sekedar catatan (ga ilmiyyah)


Cuma ingin bilang,
Hidup itu sebentar, sementara waktu ga pernah berhenti berputar.

Ga usah dibilang, semua kita pasti cinta agama kita.., dan kita suka jika ia tegak menjulang, mulia perkasa dan penuh wibawa dipermukaan bumi ini..

Hingga ga ada satupun manusia merendahkan pemeluknya, mencaci dan menghinakan kita sebagai muslim.
Dan yang terpenting, jika Alloh izinkan, seluruh dunia mengakui bahwasanya tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Alloh, dan bahwasanya Muhammad shallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan Alloh...   

Cobalah kita lihat saudara2 kita, banyak yang berjuang demi tegaknya din ini, terlepas dari benar atau salah cara perjuangan yang ditempuh..






Ada yang "menunggang" demokrasi,
Ada yang senang dengan pengerahan massa, teriak yel-yel sambil bawa-bawa bendera,
Ada yang teriak-teriak dengan kalimat-kalimat thoyyibah.. Berkerumun dan melaksanakan tatacara baru _sejenis modifikasi dalam agama… dan entah apa lagi
Ada yang… meledakkan bom!!
Ada yang...

Macam-macam cara ditempuh…
Tercapaikah tujuan???
Ataukah makin terpuruk???

Sungguh akalku yang bodoh ini berpikir seperti ini,

Jika kita menunggang demokrasi lalu memenangkannya (dan ini sepengetahuanku ga pernah terjadi, atau aku yang terlalu bodoh kah??), dan kita berkuasa memegang pemerintahan, manusia-manusia utama kita duduk disana lalu memberi kebijakan begini dan begitu, menegakkan hukum Alloh..., apakah tidak mungkin orang-orang yang selama ini mengecap kebebasan dalam bermaksiat, yang selalu berasyik ria dalam gelimangan nikmat hasil dari cara-cara laknat menggulingkan orang-orang pilihan dan utama kita yang setengah mati kita dudukkan disana…?? (duh, kasihan mereka..)


kenapa orang-orang pilihan kita digulingkan??
Karena kebebasan mereka terancam tentu saja..


Dengan cara apa menggulingkannya??
Demokrasi.. Pengerahan massa, belum lagi kaum kuffar yang menjalankan makar.. Mencuri-curi kesempatan.., aktivis ham, lsm, dan entah apalagi yang mendapat dukungan dari kaum yang gak akan pernah ridho hingga kita mengikuti jalan dan tatacara mereka…

Lalu, saudaraku yang senang turun kejalan, teriak -teriak bawa-bawa bendera serta baliho bermacam-macam.. Cobalah tengok sampai dimana keberhasilan mereka..
Adakah tercapai kemuliaan islam dengan cara ini???
Jujur saja dari semenjak rosululloh shallallohu 'alayhi wasallam diutus..hingga sekarang, sampai dimana keberhasilannya, adakah islam jaya dengan cara ini??

Aku ini seorang bodoh, ma'afkan jika cara berpikirku salah.
Tapi cobalah untuk jujur…

Lalu kepada saudaraku yang tetap bersikukuh dengan "hal-hal baru" dan "baik" padahal ga ada contoh sebelumnya dari rosululloh shallallhu 'alayhi wasallam, maupun para shohabatnya rhodiallohu 'anhum ajma'in juga para ulama dari masa tabi'in dan masa tabi'it tabi'in rohimahumullohu..

Dan juga kepada ayah ku, kakek-kakek ku dan saudaraku semua, ma'afkan bukannya aku ga tau adat dan tradisi, bukannya aku ga menghormati tatacara "leluhur" kita..
Akan tetapi sungguh aku telah menemukan apa yang semenjak remaja aku pertanyakan.. Tentang kebenaran.. Tentang apa yang kubaca dan ku pelajari sebelum ini. Lalu menjumpai keadaan disekeliling yang selalu penuh dengan kontradiksi,


betapa tidak..
Tatkala aku temukan dalam al qur'an dan mendengar suatu riwayat tentang berdo'a dengan pelan koq kita malah berdo'a dan berzikir dengan suara lantang?? (dengan tanpa maksud untuk mengajarkan)
Lalu  tentang niat sholat, susah payah waktu SD kuhafalkan lafalnya tapi ternyata dikatakan dalam nukilan-nukilan kitab para ulama yang banyak itu ga ada satupun yang bahas itu secara mendetil seperti itu... "usholli fardho……. Ada'an…."  dibanyak kitab para ulama yang dapat dipertanggung jawabkan dan keterangan para guru yang kutemui ternyata dikatakan bahwa niat itu pekerjaan hati…
Lalu tahlilan 7 hari 40 hari 100 hari… dari mana itu asalnya…
Lalu cerita leluhur-leluhur kita.. Mbah fulan dan mbah fulan, wali fulan juga wali fulