يَقُوْلُوْنَ: جَاهِدْ يَا جَمِيْلُ بِغَزْوَةٍ أَيَّ جِهَادٍ غَيْرَهُنَّ أُرِيْــدُ</span><br />
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; font-size: large;">لِكُلِّ حَدِيْثٍ بَيْنَهُنَّ بَـشَاشَةٌ وَ كُلُّ قَتِيْلٍ بَيْنَهُنَّ شَهِيْـدُ</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Mereka berkata: Jihadlah, wahai Jamil di peperangan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Jihad mana lagi selain bersama mereka yang ku inginkan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Pada setiap alur cerita diantara mereka adalah suka cita</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Dan setiap korban di tengah mereka adalah syahid matinya</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Itulah sebagian kecil dari dampak godaan wanita yang dapat kita perhatikan bersama. Godaan wanita yang jauh dari agama, yang tidak taat akan aturan-aturan Rabb-Nya, wanita calon penghuni neraka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Semoga Allah memberikan petunjuk kepada wanita-wanita muslimat kepada jalan yang lurus, dan menjadikan keluarga, sahabat, saudara, tetangga, serta masyarakat kita, baik laki-laki maupun wanita, menjadi Muslim dan Muslimah yang taat terhadap ajaran agama. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Amin.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Ed 52, hal. 60</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;">http://dzakhirah.co.cc</span></div>
<br /></div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-72789158861849473692011-11-30T02:35:00.001+07:002012-04-30T17:52:52.799+07:00Tanya Jawab Seputar Penegakkan Khilafah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoYjFM8uD3SY14vwa0cp2ybAX3FOoLRC8z3JnSKWLcq0x3bZcVq7gavvkjxp4P90BvyxzZbkMkdkZ8_V8lZGCS2PbGJ6S0_Vn7HLYmoCk5bjZQap9u9ewVWPa2pUWmpaWxs5yUOVFegeE/s1600/tauhid.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoYjFM8uD3SY14vwa0cp2ybAX3FOoLRC8z3JnSKWLcq0x3bZcVq7gavvkjxp4P90BvyxzZbkMkdkZ8_V8lZGCS2PbGJ6S0_Vn7HLYmoCk5bjZQap9u9ewVWPa2pUWmpaWxs5yUOVFegeE/s200/tauhid.jpg" width="200" /></a></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">oleh: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;"><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertanyaan:</span></b></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagai mana dgn orang yg berdalil bahwa kaum muslimin harus masuk islam secara kaffah,. sedangkan sekarang kaum muslimin belum menegakkan hukum Allah, jadi belum kaffah dong kaum muslimin sekarang???</span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mereka berdalil dgn. firman Allah surah An Nisa ayat 115, 65, 89 dan At Taubah ayat 7, 8, 12, 13 dan 16 juga surat At Tahrim ayat 8, dan 9.</span></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">bagaimana dgn bantahan yg hikmah atas pengakuan mereka ini..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">apakah benar apakah tidak..</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: small;"><cite class="fn" style="border-width: 0px; font-style: normal; line-height: normal; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jawaban:</span></b></cite></span><br />
<span style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small; line-height: normal;">Bantahannya, Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’aha. Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. </span><span style="font-size: small;"><b style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; line-height: normal; text-align: left;">Menegakkan hukum Allah itu tidak hanya sebatas hudud</b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small; line-height: normal; text-align: left;"> (rajam, potong tangan, bunuh, qisas, dsm), </span><span style="font-size: small;"><b style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif; line-height: normal; text-align: left;">tapi meliputi semua aturan Allah yg mampu dilakukan</b></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small; line-height: normal; text-align: left;">. Adapun yg tidak mampu dilakukan karena memerlukan wewenang dan kekuasaan spt hudud tsb, maka itu bukan kewajiban orang-perorang dari kaum muslimin (rakyat), namun itu kewajiban penguasa/waliyyul amri. kalau mereka tidak menegakkannya maka merekalah yg berdosa dan kita tidak dituntut (sbg rakyat biasa yg tidak punya wewenang) untuk menegakkannya. Demikian pula hukum-hukum lainnya spt Jihad.</span></span></div>
<a name='more'></a><div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Kalau masuk Islam kaaffah diartikan harus menegakkan semua hukum Allah tanpa mengindahkan kemampuan, maka islamnya para sahabat saat di mekkah tidak ada yang sah, sebab hukum Allah belum tegak selama 13 tahun mereka di mekkah… yg berkuasa adalah kaum musyrikin. Barulah setelah mereka hijrah bisa menegakkan hukum Allah secara kaaffah. Ini konsekuensi dari pemahaman mereka yg keliru… nah, apakah mereka berani mengatakan bhw keislaman para sahabat tadi belum kaaffah saat mereka di Mekkah?</span></div>
<div>
<span style="background-color: white; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertanyaan:</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">ust. apa benar kita harus ta’at kapada ulil amri yg berhukum dgn hukum Allah saja??? kapan kita melepas keta’atan kpd ulil amri ust???</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">sedangkan Allah berfirman dalam An-Nisaa ayat.59</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">(yang artinya) Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">terus apa yg dimaksud dgn ayat di atas ust?? apakah keta’atan ulil amri disini ketika ulil amri berhukum dgn hukum Allah???</span></div>
<div class="comment-author vcard" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline; width: 240px;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><cite class="fn" style="border-width: 0px; font-style: normal; font-weight: bold; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">jawaban</cite><span class="says" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; font-style: inherit; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">:</span></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Kewajiban taat kepada ulil amri berlangsung terus selama dia menegakkan shalat (muslim). Imam Muslim meriwayatkan:</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">عن عوف بن مالك عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال * خيار أئمتكم الذين تحبونهم ويحبونكم ويصلون عليكم وتصلون عليهم وشرار أئمتكم الذين تبغضونهم ويبغضونكم وتلعنونهم ويلعنونكم قيل يا رسول الله أفلا ننابذهم بالسيف فقال لا ما أقاموا فيكم الصلاة وإذا رأيتم من ولاتكم شيئا تكرهونه فاكرهوا عمله ولا تنزعوا يدا من طاعة),</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Dari Auf bin Malik, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Pemimpin terbaik kalian ialah mereka yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian, lalu kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Sedangkan pemimpin terjelek kalian ialah mereka yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, lalu kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat kalian”. Rasulullah ditanya, “Ya Rasulullah, mengapa tidak kita lawan saja mereka dengan senjata?”. “Jangan, selama mereka menegakkan shalat di tengah-tengah kalian. Bila kalian melihat sesuatu yang kalian benci pada pemimpin kalian, maka bencilah perbuatan mereka dan janganlah mencabut keta’atan kalian dari mereka”.</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Maksud dari “Selama mereka menegakkan shalat di tengah-tengah kalian”, adalah bahwa di zaman dahulu (generasi salaf), seorang pemimpin (khalifah, imam, amirul mukminin) juga bertugas sebagai khatib dan imam shalat, selain sebagai kepala negara. Jadi, selama mereka masih mengimami shalat lima waktu bagi rakyatnya, maka mereka adalah pemimpin muslim yang tidak boleh diperangi. Adapun sekarang kondisinya telah berubah seiring dengan banyaknya wakil-wakil penguasa yang memegang jabatan tertentu, sehingga seorang penguasa tidak lagi menjadi imam dan khatib. Pun demikian, ini tidak berarti kekuasaan mereka menjadi tidak sah. mereka tetaplah penguasa yang sah dan syariat memberi hak bagi mereka untuk menunjuk wakil-wakil di setiap daerah dengan tugas tertentu, spt mengimami shalat, berkhutbah, menikahkan (wali hakim), menerapkan hukuman hadd, mengadili, menjalankan aturan negara (otonomi), dsb. Ini bila negara yg bersangkutan masih tergolong daar islam, yaitu negara yg menunjukkan tegaknya syi’ar-syi’ar Islam dan dikuasai oleh kaum muslimin, walaupun mayoritas rakyatnya non muslim. Sedangkan bila negara tsb adalah negara ‘gado-gado’ kaya’ indonesia, yg dari satu sisi mayoritas rakyatnya adalah muslim, akan tetapi syi’ar-syi’ar Islam dan kekufuran sama-sama tegak, dan pemerintahnya juga campuran antara muslim dan kafir, maka kita menyikapinya dengan sikap yg adil. Yg mukmin kita perlakukan sebagai mukmin/muslim, dan yg kafir kita perlakukan sebagai kafir. Kalau presiden menyuruh untuk maksiat maka tidak boleh kita taati dalam perintah tsb, sedangkan perintah lainnya yg tidak mengandung maksiat tetap kita taati.<br />adapun bila ia (penguasa) bukanlah seorang muslim, atau telah dinyatakan murtad oleh para ulama yg mu’tabar, maka dia bukan lagi menjadi ulil amri kita </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">(ولن يجعل الله للكافرين على المؤمنين سبيلا) </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">“Allah tidak akan memberi peluang bagi orang-orang kafir untuk menguasai kaum mukminin” (An Nisa’: 141).</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Pun demikian, kekafiran pemerintah bukanlah alasan satu-satunya untuk boleh memberontak, namun harus ada syarat-syarat lain yg dipenuhi, yaitu:</span></div>
<ol style="text-align: left;">
<li><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Adanya kekuatan yg memadai untuk menggulingkan si penguasa tsb.</span></span></li>
<li><span class="Apple-style-span" style="font-size: small; line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pemberontakan tsb tidak boleh mendatangkan kerusakan yg lebih besar dengan banyaknya korban jiwa dan harta benda.</span></span></li>
</ol>
<div>
<span style="background-color: white; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Jika kedua syarat ini terpenuhi, dan si penguasa tsb memang kafir, barulah kaum muslimin wajib memberontak kepadanya. namun bila tidak, maka haram bagi mereka memberontak (angkat senjata) kepadanya, seperti yang banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok yg mengatasnamakan jihad hari ini (Al Qaeda dkk).</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Jadi, ketaatan kpd ulil amri adalah berlaku umum selama merekalah yg menguasai kita dan mereka adalah muslim. Bila mereka tidak menerapkan hukum Allah, maka itu menjadi dosa mereka, bukan dosa kita… apalagi jika mengingat adanya khilaf di kalangan para ulama tentang status orang yg tidak berhukum dengan hukum Allah (baik penguasa maupun rakyat, dan baik itu hukum hadd maupun aturan syari’at lainnya). Banyak orang yg keliru memahami ayat di atas, lalu menyimpulkan bahwa “Tidak berhukumnya seorang penguasa dengan hukum Allah” = “tidak ada penguasa”. Ini jelas tidak benar, dan bisa menimbulkan tindak anarkis dan kerusakan yg merugikan Islam dan kaum muslimin… Contohnya adalah mereka yg menganggap kafir pemerintah setempat, lalu bertingkah laku seperti pemerintah dengan menerapkan hukum hadd (cambuk, rajam, potong tangan, dsb) terhadap warga yg mereka nilai berdosa… atau mewajibkan kalangan ahli kitab untuk membayar jizyah (upeti)… atau menyatakan perang dengan pihak kafir, dsb… persis spt yg dilakukan AL QAEDA dan orang-orang yg sepemikiran dengannya. Hasilnya: “Kerusakan bin kerusakan, dan kerugian binti kerugian atas Islam dan kaum muslimin”. wallaahul musta’aan.</span></div>
<div>
<span style="background-color: white; font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertanyaan: </span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Bagaimana dgn pernyata’an orang yg bilang..</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">bahwa setiap orang yang mengaku muslim itu harus memperjuangkan tegaknya syariat islam???</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; line-height: 22px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Terus bisakah berhala pada masa jahiliah dulu yang Rosul menyuruh untuk menghancurkanya di kiaskan dgn undang-undang sekarang yang tidak berlandaskan alquran dan assunnah yang dalam artian harus dihancurkan juga??? jazakallah ust.</span></div>
<div class="comment-author vcard" style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline; width: 240px;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><cite class="fn" style="border-width: 0px; font-style: normal; font-weight: bold; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">jawaban</cite><cite class="fn" style="border-width: 0px; font-style: normal; font-weight: bold; margin: 0px; outline-width: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">:</cite></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Iya, dia harus berjuang untuk itu, dan yang namanya syari’at Islam itu jangan sekedar difahami sbg hukum rajam, cambuk, potong tangan, qishash dan semisalnya saja. Tapi syari’at Islam yg menyeluruh, mulai dari akidah (tauhid), ibadah, hingga mu’amalah. Masing-masing berjuang pada lininya dan sesuai kemampuannya, dan tentunya setelah berhasil mewujudkan dasar dari itu semua, yaitu <b>tauhid</b>. Adapun bila tauhid diabaikan, maka percuma saja… makanya saat ditawari untuk menjadi raja Mekkah, atau menjadi orang terkaya, Rasulullah menolak dengan tegas karena imbalannya beliau harus menghentikan dakwah tauhid. </span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Intinya, percuma saja menjadi pemimpin kalau yg dipimpin tidak mau diatur pakai aturan Islam (musyrikin mekkah). Percuma saja undang-undang dihancurkan kalau rakyatnya sendiri masih anti dengan syari’at Islam… jadi, dakwah ini harus dimulai dari akarnya… fahamkan rakyat (kaum muslimin) tentang ajaran Islam, tanamkan rasa cinta terhadap Islam dan syariatnya pada hati mereka, barulah setelah itu kita berusaha merubah UUD kita, dan ketika itulah perubahan UUD akan membawa dampak besar… tapi kalau sekarang kita sudah tergesa-gesa untuk menghancurkan UUD, padahal aparat negara, dan semua institusinya masih loyal kepada UUD, lantas apa manfaatnya?</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Rasulullah sendiri membiarkan berhala-berhala tersebut selama 20 tahun karena beliau belum memiliki kekuatan untuk menghancurkannya, dan lagi pula kalau tetap dihancurkan, maka selama pemikiran syirik masih mendominasi otak warga mekkah, mereka akan membikin berhala baru lagi… bukankah begitu? Demikian pula di Indo(nesia)… selama mayoritas umat Islam masih alergi dan awam terhadap Islam, maka mereka akan selalu menjauhi syariat. Kalaupun sekarang UUD dihancurkan, maka pemerintah (yg notabene adalah cerminan rakyat juga) akan membuat UUD baru yg tak berbeda dengan pendahulunya…</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">Faham akhi?</span></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">(washallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa ash-habihi ajma'in, walhamduliLlahi Rabbil 'alamin)</span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;">disalin dari jawaban atas pertanyaan kepada Ust. Abu Hudzaifah Al Atsary pada artikel </span><span style="font-size: small;"><a href="http://basweidan.wordpress.com/2011/09/27/ciri-ciri-ahlul-haq-pengikut-kebenaran/" style="font-family: Georgia,'Times New Roman',serif;" target="_blank">ciri-ciri ahlul haq pengikut kebenaran</a></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;"> </span></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-top-width: 0px; margin-bottom: 22px; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: small;"><a href="http://basweidan.wordpress.com/" style="background-color: white;">http://basweidan.wordpress.com/</a></span></div>
</div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-4263842402791048112011-11-29T07:44:00.001+07:002012-04-30T17:53:38.853+07:00Antara Kedzaliman dan Pelurusan: Sayyid Qutb<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUGYsR7cvgXCCsZIcTM4Z9b_igwz_RiRZhfDvDRY1YcqkkSHE1A7xBw2R45eyyUWT9bpjJKnjfRg6kVKQbIa_3kpKr49sKEtJkBUWq2MYWmtostF6muAb18aafp-J47L8iOGklJNPCDRc/s1600/pena.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: black;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUGYsR7cvgXCCsZIcTM4Z9b_igwz_RiRZhfDvDRY1YcqkkSHE1A7xBw2R45eyyUWT9bpjJKnjfRg6kVKQbIa_3kpKr49sKEtJkBUWq2MYWmtostF6muAb18aafp-J47L8iOGklJNPCDRc/s200/pena.jpg" width="200" /></span></a></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Fadhilatusy Syaikh Masyhur Hasan Salman ditanya mengenai pendapatnya tentang Sayyid Qutb sebagaimana bisa dijumpai dalam website pribadi beliau <a href="http://almenhaj.net/makal.php?linkid=388" style="text-decoration: none;">http://almenhaj.net/makal.php?linkid=388</a></span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau <i>hafidzahullah</i> menjawab :</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Terdapat dua kesalahan pembicaraan mengenai Sayyid Qutb, dan ucapan ini adalah ibadah.Dan saya (meniatkan) ibadah dalam apa yang akan saya katakan. Sungguh telah salah orang yang mengkafirkan Sayyid Qutb dengan menginteraksinya yakni dengan membawa ungkapan-ungkapan beliau yang (sebenarnya) tidak merusak keadaan beliau. Dan sebuah buku berisikan pengkafiran Sayyid Qutb, maka ini adalah bentuk kedzaliman terhadap beliau. Dan diantara kedzaliman terhadapnya adalah membawa lafadz-lafadz Sayyid Qutb padahal sesungguhnya tidak menciderai keadaan beliau. Bahkan dari kedzaliman juga terhadap Sayyid Qutb dengan menginteraksi dan menghukumi lafadz-lafadz serta ungkapan Sayyid dengan ungkapan serta istilah-istilah para ulama (definisi keilmuan syariat). Hanya saja seharusnya kita menghukuminya dengan ungkapan dan istilah kesusasteraan. Disanalah ada dua perbedaan besar antara dua hal.</span></div>
<a name='more'></a><span style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">Sayyid Qutb dalam bukunya berkata tentang Rabb kita ‘</span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">azza wa jalla</i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;"> dengan ungkapan </span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">“Risyatul Kauni Al-Mubdi’ah”</i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;"> (Pena yang mencipta alam semesta). Dan berkata juga tentang Rabb kita dengan ungkapan </span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">“Muhandisul Kauni Al-A’dzom” </i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 24px;">(Arsitek alam yang maha agung). Maka engkau lihat bagaimana Sayyid Qutb mensifati Allah dengan “Pena yang mencipta”. Apakah Sayyid berkeyakinan bahwa Allah itu pena? Dan apakah Allah itu seorang arsitek yang disisinya ada peralatan teknik? Tentu tidak.</span></span><br />
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maka siapa yang mengkafirkan Sayyid Qutb karena menurut persangkaannya Sayyid itu mengatakan bahwa Allah adalah pena, ini adalah kedzaliman terhadapnya. Oleh karenanya siapa yang mengkafirkan Sayyid Qutb berarti dia menghukumi ungkapan-ungkapannya dengan istilah para ulama. <b>Sayyid Qutb adalah seorang sustrawan dan bukan ulama</b>. Dan pemahaman akan hal seperti ini cukup melegakan kita. Dan kami menyingkatnya dari pembahasan yang panjang serta luas. Dan (yang seperti diatas) ini bagian dengki dalam mendudukkan Sayyid Qutb</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dan menurut kami ada bagian lain dari anggapan terhadap Sayyid dengan ucapan yang diharamkan. Dan amat celaka bagi yang berbicara tentangnya, dengan berkata: Sayyid melakukan demikian dan demikian…… Kami katakan, “Apa yang telah dilakukannya adalah bagi dirinya!?”. Dan kami memohon kepada Allah agar menerimanya dan Allah lah yang maha luas bijaknya dari seluruh hakim.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Akan tetapi yang penting adalah apa yang dia telah tulis dan segala sesuatunya selayaknya diluruskan. Dan kewajiban terhadap pelurusan ini dapat ditemui pada saudara nya yakni Al-Ustadz Muhammad Qutb. Beliau telah mencetak buku-buku saudaranya (Sayyid Qutb) dan dalam catatan-catatan kakinya dia berikan komentar-komentar akan penjelasan kesalahan-kesalahan Sayyid Qutb. Dan juga dijelaskan bahwa maksud Sayyid bukan demikian dan demikian. Maka sekarang kami lega dari extrimnya para kaum kafir dan dari takwilnya para pentakwil yang tidak mau (jujur) berkata bahwa Sayyid Qutb telah tersalah dalam perkataannya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dan saya memandang bahwa hal seperti ini adalah hal yang wajib, meskipun para ulama telah menulis kesalahan-kesalahan Sayyid Qutb, kitab -kitab beliau masih tersebar dan tidak sampai pelurusan-pelurusan yang disampaikan ahli ilmu. Diantaranya seperti apa yang ditulis Asy-Syaikh Rabi’ dan selainnya dengan bahasa ilmu (syariat) serta kritikan para ulama tidak sampai (dimengerti) semua orang, terutama bagi para pengagum Sayyid Qutb.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Sayyid Qutb menulis (kitab-kitabnya) dengan perasaannya,</b> dan <b>menulis dengan kiasan, dan menulis dengan ungkapan-ungkapan sastra sehingga (tentu) terdapat hal-hal yang berlawanan dengan bahasa ulama (definis syariat)</b>. Kita berbicara dalam (bahasan) tauhid, bahwa Sayyid Qutb mengingkari bahwa Allah ber-istiwa (bersemayam) diatas <i>Arsy</i>-nya. Dimana Sayyid berkata istiwa dengan makna istawlaa (menguasai). Dan ini adalah kesalahan besar. Bahkan dia ingkari dengan takwilnya. Juga dapat ditemui dalam kitab Sayyid Qutb ungkapan-ungkapan keras mengenai sahabat (Nabi <i>shalallahu ‘alaihi wasalam</i>) terkhusus Amr bin Ash dan Muawiyah, misalnya dalam <i>“Kutub Syakhshiat”</i> (hal 242) berkata “Tatkala Muawiyah dan sahabatnya cenderung kepada kedustaan, kecurangan, bertipu muslihat, nifaq, suap, jual beli darah, (maka) Ali tidaklah memiliki kemampuan sampai pada tingkatan terendah seperti ini”. Ini adalah ungkapan yang berbahaya sekali terhadap sahabat Rasulillah <i>shalalllahu ‘alaihi wasalam</i> dan tidak akan mengatakannya orang yang paham tentang aqidah serta mengetahui bahwa kewajiban kita adalah menahan diri dari perselisihan yang terjadi dikalangan sahabat Rasulillah <i>shalallahu ‘alaihi wasalam</i> sebagaimana datang dalam hadist “<i>Idzaa dzakaro ashhabii fa amsikuu</i>” (Apabila disebutkan tentang sahabatku maka tahanlah). Adapun disifatinya Muawiyah dan Amr dengan dusta dan curang serta penipu, maka kami berlepas diri menyerahkannya kepada Allah akan urusan ini.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Juga dalam kitabnya <i>“Al-’Adalah Al-Ijtimaiyah”</i>(hal 172) Sayyid mensifati khalifah yang terbimbing Ustman bahwa dia celah antara hukum Abu Bakr, Umar dan Ali. Dan dalam halaman 159, Sayyid berkata (Telah berubah keadaan pada zaman kekuasaan Ustman , meskipun masih dalam pagar islam). Bahkan juga Sayyid berkata ( Ali datang untuk membantah gambaran islam dalam hukum kepada jiwa-jiwa penguasa dan manusia) Maka pernyataan ini seolah-olah Ustman tidak berhukum dengan islam, dan ungkapan seperti ini keras dan kami tidak menerimanya.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maka salahlah siapa yang mengkafirkan Sayyid Qutb dan juga salah orang yang membiarkan atau membaikkan. Dan selayaknya kita berani agar orang-orang yang bodoh tidak lancang (keblablasan), terhadap Sayyid. Maka kita jelaskan dengan mengatakan, ini salah dan itu salah serta maksudnya demikian dan demikian agar batu di wajahnya bagi yang mengkafirkan sayyid qutb. Dan meletakkan sesuatu pada tempat-tempatnya. Maka dalam berlebihan terhadap Sayyid dan berlebihan dalam kebencian terhadapnya. Dan kebanyakan para syabab (pemuda) hari ini sangat disayangkan, dimana mereka belajar agama Allah dan tumbuh bersama kitab-kitab Sayyid Qutb padahal tidak didapati pada kitab-kitab Sayyid ilmu syar’iy (yang mencukupi). Maka adalah yang pokok bagi para pemuda ini agar mengokohkan diri dalam ilmu syariat. Maka selayaknya mereka menerima Kitab dan Sunnah. Dan inilah menurut saya pada permasalahan ini. </span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Semoga Allah memberikan taufiq kepada antum akan kebaikan dan menjauhkan saya serta antum kejelekan -kejelekan dan kemungkaran</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">=== === ===</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 1.2em; margin-top: 1.2em;">
<span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disalin dari:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;">http://salafyitb.wordpress.com/2007/08/21/antara-kedzaliman-dan-pelurusan-sayyid-qutb/</span></div>
</div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-17956729482984465782011-11-18T03:18:00.001+07:002012-04-30T17:51:43.192+07:00Habib Munzir Mencela Imam Masjidil Haram Syaikh Dr. Abdurrahman as-Sudais<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZRKqCrsmeRUZ4deWKd0FOfx19Osb2darF-CRMG5wj8ve5IRy1eCSPNnu8KtrInuuonpkbJEVGhpOyFyMiB8_XDnVH1yi395z3AiKqERHTileX_g0NUk27tngIwjTwm9EY9TxRKD_NAQ0/s1600/www-majelisrasulullah-org1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: black;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZRKqCrsmeRUZ4deWKd0FOfx19Osb2darF-CRMG5wj8ve5IRy1eCSPNnu8KtrInuuonpkbJEVGhpOyFyMiB8_XDnVH1yi395z3AiKqERHTileX_g0NUk27tngIwjTwm9EY9TxRKD_NAQ0/s200/www-majelisrasulullah-org1.jpg" width="200" /></span></span></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><i style="background-color: white;">penulis: Ust. Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;">Sebelum saya memaparkan celaan-celaan Habib Munzir ada baiknya kita kembali mengingat akan bahaya lisan…</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Allah berfirman :<br /><br />مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ<br /><em><br />Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.</em> (QS : Qoof : 18)<br /><br /><br />يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢٤)<br /><em><br />Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. </em>(QS An-Nuur : 24)<br /><br />وعن أبي موسى - رضي الله عنه - قال: قلت يا رسول الله أي الإسلام أفضل؟ قال: "من سَلِمَ المسلمون من لسانه ويده".<br /><em><br />Dari Abu Muusa radhiallahu 'anhu berkata : "Aku berkata, Wahai Rasulullah, islam mana yang paling mulia?". Nabi berkata : "Yaitu orang yang kaum muslimin selamat dari (kejahatan) lisannya dan tangannya"</em> (HR Al-Bukhari no 11 dan Muslim no 42)</span></div>
<a name='more'></a><span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />عن أبي هريرة – رضي الله عنه – قال: سُئِل رسول الله – صلى الله عليه وسلم – عن أكثر ما يدخل الناس الجنة؟ قال: "تقوى الله، وحسن الخلق". وسئل عن أكثر ما يدخل الناس النار؟ قال: "الأجوفان: الفم، والفرج".<br /><br /><em>Dari Abu Hurairoh radhiallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga?. Rasulullah berkata, "Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik". Dan Rasulullah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?, maka beliau berkata, "Dua lubang, mulut dan kemaluan" </em>(HR Ahmad no 9097, Ibnu Majah no 4246, Ibnu Hibbaan no 476 dengan sanad yang hasan)<br /><br />Al-Imam An-Nawawi berkata :<br /><br />وينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام، أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك.<br /><br />"Hendaknya orang yang ingin berucap dengan suatu kalimat atau perkataan agar merenungkannya dalam hatinya sebelum ia mengucapkannya. Jika nampak ada kemaslahatannya maka hendaknya ia berbicara, namun jika tidak maka hendaknya ia diam" (Al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim 18/117)<br /><br /><strong><br />Habib Munzir ditanya oleh pengagumnya :<br /><br />"ustad-ustad kelompok sawah ( salafi wahabi )</strong> - 2009/11/04 18:10 Assalamualaikum Wr Wb,<br /><br />Habib munzir yang ku cintai, mohon penjelasan sbb :<br /><br />Siapa sih ustad - ustad yang dijadikan rujukan oleh kelompok sawah (*yaitu singkatan dari salafy wahabi). Sekarang banyak buku yang diterjemahkan oleh kelompok salafi yang katanya banyak kandungannya yang selewengkan arti dan maksudnya. Bib mohon diijinkan saya menjadi murid dan mohon ujajah seluruh amalan, mohon admin dapat menyebutkan amalannya. Demikian terima kasih"<br /><br /><br /><strong>Habib Munzir </strong>menjawab :<br /><br />"Saudaraku yg kumuliakan, banyak sekali, namun pimpinannya adalah Ibn Abdul wahab yg mereka jadikan Imam padahal tak sampai ke derajat Al Hafidh sekalipun apalagi Hujjatul Islam (Al Hafidh adalah yg telah hafal 100.000 hadits berikut sanad dan matannya, hujjatul islam adalah yg hafal lebih dari 300.000 hadits dg sanad dan hukum matannya).<br /><br />yg masa kini diantaranya Ibn Baz, dan <strong><span style="text-decoration: underline;">Abdurrahman assudaisiy</span></strong>, yg suaranya banyak di stel oleh masjid masjid ahlussunnah waljamaah, tanpa mereka tahu bahwa <span style="text-decoration: underline;"><strong>Abdurrahman assudeisiy itu wahabi yg telah mengarang suatu buku yg menjatuhkan hadits hadits shahih pada Shahih Bukhari</strong></span>.<br />banyak muslimin ahlussunnah waljamaah tidak tahu itu, dan menganggapnya suaranya bagus dan merdu, <strong>padahal Rasul saw sudah memperingatkan bahwa kelak akan muncul mereka yg membaca alqur;an dg baik namun hanya sampai tenggorokan saja, (hatinya tidak tersentuh kemuliaan dan kesucian Alqur;an) mereka semakin jauh dari agama islam seperti cepatnya menjauhnya anak panah dari busurnya</strong>, mereka sibuk memerangi orang islam dan membiarkan penyembah berhala (mereka membuat jutaan buku untuk memerangi akidah orang islam, dan tidak membuat itu untuk membenahi para agama lain), jika aku menemui mereka akan kuperangi mereka (Shahih Bukhari)<br /><br />semoga Allah swt memberikan mereka hidayah, <span style="text-decoration: underline;"><strong>kita terus memerangi mereka</strong></span>, bukan dg senjata tentunya, karena mereka adalah saudara muslimin kita namun salah arah karena kedangkalannya dalam syariah, kita berusaha membenahinya semampunya.<br /><br />(Lihat : <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=24504#24504">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=24504#24504</a>)<br /><br /><br /><strong>Kesimpulan-kesimpulan yang diutarakan oleh Habib Munzir dan beserta sanggahannya:</strong><br /><br /><br /><strong>Kesimpulan Pertama</strong> : Syeikh As Sudais telah mengarang suatu buku yang menjatuhkan hadits-hadits shahih pada shahih Bukhari<br /><br />Habib Munzir berkata : <strong>Abdurrahman assudeisiy itu wahabi yg telah mengarang suatu buku yg menjatuhkan hadits hadits shahih pada Shahih Bukhari.</strong><br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br />Dalam Islam, yang menuduh harus mendatangkan bukti. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<br /><br />الْبَيِّنَةُ عَلَى الْمُدَّعِي<br /><em><br />"Yang menuduh wajib mendatangkan bukti"</em> (HR At-Thirimidzi no 1341)<br /><br />Semoga Habib bisa mendatangkan buktinya…<br /><br /><strong><br />Kesimpulan Kedua </strong>: Habib Munzir menerapkan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang khawarij kepada Syaikh Abdurrahman As-Sudais. Habib Munzir berkata: banyak muslimin ahlussunnah waljamaah tidak tahu itu, dan menganggapnya suaranya bagus dan merdu, <strong>padahal Rasul saw sudah memperingatkan bahwa kelak akan muncul mereka yg membaca alqur;an dg baik namun hanya sampai tenggorokan saja, (hatinya tidak tersentuh kemuliaan dan kesucian Alqur;an) mereka semakin jauh dari agama islam seperti cepatnya menjauhnya anak panah dari busurnya.</strong><br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br />Hadits yang disebutkan oleh Habib ini adalah tentang khawarij berdasarkan kesepakatan para ulama.<br /><br />- Imam Al-Bukhari membawakan hadits ini (no 6930 dan 6931) dalam باب قتل الخوارج والملحدين بعد إقامة الحجة عليهم (Bab tentang membunuh khawarij dan kaum ilhaad/kafir setelah ditegakkannya hujjah kepada mereka)<br /><br />- Imam Muslim membawakan hadits ini (no 1063) dalam sebuah bab (yang dibuat oleh Imam An-Nawawi) : باب ذكر الخوارج وصفاتهم (Bab penyebutan tentang khawarij dan sifat-sifat mereka)<br /><br />- Imam Abu Dawud membawakan hadits ini (no 4767) dalam bab : باب فِى قِتَالِ الْخَوَارِجِ (Bab tentang memerangi kaum khawarij)<br /><br />- Imam At-Thirimidzi membawakan hadits ini (no 2188) dalam bab : باب في صفة المارقة (Bab tentang sifat kaum Maariqoh/khowarij)<br /><br />- Imam Ibnu Maajah membawakan hadits ini (no ) dalam bab : باب في ذكر الخوارج (Bab penyebutan tentang khawarij)<br /><br /><br /><strong>Apakah hadits tentang khawarij ini pantas untuk ditujukan kepada As-Syaikh Abdurrahman As-Sudais Imam Al-Masjid Al-Haroom??,</strong><br /><br />Apakah As-Syaikh As-Sudais memiliki aqidah Khawarij??<br /><br />Apakah beliau memberontak kepada pemerintah??<br /><br />Apakah beliau mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar?, apakah beliau mengkafirkan pelaku zina, pemakan riba, dan pendusta??!!<br /><br /><strong>Jika menurut Habib beliau adalah khawarij maka sekali lagi tolong datangkan bukti !!!</strong><br /><br /><br /><strong>Kesimpulan Ketiga </strong>: Berdasarkan hadits tentang khawarij yang diterapkan Habib Munzir kepada As-Syaikh Abdurrahman As-Sudais berarti ;<br /><br />- As-Syaikh As-Sudais kalau baca al-qur'an tidak baik, sehingga hanya sampai di tenggorokan saja, hatinya tidak tersentuh dengan kemuliaan dan kesucian Al-Qur'an<br /><br />- As-Syaikh As-Sudais semakin jauh dari agama Islam seperti cepatnya menjauhnya anak panah dari busurnya<br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br /><strong>Wahai Habib Munzir</strong>… anda mengatakan bahwa As-Syaikh As-Sudais tidak baik baca qur'annya sehingga hanya sampai di tenggorokan dan hatinya tidak tersentuh dengan kemuliaan dan kesucian Al-Qur'aan??? Apakah anda tahu isi hati As-Syaikh As-Sudais…??, apakah anda tidak pernah mendengar tangisan beliau tatkala membaca al-Qur'aan??? Apakah anda tidak tahu bagaimana lantunan bacaan beliau tatkala di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan menggetarkan hati-hati para makmum dan menjadikan mereka menangis berdoa kepada Allah??!!<br /><br />As-Syaikh As-Sudais bukanlah termasuk khawarij akan tetapi semoga Syeikh As Sudais termasuk dalam hadits ini:<br /><br />إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ قِرَاءَةً : الَّذِي إِذَا قَرَأَ رَأَيْتَ أَنَّهُ يَخْشَى اللهَ<br /><br />"Sesungguhnya orang yang paling baik qiroah qur'annya adalah orang yang jika membaca al-qur'an engkau melihatnya takut kepada Allah" (As-Shahihah no 1583)<br /><br /><strong>Wahai Habib Munzir</strong>…anda mengatakan "banyak muslimin Ahlus Sunnah yang menganggap suara beliau bagus dan merdu…!!!", lantas kenapa Habib Munzir??? Kenapa anda mesti sewot kalau banyak kaum muslimin yang senang mendengarkan suara beliau yang menggugah hati-hati kaum muslimin??!!, kenapa mesti sewot !!!<br /><br /><strong>Wahai Habib Munzir</strong>…anda mengatakan bahwa As-Syaikh As-Sudais semakin jauh dari agama Islam seperti cepatnya menjauhnya anak panah dari busurnya ?? hendaknya anda bertakwa kepada Allah, dan jagalah lisan anda…apa yang menyebabkan anda begitu membenci syaikh As-Sudais…sampai-sampai mengatakan demikian??? Dosa apakah yang dilakukan oleh As-Syaikh As-Sudais hingga anda mengatakan bahwa beliau semakin jauh dari agama Islam…, bahkan semakin jauh dengan begitu cepat seperti cepatnya menjauhnya anak panah dari busurnya??!!<br /><br /><br /><strong>Kesimpulan Keempat</strong> : Habib Munzir menyatakan siap terus untuk memerangi orang-orang semacam Syaikh As-Sudais, bukan dengan mengangkat senjata, akan tetapi dengan menjelaskan kebatilan-kebatilan orang-orang semisal As-Syaikh As-Sudais.<br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br />Wahai Habib Munzir…anda menyatakan <strong>"kita terus memerangi mereka"</strong>, anda ingin terus memerangi As-Syaikh As-Sudais dan ulama-ulama Arab Saudi….silahkan anda memerangi mereka dengan hujjah dan bayaan, bukan dengan tuduhan dan kepalsuan serta salah menukil perkataan ulama, apalagi memanipulasi perkataan ulama !!! silahkan…wahai Habib Munzir Al-Musaawaa…!!! Semoga Allah memberi petunjuk kepada Anda.<br /><br />Wahai Habib Munzir…kaum muslim sudah terlalu paham siapakah sebenarnya yang harus diperangi; apakah seorang yang menegakkan tauhid, mengajak umat hanya beribadah kepada Allah, mengajak umat meninggalkan kesyirikan ataukah seorang yang sukanya menyeru umat untuk berdoa kepada selain Allah, berdoa kepada orang yang sudah mati, mengajari umat mencela ulama dan orang-orang shalih!!!<br /><br /><br /><strong>Kesimpulan Kelima</strong> : Habib Munzir memandang As-Syaikh As-Sudais dan yang semisalnya dangkal ilmunya dalam syari'ah.<br /><br />Habib Munzir berkata : "<strong>kita terus memerangi mereka</strong>, bukan dg senjata tentunya, karena mereka adalah saudara muslimin kita namun salah arah karena kedangkalannya dalam syariah, kita berusaha membenahinya semampunya"<br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br /><strong>Wahai Habib Munzir</strong>…. anda menuduh As-Syaikh As-Sudais dangkal ilmu agamanya…!!! Tidakkah anda tahu bahwa beliau adalah seorang yang menghafal Qur'an sejak kecil….telah meraih gelar doktor…!!!, beliau telah diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi imam di masjidil haram sekian lamanya…!!!??<br /><br />Apakah anda tidak pernah mendengar khutbah-khutbah beliau yang menunjukan kefasihan beliau yang sangat luar biasa dalam bahasa Arab???. Apakah bahasa Arab anda lebih fasih dari beliau?? Ataukah…???!!!<br /><br />Apakah anda hafal qur'an sebagaimana beliau…??? Ataukah hanya menghafal shalawatan-shalawatan???, ataukah benar sebagaimana dikatakan oleh sebagian pengikut anda bahwasanya anda menghapal 10 ribu hadits beserta sanad dan matannya???!!!! Sungguh saya ingin sekali mengetes dan mencoba ilmu dan hapalan anda…. Kalau memang benar anda hapal qur'annya melebihi hafalan As-Syaikh As-Sudais maka apakah lantas pantas bagi anda mengatakan As-Syaikh As-Sudais dangkal ilmunya??!! Bukankah ini adalah kesombongan semata???<br /><br />Apalagi jika ternyata anda tidak hafal qur'an…??? Maka apakah anda tidak malu??!!!<br /><br />Allah berfirman<br /><br />يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ<br /><br /><em>Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.</em> (QS Al-Hujuroot : 11)<br /><br /><br /><br /><strong>HABIB MUNZIR JUGA MENCELA ULAMA-ULAMA YANG LAINNYA</strong><br /><br />Bukan hanya As-Syaikh Abdurrahman As-Sudais yang tidak selamat dari celaan Habib Munzir, bahkan ulama-ulama yang lain juga tidak selamat dari celaan dan cercaan Habib Munzir. Yang ini semua menunjukkan "kepribadian dan budi pekerti luhur dan kelembutan Habib Munzir".<br /><br />Diantara para ulama yang dicela Habib Munzir adalah :<br /><br /><br /><br /><strong>PERTAMA : Mencela As-Syaikh Bin Baaz </strong>rahimahullah.<br /><br />Habib Munzir berkata :<br /><br />"Beliau itu mufti arab saudi, saya tidak tahu apakah kini masih hidup atau telah wafat, ia bukan pakar hadits yg mencapai derajat Al Hafidh, atau Muhaddits, apalagi Hujjatul Islam, namun konon memang banyak hafal hadits dan ilmu sanad, namun saya telah menjawab banyak fatwanya sebagaimana buku saya yg bisa anda download di kiri web ini : Jawaban atas pertanyaan akidah.<br />semua adalah fatwa beliau, dan dari fatwa fatwa itu saya mengetahui bahwa <span style="text-decoration: underline;"><strong>ia dangkal dalam ilmu hadits</strong></span>.<br /><br />(lihat: <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=24085#24085">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=24085#24085</a>)<br /><br />Habib Munzir juga berkata tatkala ditanya tentang kitab "Benteng tauhid" yang merupakan terjemahan dari kitab "Hishnut Tauhiid" karya As-Syaikh Bin Baaz rahimahullah, maka Habib Munzir berkata:<br /><br />"Mengenai buku tsb sudah saya baca sekilas, masya Allah, saya tidak menyangka nama nama yg dianggap ulama dan selama ini kita dengar sebagai ahli hadits itu, <span style="text-decoration: underline;"><strong>betapa bobrok dan lemahnya hujjah hujjah me</strong></span>reka,<br />saya tak percaya buku itu tulisan syeikh Al Utsaimin, Bin Bazz dll, karena terlihat <span style="text-decoration: underline;"><strong>jelas kedangkalan mereka dalam ilmu hadits</strong></span>.<br /><br />Ada dua kemungkinan, orang saudi mengada ada dan mencantumkan nama ulama mereka sebagai penulisnya, atau..., apakah benar mereka yg menulisnya?, <strong>hanya sebatas itukah pemahaman mereka dalam hadits?</strong> <strong>Saya bisa menjawab semua yg dalam buku itu dalam beberapa jam saja, namun saya saat ini sibuk sekali</strong>. (lihat : <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=20616#20616">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=20616#20616</a>)<br /><br />Habib Munzir ditanya :<br /><br />"Saya ada kitab Fathul Baari syarah oleh Syeikh Abdullah b Baz dan kitab ' Solat seperti Nabi' karangan Syeikh Albani. Saya baru tahu yg isinya ada unsur unsur Wahabi. Jadi sebaiknya apakah saran Habib untuk saya lakukan terhadap kitab itu. Buang saja atau dibakar atau ditanam supaya orang lain tak dapat baca?"<br /><br />Habib Munzir Menjawab :<br /><br />"Saran saya buku <strong>itu boleh dibakar</strong>, tapi baiknya disimpan saja untuk perbandingan masalah hingga kita tahu <strong>banyaknya kesalahan faham wahabi dalam menafsirkan hadits</strong><br /><br />(lihat : <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=22830#22830">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=22830#22830</a> )<br /><br />Habib Munzir juga berkata :<br /><br />"Saudaraku yg kumuliakan, <strong>buku buku yg sudah melewati pengeditan/syarah dari Ibn Baz, sudah dirasuki hal hal yg menyimpang</strong> dari aswaja, baiknya dihindari."<br /><br />(lihat : <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=22352#22352">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=22352#22352</a>)<br /><br />Habib Munzir juga berkata :<br /><br />"Anda tahu imam mereka kini?, Mufti Saudi Arabia yg buta bernama Syeikh Ibn Bazz (membicarakan aib orang lain haram hukumnya, namun mengabarkan <strong>nama orang yg menyeru pd kesesatan ummat wajib hukumnya</strong> agar ummat tak terjebak), ia tak mengakui bahwa bumi ini bulat, ia berkata bahwa bumi ini datar seperti piring, ia tak percaya semua bukti otentik secara ilmiah, ia tetap berkeras bahwa bumi ini datar seperti piring.., yaitu bila kelewatan maka akan jatuh entah kemana, inilah akidah jumud abad ke 20"<br /><br />(lihat <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=3713#3713">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=3713#3713</a>)<br /><br /><br /><br /><strong>Kesimpulan </strong>:<br /><br />Pertama : Menurut Habib Munzir Syaikh Bin Baaz dangkal dalam ilmu hadits<br /><br />Kedua : Menurut Habib Munzir tentang buku "Benteng Tauhid" :<br /><br />- menunjukan <strong>betapa bobrok dan lemahnya hujjah hujjah mereka </strong>(*yaitu Syaikh Bin Baaz, Syaikh Utsaimin dll),<br /><br />- saya tak percaya buku itu tulisan syeikh Al Utsaimin, Bin Bazz dll, karena terlihat <strong>jelas kedangkalan mereka dalam ilmu hadits</strong><br /><br />- Habib Munzir mampu membantah buku "Benteng Tauhid" hanya dalam beberapa jam saja, hanya saja beliau sibuk. Habib Munzir berkata : <strong>Saya bisa menjawab semua yg dalam buku itu dalam beberapa jam saja, namun saya saat ini sibuk sekali</strong><br /><br />Ketiga : Menurut Habib Munzir buku sifat sholat Nabi dan buku Fathul baari syarah Syaikh Bin Baaz <span style="text-decoration: underline;"><strong>disarankan untuk boleh dibakar</strong></span>. Alasan Habib Munzir karena <span style="text-decoration: underline;"><strong>banyaknya kesalahan faham wahabi dalam menafsirkan hadits</strong></span><br /><br />Keempat : Habib Munzir berkata : <span style="text-decoration: underline;"><strong>buku buku yg sudah melewati pengeditan/syarah dari Ibn Baz, sudah dirasuki hal hal yg menyimpang</strong></span><br /><br />Kelima : Menurut Habib Munzir boleh menceritakan aib Syaikh Bin Baaz karena syaikh Bin Baaz menyeru pada kesesatan. Habib Munzir berkata : "Mufti Saudi Arabia yg buta bernama Syeikh Ibn Bazz (membicarakan aib orang lain haram hukumnya, namun mengabarkan <span style="text-decoration: underline;"><strong>nama orang yg menyeru pd kesesatan ummat wajib hukumnya </strong></span>agar ummat tak terjebak)"<br /><br />Keenam : Habib Munzir menyatakan akidah Syaikh Bin Baaz jumuud karena Syaikh Bin Baaz menyatakan bahwa bumi tidak bulat. Habib Munzir berkata : "Ia tak mengakui bahwa bumi ini bulat, ia berkata bahwa bumi ini datar seperti piring, ia tak percaya semua bukti otentik secara ilmiah, ia tetap berkeras bahwa bumi ini datar seperti piring.., yaitu bila kelewatan maka akan jatuh entah kemana, inilah <span style="text-decoration: underline;"><strong>akidah jumud </strong></span>abad ke 20"<br /><br /><br /><strong>SANGGAHAN</strong><br /><br />Sungguh keji perkataan Habib Munzir sang ahli hadits…sampai-sampai mengatakan bahwa Syaikh Bin Baaz dangkal ilmu haditsnya.<br /><br />Wahai Habib Munzir…tatkala anda mengatakan demikian apakah anda sudah mengukur keilmuan ilmu hadits Syaikh Bin Baaz?? Lalu anda membandingkannya dengan ilmu hadits anda yang hebat??!!<br /><br />Wahai Habib Munzir…bagaimana anda mengetahui kerendahan ilmu hadits Syaikh Bin Baaz hanya dengan membaca kitab "Benteng Tauhid"?, <strong>apakah kitab tersebut sedang membicarakan ilmu hadits??!!. </strong>Bahkan anda menyatakan bahwa hujjah Syaikh Bin Baaz dalam kitab tersebut "Bobrok" dan "Lemah". Maka pantas saja jika kemudian anda menganjurkan untuk membakar kitab-kitab syaikh Bin Baaz??!!<br /><br />Bahkan anda menyatakan mampu untuk membantah kitab "Benteng Tauhid" tersebut hanya dalam waktu beberapa jam?!!!<br /><br /><br />Wahai Habib …kalau ada kesalahan dalam kitab “Benteng tauhid”, coba tunjukkan…<br /><br /><br />Wah.. anda benar-benar orang alim dan pakar hadits.<br /><br />Kalau Syaikh Bin Baaz bisa anda bantah dalam beberapa jam…jangan-jangan bantahan-bantahan dalam artikel-artikel saya mungkin hanya dalam beberapa menit bisa anda bantah. Maka saya sangat berharap anda membantah artikel-artikel saya…<br /><br />Wahai Habib Munzir…anda menghalalkan untuk mencela Syaikh Bin Baaz dengan menunjukkan cacat belia (yaitu butanya beliau) dengan alasan bahwa Syaikh Bin Baaz menyeru pada kesesatan…!!!, bahkan anda meyakini wajib bagi anda untuk mencela kebutaan Syaikh Bin Baaz…, maka;<br /><br />- Apakah demikian bantahan yang ilmiyah..!!!.<br /><br />- Apakah demikian akhlaknya seorang yang menyebut dirinya sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.<br /><br />- Apakah demikian Habib berbicara kepada seorang muslim paling tidak, kalau Anda tidak menganggap beliau (syeikh Ibnu Baz rahimahullah) seorang alim.<br /><br />Wahai Habib…betapa banyak orang yang buta mata akan tetapi Allah memberi sinar dan cahaya kebenaran dalam hatinya. Betapa banyak orang yang buta akan tetapi lebih alim dan lebih bertakwa daripada orang yang bisa melihat. Kalau anda ingin mengkritik saya rasa tidak perlu mencela kebutaan Syaikh Bin Baaz.<br /><br />Wahai Habib Munzir, anda telah mencerca Syaikh Bin Baaz dengan menyatakan bahwa akidah beliau jumud !!!, dan anda menuduh bahwasanya Syaikh Bin Baaz menyatakan bahwa bumi itu seperti piring dan tidak bulat??<br /><br />Bisakah anda menyebutkan sumber perkataan Syaikh Bin Baaz tersebut??!!<br /><br />Jika anda tidak mampu menyebutkannya <strong>berarti anda telah berdusta </strong>!!!!<br /><br />Justru Syaikh Bin Baaz –yang saya dapati- dalam buku-buku beliau menyatakan bahwa bumi itu bulat. Silahkan anda membaca buku beliau Majmuu' Fataawaa Syaikh Bin Baaz 3/156-159 dan juga 9/228.<br /><br />Wahai Habib Munzir…jika anda tidak bisa menyebutkan sumber perkataan Syaikh Bin Baaz maka ketahuilah <strong>bahwa dusta itu akhlak yang sangat buruk…apalagi dusta atas nama ulama ??!!!</strong><br /><strong>KEDUA </strong>: Habib Munzir menuduh para ulama sering menggunting perkataan para ulama aswaja<br /><br />Habib Munzir berkata :<br /><br />"Saudaraku yg kumuliakan, diantaranya tentunya <strong>Ibn Abdul Wahhab, Ibn Taimiyah, Al Baniy, Abdullah bin Bazz, Muhammad qutub, Utsaimin, Mufti Perlis Malaysia, dan banyak lagi.</strong><br /><br />namun hati hati lho saudaraku, karena mereka juga <strong>sering : Gunting Tambal ucapan para ulama aswaja</strong>, mereka gunting ucapan Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, Imam Ibn Rajab, dan banyak lagi.<br /><br />jika kita lihat sekilas tentunya bertentangan dg aswaja dan sefaham dg mereka, namun jika kita lihat pada tulisan aslinya, ternyata keterangannya jelas membantah ucapan itu, namun karena digunting, maka maknanya menjadi berubah bahkan sebaliknya". (lihat : <a href="http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=19677#19677">http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=19677#19677</a>)<br /><br />Wahai Habib Munzir…anda mengatakan para ulama di atas (Ibnu Taimiyyah, Muhammad bin Abdil Wahhab, Bin Baaz, Utsaimin, Al-Albani) SERING menggunting dan menambal perkataan para ulama aswaja???!!<br /><br />Saya sangat berharap anda mendatangkan bukti-buktinya…!!!. Sungguh ini merupakan tuduhan yang sangat keji…yang arti dari tuduhan anda ini bahwasanya para ulama tersebut adalah <strong>para pendusta </strong>karena <span style="text-decoration: underline;"><strong>SERING </strong></span>menggunting dan menambal !!!!, bahkan berdusta kepada umat !!!<br /><br />Wahai Habib Munzir bertakwalah kepada Allah…datangkanlah bukti anda…saya menunggu dengan sabar…bukankah anda mampu membantah syaikh Bin Baaz hanya dalam beberapa jam??, tentunya hanya butuh beberapa menit saja untuk mendatangkan bukti bahwa para ulama tersebut <strong>SERING </strong>berdusta kepada umat !!!<br /><br /><br /><br />Para pembaca yang budiman, masih banyak cercaan Habib Munzir kepada para ulama seperti Al-Albani, Al-Utsaimin, dll, hanya saja saya rasa apa yang kami paparkan di atas sudah cukup untuk menggabarkan betapa alimnya dan tingginya ilmu hadits Habib Munzir dan betapa indahnya "budi pekerti dan tutur kata serta kelembutan hati beliau". Saya sangat berharap permintaan-permintaan saya kepada Habib Munzir untuk segera mendatangkan bukti atas tuduhan-tuduhannya kepada para ulama tersebut…dan saya sangat menanti komentar dan koreksian Habib Munzir atas artikel-artikel yang saya tulis…. .<br /><br />Selama ini saya belajar kepada guru-guru saya di masjid Nabawi seperti Ahli Hadits Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad yang mengajar di masjid Nabawi, demikian juga saya belajar di guru-guru saya di kuliyah hadits di Universitas Islam Madinah yang rata-rata mereka memiliki sanad dan pakar hadits…ternyata…saya tidak tahu kalau di tanah air tercinta ada seorang ahli dan pakar hadits seperti Habib Munzir. Siapakah diantara kita yang tidak ingin menimba ilmu dari orang yang seperti Habib Munzir yang merendahkan ilmu haditsnya Syaikh Bin Baaz, Syaikh Utsaimin, dan Syaikh Albani ???!!!<br /><br /><br /><strong>Renungan </strong>:<br /><br />Ibnu 'Asaakir rahimahullah berkata :<br /><br />واعلم يا أخي وفقنا الله وإياك لمرضاته وجعلنا ممن يخشاه ويتقيه حق تقاته أن لحوم العلماء رحمة الله عليهم مسمومة وعادة الله في هتك أستار منتقصيهم معلومة لأن الوقيعة فيهم بما هم منه براء أمره عظيم والتناول لأعراضهم بالزور والإفتراء مرتع وخيم والاختلاق على من اختاره الله منهم لنعش العلم خلق ذميم<br /><br />"Ketahuilah wahai saudaraku –semoga Allah memberikan taufiqNya kepada kami dan juga kepada engkau menuju keridhoanNya serta mmenjadikan kita termasuk dari kalangan orang-orang yang takut dan bertakwa kepadaNya dengan ketakwaan yang sesungguhnya- bahwasanya daging para ulama –semoga Allah merahmati mereka- adalah beracun, dan kebiasaan Allah untuk merobek tirai para pencela mereka telah diketahui, karena mencela para ulama dengan perkara-perkara yang mereka sendiri berlepas diri merupakan perkara yang besar, dan mencela kehormatan mereka dengan kebohongan dan penipuan adalah lahan yang buruk, serta berdusta atas para ulama yang telah dipilih oleh Allah untuk menegakkan ilmu merupakan <strong>akhlak yang tercela</strong>" (Tabyiin Kadzib Al-Muftari hal 29)<br /><br />Sungguh indah perkataan seorang penyair :<br /><br />يَا نَاطِحَ الْجَبَلِ الْعَالِي لِيُكْلِمَهُ ******** أَشْفِقْ عَلَى الرَّأْسِ لاَ تُشْفِقْ عَلَى الْجَبَلِ<br /><br />Wahai orang yang menanduk gunung yang tinggi untuk meruntuhkannya….kasihanilah kepalamu dan janganlah mengasihani gunung tersebut<br /><br /><br />Kota suci Mekah , 2 Dzulhijjah 1432 H bertepatan dengan 29 Oktober 2011, diedit kembali di Kota Nabi tanggal 17 Dzulhijjah 1432 H bertepatan dengan 14 November 2011</span></div>
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<a href="http://www.firanda.com/" style="background-color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">www.firanda.com</a></div>
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; text-align: justify;">
<a href="http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/207-habib-munzir-mencela-imam-masjidil-haram-syaikh-dr-abdurrahman-as-sudais-"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: black; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">http://www.firanda.com/index.php/artikel/bantahan/207-habib-munzir-mencela-imam-masjidil-haram-syaikh-dr-abdurrahman-as-sudais-</span></a></div>
<div style="line-height: 18px; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
</div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-76481702380845079112011-11-17T23:45:00.001+07:002011-11-18T00:13:39.567+07:00Khawarij Kontemporer<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXXEgjDwerSR9VEWTWA62pWSdTFWVTEvdpwlzHFPqcMnCe-zsp5QH_Gb0Y8Vs5td2UuhGMfGEEL4dgahSa1P8J46Cd249FBHPSXTwmOApjeNbMjdRNQzmKOjy3ryRJF_ETLlD7FX7AHd8/s1600/fire_01.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXXEgjDwerSR9VEWTWA62pWSdTFWVTEvdpwlzHFPqcMnCe-zsp5QH_Gb0Y8Vs5td2UuhGMfGEEL4dgahSa1P8J46Cd249FBHPSXTwmOApjeNbMjdRNQzmKOjy3ryRJF_ETLlD7FX7AHd8/s200/fire_01.jpg" width="200" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i>oleh : Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Pada abad ini, sungguh pemikiran takfir telah tersebar begitu dahsyat, kekuatannya melampaui abad-abad sebelumnya. Pemikiran takfir tersebar ditengah-tengah kaum muslimin, sehingga penyakit ini menjangkiti begitu banyak orang yang sebelumnya tidak dikenal banyak melakukan bid’ah. Diantara sumber dan sebab tersebarnya adalah sebagian kelompok dakwah modern yang asasnya bukan sunnah (ajaran) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan bercampur aduk didalamnya berbagai bid’ah dan kesesatan, baik dikarenakan buruknya tujuan pendirinya, maupun karena kebodohan mereka tentang agama.</span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Kemudian muncullah banyak buku hasil produksi kelompok-kelompok tersebut, yang dikenal dengan buku-buku pemikiran. Buku-buku tersebut telah merusak aqidah sejumlah besar kaum muslimin, sehinga menyelewengkan mereka dari ajaran agama. Buku-buku tersebut menilai bahwa masyarakat muslim dewasa ini adalah masyarakat jahiliyyah dan kafir, karena mereka telah membuang Islam kebelakang punggung mereka, dan mereka telah memeluk kekufuran yang nyata, dan tidak ada seorangpun, diantara individu-idividu umat yang selamat dari vonis kafir ini, baik pemerintah maupun rakyatnya, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda. Fenomena ini memiliki peran terbesar, dalam mewujudkan generasi abad ini yang terdidik berdasarkan kepada buku-buku tersebut, hingga bibit-bibit ide untuk mengkafirkan seluruh masyarakat Islam dewasa ini tertanam di dalam jiwa-jiwa mereka, sehingga kesesatan tersebut menjadi suatu keyakinan yang kokoh bagi mereka, dan tidak perlu ditanyakan lagi tentang fitnah dan keburukan yang akan muncul dari balik keyakaninan ini.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Saya tidak ingin memperbanyak dalam memberikan permisalan dari buku tersebut, tentang teks dan perkataan mengenai pengkafiran masyarakat Islam dewasa ini, akan tetapi saya hanya ingin menyebutkan sebagian contoh dan bukti yang ada di dalam buku-buku Sayyid Quthub rahimahullah, karena dialah Imam yang diagungkan oleh mayoritas Ikhwanul Muslimin dan orang-orang yang terpengaruh dengan manhaj mereka, terlebih lagi buku orang ini paling luas penyebarannya, dan paling kuat pengaruhnya, jika dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis, sampai-sampai sebagian orang yang menisbatkan diri mereka kepada sunnah, terfitnah oleh buku-bukunya. Pada hakekatnya, buku-buku Ikhwanul Muslimin penuh dengan ungkapan-ungkapan pengkafiran pemerintah dan masyarakat muslim dewasa ini.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Diantara teks pengkafiran Sayyid Quthub terhadap seluruh masyarakat Islam dewasa ini, adalah yang tercantum di “Ma’aalim Fith Thoriq” : “Dan hakekat permasalahannya, adalah perkara kufur dan iman, syirik dan tauhid, jahiliyah dan Islam, dan inilah yang harus diperjelas …. Sesungguhnya, manusia (sekarang) bukanlah kaum muslimin (sebagaimana yang mereka akui), dan mereka hidup dalam kehidupan jahiliyyah. Jika ada orang yang suka menipu dirinya, atau menipu orang lain, kemudian berkeyakinan bahwa Islam bisa tegak berdampingan dengan kejahiliyyahan ini, maka terserah dia. Akan tetapi, ketertipuan atau penipuannya, tidak akan merubah hakekat kenyataan sedikitpun. Ini bukan Islam, dan mereka bukan kaum muslimin” [2]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Sayyid Quthub berkata di dalam Fii Zhilalil Qur’an : “Sungguh, waktu terus berputar seperti ketika agama ini datang membawa kalimat Laa ilaha illallah kepada manusia. Sungguh manusia (sekarang) telah murtad, beralih kepada peribadatan kepada para hamba dan kepada kedholiman berbagai agama, berpaling dari Laa ilaha illallah, meskipun masih ada sekelompok orang yang memperdengarkan Laa ilaaha illallah”</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Manusia seluruhnya dan termasuk di dalamnya, mereka yang senantiasa mendengung-dengungkan ditempat adzan, baik dibelahan timur maupun barat bumi, kalimat : Laa ilaaha illallah, tanpa bukti dan konsekwensi …., dan mereka adalah yang berat dosanya, dan paling keras siksaannya pada hari kiamat, karena mereka telah murtad menuju peribadatan hamba, setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, dan setelah memeluk agama Allah”[3]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Sayyid Quthub berkata : “Sesungguhnya, sekarang ini tidak ada satu negara atau masyrakat muslim pun di muka bumi, kaidah berinteraksi dengan mereka adalah dengan syari’at Allah dan fiqih Islam” [4]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Teks-teks yang gamblang seperti diatas, masih banyak di dalam buku-buku Sayyid Quthub. Itu semua tidak ada kemungkinan untuk ditakwilkan, karena maksud semuanya adalah mengkafirkan para ulama, pemerintah dan (seluruh) individu umat Islam, sampai para tukang adzan (muadzdzin), mereka semuanya menurut Sayyid Quthub adalah kaum kafir lagi murtad, dosanya lebih berat, dan adzab mereka lebih keras dari selainnya.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Maka, dari buku-buku ini dan sejenisnya, sebagian pengikut takfir masa ini menimba manhaj mereka, ide pengkafiran masyarakat muslim, beserta akibat-akibatnya, seperti pembajakan, peledakan dan pembunuhan terhadap jiwa yang dilarang, diberbagai negeri kaum muslimin dan yang diluar mereka.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Kenyataan ini telah diakui oleh tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin dan mereka tulisakan di buku-buku mereka.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Al-Qardhawi mengatakan : “ Pada fase ini, muncul buku-buku Sayyid Quthub yang mewakili fase terakhir pemikiran takfirnya, yang dengan cepat mengkafirkan masyarakat …. serta pengumuman jihad penyerangan atas seluruh manusia”.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Farid Abdul Kholiq mengatakan : “Sesungguhnya pemikiran takfir tumbuh diantara para pemuda Ikhwanul Muslimin yang berada di penjara Al-Qonathir [5], pada akhir tahun lima puluhan dan permulaan enam puluhan. Mereka itu terpengaruh oleh pemikiran dan tulisan Sayyid Quthub, sehingga mereka berkesimpulan bahwa masyarakat dalam keadaan jahiliyyah, para pemimpinnya telah kafir, karena mengingkari Allah sebagai Hakim tunggal, buktinya mereka tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah. Begitu pula rakyatnya kafir, jika meridhoi hal tersebut”.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Salim Al-Bahnasawy [6] berkata : “Sayyid Quthub telah mengadopsi sebagian pendapat Al-Maududi serta menampilkannya dalam tulisan-tulisannya, dan lebih khusus pada juz ke-7 dari tafsir Fii Zhilalil Qur’an, kemudian datang suatu kaum berkesimpulan atas dasar hal itu, bahwa kaum muslimin telah kafir, karena mereka mengucapkan syahadat tanpa mengetahui maknanya, dan tanpa mengamalkan isinya, sehingga meskipun mereka sholat, puasa, haji dan menyangka bahwa diri mereka kaum muslimin, maka sama sekali tidak merubah kekafiran mereka” [7]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Ali Jarisyah [8] menetapkan bahwa kaum takfiriyin (suka mengkafirkan kaum muslimin), asalnya mereka adalah dari kelompok Ikhwanul Muslimin, kemudian mereka memisahkan diri dari Ikhwanul Muslimin dan mengkafirkan Iikhwanul Muslimin.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Teksnya : “Dalam pembicaraan, sekelompok orang telah memisahkan diri dari kelompok besar Islam, ketika mereka berada di penjara. Meskipun demikian, kelompok kecil tersebut juga mengkafirkan kelompok besar, karena kelompok kecil ini tetap berpegang pada pendapat mereka dalam pengkafiran peguasa, staf-stafnya, serta seluruh masyarakat. Dari kelompok pecahan tersebut terpecah lagi menjadi kelompok-kelompok yang banyak, yang satu megkafirkan yang lainnya” [9]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Al-Bahnasawi menjelaskan perpecahan kelompok ini di dalam diri mereka sendiri dalam berinteraksi dengan kaum muslimin, maka dia mengatakan : “Ketika itu, terpecah pengikut pemikiran ini menjadi dua:</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">[1]. Kelompok yang tidak menampakkan pengkafiran atas orang-orang yang menyelisihi mereka, sehingga kaum muslimin yang tidak sependapat dengan mereka, tidak kafir, boleh shalat dibelakang mereka,isteri-isteri pengikut pemikiran ini juga tidak kafir, sehinga tidak perlu membatalkan akad pernikahan mereka.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">[2]. Kelompok yang memisahkan diri dengan terang-terangan, dan mengumumkan pengkafiran atas saudara-saudaranya yang tidak mengkafirkan orang-orang yang menyelisihi pemikiran ini, diantaranya kelompok Ikhwanul Muslimin.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Inilah kelompok yang terkenal dengan sebutan “Jama’ah Takfir dan Hijrah”, akan tetapi mereka menamakan diri dengan nama “Jama’atul Mukminn” atau “ Al-Jama’ah Al-Mukminah”.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Adapun kelompok pertama lebih memilih untuk tidak menampakkan manhaj mereka, dengan menjalankan dua kaidah : Memisahkan diri secara perlahan, dan (bergerak di) masa-masa lemah (fase Mekkah)” [10]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Pada hakekatnya, pemikiran yang Al-Bahnasawi berusaha membantahnya , yang dimiliki oleh Jama’ah At-Tafkir wal-Hijrah adalah pemikiran Ikhwanul Muslimin, bahkan itulah pemikiran dan keyakinan Sayyid Quthub. Motivasi Al-Bahnasawi melakukan hal ini, adalah kebesaran cinta dan sayangnya kepada Sayyid Quthub, sebagaimana hal itu nampak di dalam bukunya, dengan berusaha melepaskan keterkaitan Sayyid Quhub dengan keyakinan tafkir [11], meskipun dia telah mengakui bahwa aqidah ini diambil dari buku-buku Sayyid Quthub, dan Sayyid Quthub mengadopsinya dari Al-Maududi.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Diantara bukti hal ini, adalah keterus terangan Sayyid Quthub sendiri akan wajibnya mengembargo masyarakat muslim, yang dia sebut sebagai masyarakat jahiliyyah. Dia juga mewajibkan untuk mengasingkan diri, bahkan dari masjid-masjid, yang dia menyebutnya sebagai tempat-tempat ibadah jahiliyyah, seraya mengatakan : “Dan disinilah Allah membimbing kita untuk menjauhi tempat-tempat ibadah jahiliyyah, dan menjadikan rumah-rumah keluarga muslim sebagai masjid. Anda akan merasakan di dalamnya benar-benar terpisah dari masyarakat jahiliyyah” [12]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Dia juga mengatakan : “Sungguh tiada keselamatan bagi seorang muslim di seluruh dunia dari tertimpa adzab, kecuali dengan memisahkan diri baik secara aqidah, perasaan maupun metode hidup dari orang-orang jahiliyyah dari kaummnya, sampai Allah mengizinkan berdirinya negara Islam yang mereka pegang teguh” [13]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Pada hakekatnya, aqidah pengkafiran masyarakat muslim ini, dan menganggap mereka sebagai masyarakat jahiliyyah lagi kafir, tidak hanya dimiliki oleh Saayid Qutuhub saja, akan tetapi itulah keyakinan yang bibit-bibitnya sudah tertanam kuat dan tersebar luas pada para pemimpin Ikhwanul Muslimin. Diantara pengusung pemikiran ini yang paling menonjol adalah Muhammad Quthub[14], yang telah mengkhususkan pembahasan ini dalam bukunya yang terkenal, “Jahiliyyatul Qorni Isyrin” (Jahiliyah abad ke-20). Pada berbagai tempat di dalam bukunya ini, Muhammad Quthub terang-terangan mengkafirkan masyarakat muslim dewasa ini</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Muhamad Quthub mengatakan : “Adapun keadaan yang dinamakan dunia Islam, maka hal itu sebagian keadaannya berbeda dengan kondisinya di Eropa, akan tetapi pada akhirnya akan bertemu dengannya, sebagaimana jahiliyyah bertemu dengan jahiliyyah di setiap tempat dimuka bumi, dan disetiap masa, meskipun sifat-sifatnya sedikit berbeda, yang membedakan jahiliyyah yang ini dengan yang itu, serta membedakan antara keadaan ini dengan keadaan itu.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Islam di dunia ini (sekarang) asing bagi manusia, seperti keterasingannya pada awal munculnya di era jahiliyyah jazirah arab dahulu, dan jahiliyyah yang sekarang[15] melebihi yang terdahulu, Islam dibenci oleh banyak orang.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Setapak demi setapak pada pasal ini kita akan berbicara tentang kelompok-kelompok manusia yang berbeda-beda, agar bisa kita jelaskan, kenapa mereka membenci Islam [16]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Kemudian dia menyebutkan, diantara kelompok-kelompok tersebut yang membenci Islam adalah kelompok thogut, dan yang dimaksud adalah para penguasa, kelompok cendekiawan, seniman dan para penulis, tukang dongeng, para penyair, anak-anak pria dan wanita.[17]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Setelah itu, dia mengatakan : “Derajat kebenciannya sama, antara yang membangkang dengan yang lemah” [18]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Lalu dia bertanya-tanya : “Maka, jika demikian, apakah yang masih tersisa dari kaum muslimin?! [19]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Kemudian dia mencatat hasilnya : “Sungguh manusia pada generasi ini, telah kafir padahal mereka mengetahuinya” [20]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Dan tidaklah buku-buku para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang lain keadaannya lebih baik dari buku-buku Sayyid Quthub dan saudaranya. Dan hal itu bukanlah suatu hal yang mengherankan, karena Sayyid Quthub menurut mereka adalah Imam yang diagungkan, Syaikhul Islam, pembaharu agama abad ini. Hal ini juga diikuti simpatisan mereka, maka bagaimana mungkin mereka akan menyelisihi idola mereka ?!</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Dan tidaklah keadaan Al-Maududi dan para pengikutnya di Pakistan, India dan lainnya lebih baik dari kelompok Ikhwanul Muslimin, bahkan sebagian peneliti buku-buku Al-Maududi menjelaskan bahwa Sayyid Quthub mengadopsi pemikiran dan manhajnya dari Al-Maududi saja, sebagaimana perkataan Al-Bahnasawi yang terdahulu.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">Yang terakhir, sesungguhnya saya memperingatkan dengan keras kepada setiap pemuda yang memiliki kecemburuan terhadap agamanya untuk tidak membaca buku-buku pemikiran tersebut, yang namanya saja sudah menunjukkan betapa jauhnya buku-buku tersebut dari agama. Karena buku-buku pemikiran, sebagaimana penamaan mereka, yakni buku-buku yang dihasilkan dari berbagai pemikiran dan pendapat pengarangnya, kadar bahanya buku-buku ini tidak lebih rendah dari buku-buku filsafat yang dilarang oleh salaf, bahkan lebih dahsyat. Buku-buku ini tidak berdiri diatas dalil dan tidak selaras dengan pemahaman salaf, bahkan merupakan pencampuran (kolaborasi) antara berbagai bid’ah dan kesesatan. Ciri khas yang menonjol dari buku-buku tersebut adalah memprovokasi dan menyeru umat untuk memberontak dan membangkang penguasa, dengan mempropagandakan kekafiran dan kemurtadan penguasa dari agama, serta menjadikan para pemuda tersebut disibukkan dengan politik dan masuk dalam konflik, sehingga keburukan dan bahayanya buku-buku ini begitu besar, dan begitu banyak orang-orang yang terfitnah oleh buku-buku ini, dan tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah semata. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. [21]</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;">[Disalin dari Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 24 Th V Dzulqo’dah 4127H. Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad As-Salafy Surabaya, Jl Sidotopo Kidul No. 51 Surabaya]</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">=== === ===</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Footenotes</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />[1]. Dialihbahasakan oleh Abu Zahroh Imam Wahyudi Lc, dari buku At-Takfir wa Dhowabithuh” karya Prof Dr Ibrahim bin Amir Ar-Rauhaily, dosen fakultas Da’wah wa Ushuludin, Universitas Islam Madinah hal : 37-45. Tulisan ini kami muat sebagai jawaban atas orang-orang yang menyatakan Khowarij sekarang ini, sudah punah (-pent)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[2]. Ma’alim Fith Thoriq hal : 158</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[3]. Fii Zhilalil Qur’an (2/1057)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[4]. Idem (4/2122)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[5]. Penjara ini ada di Kairo, Mesir (-pent)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[6]. Penulis dari kalangan Ikhwanul Muslimin, pernah tinggal di Kuwait. (-pent)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[7]. Al-Hukmu wa Qodhiyah Takfiril Muslimin hal : 50</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[8]. Penulis dari kalangan Ikhwanul Muslimin, lulusan Fakultas Hukum, Kairo</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[9]. Al-Ittijaahat Al-Fikriyah Al-Mu’aashiroh hal : 279</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[10]. Al-Hukmu wa Qodhiyah Takfiril Muslimin hal : 34-35</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[11]. Al-Hukmu wa Qodhiyah Takfiril Muslimin hal : 50, 56, 66, 73, 74,76, 112</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[12]. Fii Zhilalil Qur’an 3/1816</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[13] idem 4/2122</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[14]. Adik kandung Saayid Quthub, lulusan Fakultas Bahasa Inggris di Universitas Kairo Mesir, kemudian mendapatkan gelar Diploma dalam bidang Psikologi. Dialah yang mengusung dan mengembangkan pemikiran Sayyid Quthub di Saudi Arabia, ketika ia mengajar di Universitas Umul Quro, Mekkah. Sehingga tidak mengherankan apabila muncul dari sana tokoh-tokoh yang berpemikiran takfir akan tetapi berbaju salaf, semisal Dr Safar Hawali dll. Allahu Musta’an. (-pent)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[15]. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : “Adapun mensifati zaman secara mutlak, maka tidak ada masa jahiliyah setelah diutusnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena senantiasa akan ada segolongan dari umatnya yang akan nampak di atas kebenaran sampai kiamat nanti” (Iqtidho’ush Shirothol Mustaqim : 1/259)<br />Dr Nashir bin Abdul Karim Al-Aql (pentahqiq buku diatas) mengomentari : “Atas dasar ini, maka menggunakan istilah Jahiliyah dengan mutlak untuk kaum muslimin secara umum, atau untuk suatu negeri kaum muslimin, atau untuk suatu masyarakat muslim, tanpa perincian keadaan, perbuatan, tindakan atau individu tertentu, merupakan suatu kesalahan dan peremehan, yang sudah sepatutnya seorang muslim menjauhinya. Adapun yang disampaikan oleh beberapa penulis, penyusun dan pemikir bahwa semua atau semua masyarakat muslim adalah masyarakat jahiliyyah (tanpa perincian atau pengkhususan siapa yang menurut syari’at berhak menyandang istilah tersebut), maka itu bukanlah metode yang selamat, bahkan menyelisihi kaidah-kaidah syari’at dan manhaj As-Salaf Ash-Shalih. (editor).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[16]. Jahiliyatul Qornil ‘Isyrin hal :328-329</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[17]. Idem : 329-331</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[18]. Idem hal 337</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[19]. Idem hal 337</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[20]. Idem hal 351</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">[21]. Lihatlah fatwa larangan sebagian ulama masa kini dari membaca buku-buku tersebut, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">seperti dalam kitab “Al-Ajwibah Al-Mufidah An-Manahijid Dakwal Al-Jadidah” oleh Syaikh Sholih Al-Fauzan, dikumpulkan oleh Jamal Furaihan Al-Haritsi. Juga buku “Fatawa Al-Akabir” dikumpulkan dan dikomentari oleh Syaikh Abdul Malik bin Ahmad Rhamadhany. (-pent)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumber : <a href="http://www.almanhaj.or.id/">http://www.almanhaj.or.id</a></span></div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-29425128335017751302011-10-27T04:05:00.001+07:002011-10-27T04:10:44.814+07:00Manusia mengira aku orang baik-baik, padahal aku benar-benar manusia terburuk bila tidak Alloh ampuni<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7tcnvJNcHuKFc-CRLVjWtR4Ch62BUwaW5u_MP31Tti2NOo5h6XzXHBIai8n2QjjFcyhEDhwLdhhO0_BwWXHiruzuDCqKj3y9GhtBR8brXQDVHpVc5zloLh4Cc9CZN9fffluSiJsBKPgg/s1600/269060_1654060250569_1808960499_1056851_2075145_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7tcnvJNcHuKFc-CRLVjWtR4Ch62BUwaW5u_MP31Tti2NOo5h6XzXHBIai8n2QjjFcyhEDhwLdhhO0_BwWXHiruzuDCqKj3y9GhtBR8brXQDVHpVc5zloLh4Cc9CZN9fffluSiJsBKPgg/s200/269060_1654060250569_1808960499_1056851_2075145_n.jpg" width="200" /></span></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 16px;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan</span></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 16px;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></strong></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"></span></span><br />
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika nafas mulai tersengal...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika nyawa sedang meregang...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika mata membelalak dan dahi berkeringat...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pintu taubat telah tertutup. Engkau mulai memasuki gerbang kehidupan baru.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sementara istri, anak dan keluarga serta kerabatmu menangis dan merintih disisimu, engkau sedang dalam kesedihan yang mendalam, tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dan menghindarkan dirimu dari jemputan Malaikat Maut. Kini, engkau saksikan dan rasakan sendiri peristiwa mengerikan itu, setelah sebelumnya engkau mereguk banyak kenikmatan dan kesenangan tanpa kenal rasa syukur. Telah datang ketentuan Allah kepadamu, lalu nyawamu diangkat ke langit. Setelah itu, kebahagiaan atau kesengsaraankah yang akan engkau dapat?</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">وتجعلون رزقكم أنكم تكذبون فلولا إذا بلغت الحلقوم وأنتم حينئذ تنظرون ونحن أقرب إليه منكم ولكن لا تبصرون فلولا إن كنتم غير مدينين ترجعو نها إن كنتم صدقين فأما إن كان من المقربين فروح وريحان وجنت نعيم وأما إن كان من أصحب اليمين فسلم لك من أصحب اليمين وأما إن كان من المكذ بين الضالين فنزل من حميم وتصلية جحيم إن هذا لهو حق اليقين فسبح باسم ربك العظيم</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>“Kamu (mengganti) rizki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah). Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah). Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar, adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh rizki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan. Dan adapun jika termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapatkan hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.”</em> (QS. Al-Waaqi’ah: 82-96)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wahai jiwa-jiwa yang tertipu dunia...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wahai hati yang keras membatu karena hawa nafsu...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wahai manusia yang lalai dari ketaatan kepada Rabbnya...</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sudahkah engkau mempersiapkan bekal menuju perjalanan panjang dan berat didepanmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sudahkah engkau mengetahui tempat seperti apa yang kelak kau tinggali?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sudahkah engkau memikirkan semua itu...?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Saudaraku, cukuplah kematian menjadi peringatan untuk kita bahwa dunia hanyalah kebahagiaan semu dan tak berarti apa-apa.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidakkah engkau dengar firman Rabbmu yang sanggup menggetarkan gunung,</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">كل نفس ذا ئقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيـمة فمن زحزح عن النـار وأدخل الجنـة فقد فاز وما الحيوة الد نيا إلا متع الغرور</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”</em> (QS. ‘Ali Imran: 185)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidakkah ayat tersebut mengusik hati yang lama mati? Tidakkah ayat tersebut membuat telinga yang tuli menyimak kembali? Tidakkah ayat tersebut menjadi cambuk diri?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">لو تعلمون مل أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثبرا</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Muttafaq ‘alaih)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Saudaraku,</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sudahkah datang kepadamu khabar kematianmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kapan waktumu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dimana tempatnya?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Seperti apa kondisimu kala itu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Demi Allah, engkau tidak tahu dan engkau tidak akan pernah tahu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jadi kenapa kau tunda taubatmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kau tunda perbaikan dirimu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kau tunda persiapan perbekalanmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Apakah “nanti” yang selalu kau katakan untuk taubatmu berada pada jarak yang jauh dengan ajalmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Apakah “nanti” itu yang kau temui lebih dulu ataukah kematianmu yang datang lebih dulu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Apakah ketika engkau sudah benar-benar mengetahui perih dan pedihnya sakaratul maut, baru engkau akan meminta waktu kepada Rabbmu untuk bertaubat? </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">حتى إذا جاء أحدهم الموت قال رب ارجعون لعلى أعمل صلحا فيما تركت, كلا, إنها كلمة هو قا إلها</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang diantara mereka, dia berkata, ‘Yaa Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja.”</em> (QS. Al-Mu’minun: 99-100)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">وليست التو بة لـلذ ين بعملون السيئات حتى إذا حضر أحدهم الموت قال إنى تبت الئن</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertaubat sekarang.’”</em> (QS. An-Nisaa’: 18)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em></em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Seorang penyair berkata,</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Mereka katupkan kelopak mataku –setelah berputus asa-</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>lantas bergegas pergi membelikanku kafan</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>salah seorang kerabatku berdiri dengan tergesa</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>pergi ke tukang memandikan mayat agar datang memandikanku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>salah s P�
� E ���@ @ �n
LA�J}G� P�D��z�f�P ��a <em>lantas ber<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>dan menelanjangiku sendirian</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>mengucurkan air dari atas kepalaku dan memandikanku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>tiga kali seraya meminta kafan kepada keluargaku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>dan mereka mengenakanku baju tanpa lengan dan tanpa jahitan</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>hanya kamper sebagai bekalku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>mereka meletakkanku di dekat mihrab lalu mundur di belakang imam</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>menshalatiku lalu melepasku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>mereka menshalati jasadku dengan shalat tanpa ruku’ dan sujud</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Semoga Allah merahmatiku...</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di hari kematianmu, keluarga dan kerabat mengangkat jasadmu di atas pundak, setelah sebelumnya engkau menjadi orang yang mengangkat jasad orang lain. Kala itu, apakah jasadmu ingin supaya mereka mempercepat langkahnya, atau malah jasadmu bingung –hendak dibawa kemana jasadmu itu? </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemudian, mereka memasukkanmu kedalam lubang sempit dan gelap setinggi dua meter oleh orang-orang yang paling engkau cintai dan keluarga yang paling dekat denganmu. Mereka menutupimu dengan papan sehingga menghalangi cahaya matahari yang hendak masuk ke dalam liang lahatmu. Lalu, mereka menimbun jasadmu dengan tanah sampai tertutupi kuburanmu. Salah seorang dari mereka berkata,<em>“Mintakanlah ampun untuk saudaramu, dan mintakanlah ketetapan iman untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang ditanya."</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidak berapa lama, mereka semua pergi meninggalkan tubuh dingin dan kaku yang dulunya adalah dirimu yang rupawan. Mereka meninggalkanmu dalam gelap dan dingin. Di sekelilingmu hanyalah tanah dan tanah. Lalu dikembalikanlah ruhmu kepada jasadmu, dan datanglah dua malaikat yang biru kehitam-hitaman untuk bertanya,</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em><strong>“Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?”</strong></em> Dengan apakah engkau akan menjawabnya..?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jika ketika engkau mati, engkau telah bertaubat dan beriman, maka Allah akan meneguhkan jawabanmu, dan engkau bisa mengambil hadiahmu berupa kebahagiaan di akhirat kelak, seperti disebutkan dalam firman-Nya,</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">يثبت الله الذ ين ءامنوا بالقول الثابت فى الحيوة الدنيا وفى الأخـرة ويضـل الله الظـلمين ويفعل الله ما يشاء</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang dikehendaki-Nya.”</em> (QS. Ibrahim: 27)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Namun, bagaimana jika ketika engkau meninggal, engkau belum sempat bertaubat?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Engkau tidak akan tahu jawaban atas pertanyaan itu. Engkau hanya akan berkata, <em>“Hah... hah... aku tidak tahu!" </em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em> </em>Kemudian terdengarlah seruan, <em>“Bohong! Baringkan ia di Neraka, dan bukakan pintu Neraka untuknya!”</em> </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maka engkau akan merasakan panasnya Neraka, kuburanmu akan menghimpit dan meremukkan seluruh tulang belulangmu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemudian datanglah kepadamu seseorang yang berwajah amat buruk, berbau busuk dan berbaju lusuh, ia berkata, "<em>Aku datang kepadamu membawa berita buruk. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu." </em> </span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maka bertanyalah dirimu tentang dirinya, maka dia menjawab, <em>“Aku adalah amal burukmu." </em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em> </em>Kemudian menjadilah dirimu buta, bisu dan tuli, dan tanganmu memegang sebatang besi yang apabila sebuah gunung dipukul dengan besi tersebut maka hancurlah dia hingga menjadi debu. Begitupula dirimu, ketika palu besi itu mengenai dirimu maka rasa sakit yang tiada tertahankan akan membuatmu menjerit hingga lengkingannya terdengar oleh seluruh makhluk, kecuali jin dan manusia. Dan tidak ada yang engkau harapkan setelah itu, melainkan agar Allah tidak menyegerakan Hari Perhitungan.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wahai calon penghuni kubur, apa yang membuatmu terpedaya oleh dunia?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidakkah engkau mengetahui bahwa akan tiba waktunya engkau meninggalkan dunia yang engkau cintai ini atau dunia yang akan meninggalkanmu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mana hartamu yang berlimpah dan rumahmu yang mewah?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mana pakaian-pakaian mahal dan indah yang selalu engkau kenakan itu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mana keluarga dan kerabat yang selalu engkau bela itu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mana dirimu yang rupawan itu?</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika engkau telah menghuni liang lahat, maka itulah rumahmu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kafan yang berharga murah dan tidak bermerk, itulah pakaianmu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Aroma kamper adalah wewangianmu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ulat dan cacing menjadi temanmu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bayangkan jasadmu setelah terkubur selama tiga hari, seminggu, sebulan.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kala itu, tubuhmu telah menjadi penganan lezat bagi cacing dan ulat –teman-temanmu-, kafanmu terkoyak, mereka masuk ke dalam tulangmu, memutus anggota tubuhmu, merobek sendi-sendimu, melelehkan biji matamu... Itulah kesudahanmu, kesudahan makhluk-makhluk bernyawa.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Demikian saudaraku, cukuplah kematian menjadi peringatan dan nasihat.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cukuplah kematian menjadikan hati bersedih, menjadikan mata menangis, menjadi ajang perpisahan dengan orang-orang yang dicintai dan menjadi pemutus segala kenikmatan dunia.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wahai saudaraku... setiap hela nafasmu menjadi langkah maju menuju kematian.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maka janganlah menunggu ‘nanti’ untuk bertaubat, tapi bersegeralah, karena engkau tidak pernah tahu sudah sedekat apa kematian itu dengan dirimu.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em></em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Yaa Rabbi, janganlah Engkau mengadzabku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Sesungguhnya aku mengakui dosa-dosaku selama ini</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Berapa kali aku berbuat kesalahan di dunia</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Namun Engkau tetap memberiku karunia dan kenikmatan</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Jika aku ingat penyesalanku atas segala kesalahan</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Kugigit jariku dan kegeretakkan gigiku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Tiada alasan bagiku kecuali tinggal harapan dan husnuzhanku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Dan ampunan-Mu jika Engkau mengampuniku</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Manusia mengira aku orang baik-baik</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><em>Padahal aku benar-benar manusia terburuk bila tidak Engkau ampuni</em></span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(Syaikh Abdul Muhsin bin Abdur Rahman dalam <em>Fasatadzkuruna Maa Aquulu Lakum Waqofat Liman Aroda an-Najah</em>)</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<br /></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumber:</span></div>
<div style="line-height: 1.5em;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://ibnuismailbinibrahim.blogspot.com/2010/01/cukuplah-kematian-sebagai-peringatan.html">http://ibnuismailbinibrahim.blogspot.com/2010/01/cukuplah-kematian-sebagai-peringatan.html</a></span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-53317170089376246242011-10-26T01:45:00.000+07:002011-10-26T01:45:15.384+07:00_bukan sekedar ucapan dan_ tak semudah yang dibayangkan!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://dl.dropbox.com/u/21001965/Copy%20of%20domain_of_islam_cr.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><img border="0" height="133" src="http://dl.dropbox.com/u/21001965/Copy%20of%20domain_of_islam_cr.png" width="200" /></span></a></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tak semudah yang dibayangkan!</span></b></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh : <a href="http://abumushlih.com/">ust. abu mushlih </a></span></i></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“…Merealisasikan la ilaha illallah adalah suatu hal yang sangat sulit. Oleh sebab itu sebagian salaf berkata: ‘Setiap maksiat merupakan bentuk lain dari kesyirikan’.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Sebagian salaf juga mengatakan: ‘Tidaklah aku berjuang menundukkan jiwaku untuk menggapai sesuatu yang lebih berat daripada ikhlas’.<a name='more'></a></span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dan tidak ada yang bisa memahami hal ini selain seorang mukmin. Adapun selain mukmin, maka dia tidak akan berjuang menundukkan jiwanya demi menggapai keikhlasan. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Oleh sebab itu, pernah ditanyakan kepada Ibnu Abbas, ‘Orang-orang Yahudi mengatakan: Kami tidak pernah diserang waswas dalam sholat’. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Maka</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">beliau menjawab: ‘Apa yang perlu dilakukan oleh setan terhadap hati yang sudah hancur?’ Setan tidak akan repot-repot meruntuhkan hati yang sudah hancur. Akan tetapi ia akan berjuang untuk meruntuhkan hati yang makmur -dengan iman-. </span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Oleh sebab itu, tatkala ada yang mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa terkadang seseorang -diantara para sahabat- mendapati di</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dalam hatinya sesuatu yang terasa berat dan tidak sanggup untuk diucapkan -karena buruknya hal itu, pent-. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata, ‘Benarkah kalian merasakan hal itu?‘. Mereka menjawab, ‘Benar’. Beliau pun bersabda, ‘Itulah kejelasan iman‘ (HR. Muslim).</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Artinya hal itu merupakan bukti yang sangat jelas yang menunjukkan keimanan kalian, karena perasaan itu muncul dalam dirinya sementara hal itu tidak akan muncul kecuali pada hati yang lurus dan bersih.”</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid [1/38] cet. Makt. al-’Ilmu) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: bold; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Apa yang dimaksud dengan merealisasikan la ilaha illallah?</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Sesungguhnya merealisasikan tauhid itu adalah dengan membersihkan dan memurnikannya dari kotoran syirik besar maupun kecil serta kebid’ahan</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">yang berupa ucapan yang mencerminkan keyakinan maupun yang berupa perbuatan / amalan dan mensucikan diri dari kemaksiatan. </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hal itu akan tercapai dengan cara menyempurnakan keikhlasan kepada Allah dalam hal ucapan, perbuatan, maupun keinginan, kemudian membersihkan diri dari syirik akbar -yang menghilangkan pokok tauhid- serta membersihkan diri dari syirik kecil yang mencabut kesempurnaannya serta menyelamatkan diri dari</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">bid’ah-bid’ah.” </span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 20 cet. Makt. al-’Ilmu)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Benarkah sesulit itu merealisasikan la ilaha illallah? </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah -seorang tabi’in- mengatakan, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Aku telah berjumpa dengan tiga puluh orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka semua merasa takut dirinya tertimpa kemunafikan.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengatakan bahwa imannya sebagaimana iman Jibril dan Mika’il.”</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(HR. Bukhari secara mu’allaq dan dimaushulkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah di dalam Tarikhnya tanpa menyebutkan jumlah sahabat yang ditemui, lihat Fath al-Bari [1/136-137] cet. Dar</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">al-Hadits)</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;"><br />
</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Ibrahim at-Taimi rahimahullah -seorang fuqaha’ dan ahli ibadah di kalangan tabi’in- berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Tidaklah aku hadapkan ucapanku kepada amalanku melainkan aku khawatir termasuk orang yang didustakan/tidak dipercayai nasehatnya.” (HR. Bukhari secara mu’allaq dan dimaushulkan oleh beliau dalam Tarikhnya, lihat</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Fath al-Bari [1/136-137] cet. Dar. al-Hadits) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br />
</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ibnu Hajar rahimahullah berkata -menjelaskan maksud ucapan di atas-, “Maksudnya; aku merasa takut orang akan mendustakan diriku karena melihat amalanku yang menyelisihi ucapanku, sehingga dia akan berkata, ‘Seandainya kamu jujur niscaya kamu tidak akan melakukan sesuatu yang menyelisihi ucapanmu’. Beliau mengucapkan hal itu karena beliau sering memberikan nasehat/wejangan kepada orang-orang -sementara beliau mengkhawatirkan amalannya, pent-…” (Fath al-Bari [1/136]) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br />
</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ibnul Qayyim rahimahulllah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“… Seandainya ilmu bisa bermanfaat tanpa amalan niscaya Allah Yang Maha Suci tidak akan mencela para pendeta Ahli Kitab. Dan jika seandainya amalan bisa bermanfaat tanpa adanya keikhlasan niscaya Allah juga tidak akan mencela orang-orang munafik.” (al-Fawa’id, hal. 34 cet. Dar al-’Aqidah) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Lalu bagaimana langkah mewujudkannya? </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“…Tauhid (la ilaha illallah) itu tidak akan terwujud kecuali dengan tiga perkara:</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pertama, <b>ilmu</b>; karena kamu tidak mungkin mewujudkan sesuatu sebelum mengetahui / memahaminya. </span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Ketahuilah, bahwa tiada sesembahan yang benar selain Allah.’ (QS. Muhammad: 19).</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kedua, <b>i’tiqad/keyakinan</b>, apabila kamu telah mengetahui namun tidak meyakini dan justru menyombongkan diri/angkuh maka itu artinya kamu belum merealisasikan tauhid.</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah ta’ala berfirman mengenai orang-orang kafir (yang artinya), ‘Apakah dia -Muhammad- hendak menjadikan sesembahan-sesembahan -yang banyak- itu menjadi satu sesembahan saja, sungguh ini merupakan perkara yang sangat mengherankan.’ (QS. Shaad: 5). Mereka -orang kafir- tidak meyakini keesaan Allah dalam hal peribadahan -meskipun mereka memahami seruan Nabi tersebut, pent-. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ketiga, <b>inqiyad/ketundukan</b>, apabila kamu telah mengetahui dan meyakini namun tidak tunduk maka itu artinya kamu belum mewujudkan tauhid.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Sesungguhnya mereka itu dahulu apabila dikatakan kepada mereka bahwa tiada sesembahan yang benar selain Allah maka mereka pun menyombongkan diri/bersikap angkuh dan mengatakan; apakah kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami hanya gara-gara seorang penyair gila?’ (QS. ash-Shaffat: 35-36) …” (al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid [1/55] cet. Makt al-’Ilmu) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Ilmu tentang la ilaha illallah </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Abdullah bin Ahmad al-Huwail berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“… La ilaha illallah tidak akan bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya kecuali apabila dia telah mewujudkan <b>syarat-syaratnya</b> yang jumlahnya ada delapan: </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. <b>Ilmu</b> -tentang makna la ilaha illallah, pent- yang menepis kebodohan</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. <b>Keyakinan</b> yang menepis adanya keragu-raguan </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. <b>Keikhlasan</b> yang menepis kemusyrikan </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">4. <b>Kejujuran</b> yang menepis dusta/kepura-puraan </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">5. <b>Kecintaan</b> yang menepis kebencian </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">6. <b>Ketundukan</b> yang menepis sikap meninggalkan </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">7. <b>Sikap menerima</b> yang menepis penolakan </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">8. <b>Mengingkari segala sesembahan selain Allah</b>…”</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(at-Tauhid al-Muyassar, hal. 15) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Makna la ilaha illallah </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Abdullah bin Ahmad al-Huwail berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“…<b>Maknanya: Tidak ada sesembahan yang benar selain Allah</b>. Makna lain yang keliru adalah: </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[1] Tidak ada sesembahan selain Allah. Ini keliru, sebab makna(konsekuensi)nya: segala yang disembah benar atau salah adalah Allah. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[2] Tidak ada pencipta selain Allah. Ini memang sebagian dari maknanya, akan tetapi bukan itu yang dimaksudkan; sebab seandainya itu merupakan makna la ilaha illallah niscaya tidak akan terjadi persengketaan antara Nabi shallallahu</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">‘alaihi wa sallam dengan kaumnya, sebab mereka mengakui hal ini -yaitu keesaan Allah dalam hal mencipta, dsb. Pent-. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">[3] Tidak ada penetapan hukum selain oleh Allah. Ini juga sebagian saja dari maknanya, akan tetapi hal ini belum mencukupi dan bukan maksud utamanya. Sebab seandainya Allah diesakan dalam perkara hukum namun tetap ada selain-Nya yang disembah/diibadahi -oleh seorang hamba- maka tauhid belum dianggap terwujud.” (at- Tauhid al-Muyassar, hal. 13)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Apa konsekuensi la ilaha illallah?</b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“… <b>(konsekuensinya) adalah meninggalkan peribadahan kepada segala sesuatu selain Allah</b>, hal ini ditunjukkan oleh ungkapan penolakan yaitu dalam ucapan kita ‘la ilaha’, dan beribadah kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya , yang hal ini ditunjukkan oleh penetapan yaitu dalam ucapan kita ‘illallah’…” (at-Tauhid li as-Shaff al-Awwal al-’Aali, hal. 50) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Apa itu ibadah? </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Abdullah bin Ahmad al-Huwail berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Pengertiannya: Secara bahasa artinya perendahan diri dan ketundukan.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adapun menurut syari’at <b>adalah sebuah ungkapan yang mewakili segala</b></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><b> </b></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, berupa ucapan dan perbuatan, yang tersembunyi/batin maupun yang tampak/lahir</b>.” (at-Tauhid al- Muyassar, hal. 53)</span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Apa saja pilar-pilar ibadah?</b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh Abdullah bin Ahmad al-Huwail berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Pilar-pilar ibadah: </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">1. <b>Kecintaan (mahabbah) </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">2. <b>Rasa takut (khauf) </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">3. <b>Harapan (raja’)</b>.” </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(at-Tauhid al-Muyassar, hal. 53)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Ada apa antara cinta dengan ibadah?</b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“…Pokok semua amalan adalah kecintaan . Seorang manusia tidak akan melakukan amalan/perbuatan kecuali untuk apa yang dicintainya, bisa berupa keinginan untuk mendapatkan manfaat atau demi menolak madharat. Apabila dia melakukan sesuatu; maka bisa jadi hal itu terjadi karena untuk mendapatkan sesuatu yang disenangi karena barangnya seperti halnya makanan, atau karena sebab luar yang mendorongnya seperti halnya mengkonsumsi obat. </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adapun ibadah kepada Allah itu dibangun di atas kecintaan, bahkan ia merupakan hakekat/ inti daripada ibadah. Sebab seandainya kamu melakukan sebentuk ibadah tanpa ada unsur cinta niscaya ibadahmu akan terasa hampa tak ada ruhnya sama sekali padanya…” (al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid [2/3] cet. Makt. al-’Ilmu) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“… Tidak akan sempurna tauhid seorang hamba sampai sempurna kecintaan hamba tersebut kepada Rabbnya, dan kecintaan kepada-Nya harus lebih didahulukan di atas semua perkara yang dicintainya dan mengalahkan itu semua serta kecintaan kepada Allah itulah yang menghakimi semua kecintaan yang lain sehingga semua yang dicintai oleh hamba tersebut senantiasa mengikuti kecintaan ini yang dengannya seorang hamba akan meraih kebahagiaan dan keberuntungan dirinya.” (al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 95) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Menggapai manisnya iman dengan cinta </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;">“Ada tiga perkara yang barangsiapa ketiganya terdapat dalam dirinya niscaya dia akan merasakan manisnya iman. [1] </span></span><b style="white-space: pre-wrap;">Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya</b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;">. [2] </span></span><b style="white-space: pre-wrap;">Tidaklah dia mencintai seseorang kecuali karena Allah</b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;">. [3] </span></span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="white-space: pre-wrap;">Dia benci kembali kepada kekafiran setelah Allah selamatkan dirinya darinya sebagaimana orang yang tidak suka dilemparkan</span></span> </b></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>ke dalam kobaran api</b>.” (HR. Bukhari dan Muslim) </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>_sesuatu yang mengherankan_ Kamu ini memang aneh! </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, </span></span></div><div style="background-color: transparent;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Sungguh sebuah perkara yang amat mengherankan tatkala kamu telah mengenal-Nya lantas kamu justru tidak mencintai-Nya. Kamu mendengar da’i yang menyeru kepada-Nya namun kamu justru berlambat-lambat dalam memenuhi seruan-Nya. Kamu menyadari betapa besar keuntungan yang akan dicapai dengan bermu'amalah dengan-Nya namun kamu justru memilih bermuamalah dengan selain-Nya. Kamu mengerti betapa berat resiko kemurkaan-Nya namun kamu justru nekat membangkang kepada-</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Nya. Kamu bisa merasakan betapa pedih kegalauan yang muncul dengan bermaksiat kepada-Nya namun kamu justru tidak mau mencari ketentraman dengan cara taat kepada-Nya. Kamu bisa merasakan betapa sempitnya hati tatkala menyibukkan diri dengan selain ucapan-Nya atau pembicaraan tentang-Nya namun kemudian kamu justru tidak merindukan kelapangan hati dengan cara berdzikir dan bermunajat kepada-Nya. Kamu pun bisa merasakan betapa tersiksanya hatimu tatkala bergantung kepada selain-Nya namun</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">kamu justru tidak meninggalkan hal itu menuju kenikmatan yang ada dalam pengabdian serta kembali bertaubat dan taat kepada-Nya. Dan yang lebih aneh lagi daripada ini semua adalah kesadaranmu bahwa kamu pasti membutuhkan-Nya dan bahwa Dia merupakan Yang paling kamu perlukan, akan tetapi kamu justru berpaling dari-Nya dan mencari-cari sesuatu yang menjauhkan dirimu dari-Nya.” (al-Fawa’id, hal. 45)</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><b>Mana bukti cintamu? </b></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Allah ta’ala berfirman (yang artinya), </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Katakanlah (Muhammad): ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31). </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">disalin dari : </span><br />
<span style="background-color: transparent; color: #000099; font-style: normal; font-variant: normal; text-decoration: underline; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><a href="http://abumushlih.com/tak-semudah-yang-dibayangkan.html/">http://abumushlih.com/tak-semudah-yang-dibayangkan.html/</a></span></span></div></div>Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-42850606815932556382011-10-03T23:48:00.001+07:002012-09-08T22:08:43.127+07:00Kesyirikan di Zaman Kita …<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16px;"></span><br />
<div align="justify">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://dl.dropbox.com/u/21001965/banner-syirik2.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://dl.dropbox.com/u/21001965/banner-syirik2.gif" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Ternyata Kesyirikan Di Zaman Kita Lebih Parah...</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh : </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ibnu 'Ali Al-Barepany</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Para pembaca yang budiman, diantara musibah besar yang menimpa kaum muslimin dewasa ini adalah acuh terhadap urusan agama dan sibuk dengan urusan dunia. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan Alloh karena sedikitnya pemahaman tentang permasalahan-permasalahan agama. Dan jurang terdalam yang mereka masuki yaitu lembah hitam kesyirikan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perbuatan dosa yang paling besar inipun begitu samar bagi kebanyakan manusia karena kejahilan mereka dan rajinnya setan dalam meyesatkan manusia sebagaimana yang dikisahkan Alloh tentang sumpah iblis, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus," (Al-A'rof : 16). </span></blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bahkan kesyirikan hasil tipudaya iblis yang terjadi pada masa kita sekarang ini lebih parah daripada kesyirikan yang terjadi pada zaman Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam..!! Kenapa bisa demikian?</span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b></b></span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br /></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Kemusyrikan jaman dahulu hanya di waktu lapang</b></span></div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sesungguhnya orang-orang musyrik pada zaman Rosululloh shallallohu 'alaihi wasallam melakukan kesyirikan hanya ketika dalam keadaan lapang saja. Namun tatkala mereka dalam keadaan sempit, terjepit, susah dan ketakutan mereka kembali mentauhidkan Alloh, hanya berdo'a kepada Alloh saja dan melupakan segala sesembahan selain Alloh. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Alloh tentang keadaan mereka, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih."(Al-Isra' : 67). </span></blockquote>
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Alloh) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka." (Az-Zumar : 8).</span></blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Itulah keadaan musyrikin zaman dahulu, lalu bagaimana keadaan musyrikin pada zaman kita ini? Ternyata sama saja bagi orang-orang musyrik zaman kita ini, baik dalam waktu lapang ataupun sempit, tetap saja mereka menjadikan bagi Alloh sekutu. Tatkala punya hajatan (misalnya pernikahan, membangun rumah ataupun yang lainnya) mereka memberikan sesajen ke tempat-tempat yang dianggap keramat. Tatkala suatu ketika terkena musibah, mereka beranggapan bahwa mereka telah kuwalat terhadap yang mbaurekso (jin penunggu) kampungnya kemudian meminta ampun dan berdoa kepadanya agar menghilangkan musibah itu atau pergi ke dukun untuk menghilangkannya. Ini adalah bentuk kesyirikan kepada Alloh yang amat nyata. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alloh berfirman, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Hanya bagi Alloh-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan sesuatu yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka."(Ar-Ro'du : 14)</span></blockquote>
</div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Sesembahan musyrikin dulu lebih mending solehnya</b></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Orang-orang musyrik pada zaman Rosululloh Sholallohu 'alaihi wasallam menjadikan sekutu bagi Alloh dari dua kelompok, </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang pertama adalah hamba-hamba Alloh yang sholeh, baik dari kalangan para nabi, malaikat ataupun wali. </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dan yang kedua adalah seperti pohon, batu dan lainnya. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lalu bagaimana keadaan orang-orang musyrik zaman kita? Saking parahnya keadaan mereka, orang-orang yang telah mereka kenal sebagai orang suka berbuat maksiatpun mereka sembah dan diharapkan berkahnya. Lihat betapa banyak orang yang berbondong-bondong ngalap berkah ke makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan di Gunung Kemukus, Sragen. Diceritakan bahwa mereka berdua adalah seorang anak dan ibu tiri (permaisuri raja) dari kerajaan Majapahit yang berselingkuh, kemudian mereka diusir dari kerajaan dan menetap di Gunung Kemukus hingga meninggal. Konon sebelum meninggal Pangeran Samudro berpesan bahwa keinginan peziarah dapat terkabul jika melakukan seperti apa yang ia lakukan bersama ibu tirinya. Sehingga sebagai syarat “mujarab” untuk mendapat berkah di sana, harus dengan berselingkuh dulu..!! Allohu Akbar</span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Musyrikin jaman dahulu tidak menyekutukan Alloh dalam Rububiyah-Nya </b></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tauhid rububiyah adalah mengikrarkan bahwa Allohlah satu-satunya pencipta segala sesuatu, yang memberikan rizki, yang menghidupkan dan mematikan serta hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Alloh. Ini semua diakui oleh orang-orang musyrik zaman dahulu. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalilnya adalah firman Alloh, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Alloh", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Alloh )?."(Az-Zukhruf : 87). </span></blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Juga firman-Nya, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Alloh." Maka katakanlah "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"(Yunus : 31).</span></blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Akan tetapi titik penyimpangan mereka yaitu kesyirikan dalam tauhid uluhiyah (mengikrarkan bahwa hanya Alloh sajalah yang berhak ditujukan kepada-Nya segala bentuk ibadah, seperti do'a, nadzar, menyembelih kurban dan lain-lain). Inilah yang diingkari oleh musyrikin zaman dulu. Mereka berdoa kepada patung atau penghuni kubur bukan dengan keyakinan bahwa patung itu bisa mengabulkan do'a mereka atau punya kekuasaan untuk mendatangkan keburukan, namun yang mereka maksudkan hanyalah supaya patung (sebagai perwujudan dari orang sholeh) atau penghuni kubur itu dapat menyampaikan do'a mereka kepada Alloh. Mereka berkeyakinan bahwa orang sholeh itu yang telah diwujudkan/dilambangkan dalam bentuk gambar/patung tersebut mempunyai kedudukan mulia di sisi Alloh. Sementara mereka merasa banyak berbuat dosa dan maksiat, sehingga tidak pantas meminta langsung kepada Alloh, tetapi harus melalui perantara. Inilah yang mereka kenal dengan meminta syafa'at pada sesembahan mereka Mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, </span><br />
<blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Alloh dengan sedekat- dekatnya."(Az-Zumar : 3).</span></blockquote>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lalu bagaimana keadaan musyrikin sekarang ini? Diantara mereka ada yang berkeyakinan bahwa yang memberikan jatah ikan bagi nelayan, yang mengatur ombak laut selatan adalah Nyi Roro Kidul. Sungguh tidak seorangpun dapat menciptakan seekor ikan kecilpun, ini adalah hak khusus Alloh dalam rububiyah-Nya, tetapi mereka menisbatkannya kepada Nyi Roro Kidul. Allohu akbar, betapa keterlaluan dan lancangnya terhadap Pencipta alam semesta!!! Sehingga tidaklah heran pula jika banyak diantara masyarakat yang takut memakai baju hijau tatkala berada di pantai selatan, karena khawatir ditelan ombak yang telah diatur oleh Nyi Roro Kidul.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lihatlah, betapa orang-orang musyrik zaman dahulu lebih berakal daripada orang-orang musyrik sekararang ini. Karena maraknya bentuk-bentuk kesyirikan dan samarnya hal tersebut sudah seharusnya setiap kita untuk mempelajari ilmu tauhid agar dapat menghindarkan diri sejauh-jauhnya dari segala macam bentuk kesyirikan. Sungguh betapa _bodoh_ jahilnya orang yang mengatakan “Untuk apa belajar tauhid sekarang ini?”.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Akhirnya kita memohon kepada Alloh agar memberikan kepada kita taufik dan menjauhkan diri kita dari berbagai macam bentuk kesyirikan yang merupakan sebab kehancuran di dunia maupun di akhirat. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wallohu A'lam. (Ibnu 'Ali Al-Barepany).</span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumber : <a href="http://serambimadinah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=64:ternyata-kesyirikan-di-zaman-kita-lebih-parah&catid=37:aqidah&Itemid=62">serambimadinah.com</a></span></div>
</div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1676161326322755230.post-29611625057325331732011-09-20T11:58:00.000+07:002011-09-20T11:58:17.747+07:00Mengenal Khasiat Habbatussauda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTm-DiTALD4wco-Kl3oL710N-xv0Mpz_HEiRXsn3mH1kMvOiazjwyHYQr_BfaSa5pJNA9_8n-cnnbCrL0j9GrYAq2rccihWDMSxdlZbqbpxFC0rBcny5dzlmdB9WFXfR9wePTL5fVB7lk/s1600/nigella7060lg.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTm-DiTALD4wco-Kl3oL710N-xv0Mpz_HEiRXsn3mH1kMvOiazjwyHYQr_BfaSa5pJNA9_8n-cnnbCrL0j9GrYAq2rccihWDMSxdlZbqbpxFC0rBcny5dzlmdB9WFXfR9wePTL5fVB7lk/s200/nigella7060lg.jpg" width="200" /></span></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;">Habbatus sauda bukanlah nama yang asing lagi bagi kita. Sebagian orang menyebutnya jintan hitam. Biji dari tanaman Nigella sativa ini dikenal memiliki keistimewaan dalam bidang pengobatan. Bahkan, disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><br />
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ مِنَ السَّامِ. قُلْتُ: وَمَا السَّامُ؟ قَالَ: الْمَوْتُ</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><br />
“Sesungguhnya habbatus sauda ini adalah obat bagi segala penyakit, kecuali as-sam.” Aku (Aisyah) berkata, “Apakah as-sam itu?” Beliau n menjawab, “Kematian.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Ath-Thibb, Bab Al-Habbatus Sauda, hadits no. 5687) </span><br />
<a name='more'></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;">Menurut sejarah, tanaman ini berasal dari Mediterania (terutama Mesir). Sekarang, tanaman ini tersebar ke banyak wilayah, seperti Jazirah Arab (Yaman, Saudi Arabia), Siria, Irak, sebagian Asia Tengah (India, Pakistan), negara-negara Laut Tengah (Yunani, Siprus) dan Amerika.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;">
Berikut ini beberapa manfaat habbatus sauda.<br />
<br /><b>
Menguatkan Sistem Kekebalan Tubuh</b><br />
Habbatus sauda dapat meningkatkan jumlah sel-sel T yang baik untuk meningkatkan sel-sel pembunuh alami. Dengan demikian, mengkonsumsi habbatus sauda dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pada tahun 1993, Dr. Basil Ali bersama koleganya dari Fakultas Kedokteran, Universitas King Faisal mempublikasikannya dalam jurnal Pharmasetik Saud. Dengan demikian, habbatus sauda dapat dijadikan obat untuk penyakit yang menyerang kekebalan tubuh.<br />
<br /><b>
Meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kewaspadaan</b><br />
Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3), habbatus sauda merupakan nutrisi bagi sel otak untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan. Habbatus sauda juga memperbaiki (peredaran darah) mikro ke otak dan cocok diberikan kepada anak usia pertumbuhan maupun lansia.<br />
<br /><b>
Menetralkan racun dalam tubuh</b><br />
Racun dapat menganggu metabolisme dan menurunkan fungsi organ penting seperti hati, paru-paru dan otak. Gejala ringan keracunan dapat berupa diare, muntah, pusing, gangguan pernapasan dan turunnya daya konsentrasi. Habbatus sauda mengandung saponin yang dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh.<br />
<br /><b>
Mengatasi gangguan tidur dan stres</b><br />
Sapion yang terdapat pada habbatus sauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur dan dapat menghilangkan stres.<br />
<br /><b>
Anti histamin</b><br />
Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asma bronkial. Pemberian minyak ini (habbatus sauda) berdampak positif terhadap penderita asma bronkial.<br />
<br /><b>
Memperbaiki saluran pencernaan dan anti bakteri</b><br />
Habbatus sauda mengandung minyak atsiri yang telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan.<br />
<br /><b>
Melancarkan air susu ibu</b><br />
Kombinasi lemak tidak jenuh dan struktur hormonal yang terdapat dalam minyak habbatus sauda dapat melancarkan air susu ibu.<br />
<br /><b>
Nutrisi tambahan pada ibu hamil dan balita</b><br />
Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan nutrusi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim hujan saat anak sangat mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega 3, Omega 6 dan Omega 9 yang terdapat dalam habbatus sauda merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak.<br />
<br /><b>
Nutrisi bagi lansia dan makanan suplemen</b><br />
Kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi sangat ideal untuk orang yang berusia lanjut, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan revitalitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatus sauda mengandung 15 macam asam animo penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Asam amino tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari makanan.<br />
<br /><b>
Meremajakan sel-sel kulit dan menunda proses penuaan</b><br />
Habbatus sauda sangat baik untuk menjaga kelembaban, kehalusan, dan keremajaan kulit.<br />
<br /><b>
Nutrisi tambahan</b><br />
Habbatus sauda kaya dengan kandungan nutrisi sebagai tambahan tenaga, sangat cocok untuk orang lanjut usia, terutama untuk menjaga daya tahan tubuh dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.<br />
Habbatus sauda juga mengandung 15 jenis asam amino penyusun protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Asam amino tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus disuplai dari makanan.<br />
Demikian beberapa manfaat habbatus sauda yang berhasil dikaji dari berbagai penelitian. Semuanya bermuara pada satu kesimpulan akan kebenaran sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa di dalam habbatus sauda terdapat obat bagi segala penyakit kecuali kematian.<br />
(dari berbagai sumber)</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 18px;">sumber : <span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; font-size: small; line-height: normal;"><a href="http://www.asysyariah.com/sakinah/info-praktis/820-mengenal-khasiat-habbatussauda.html">www.asysyariah.com</a></span></span></div>
Onne Ahttp://www.blogger.com/profile/14222227189258237241noreply@blogger.com0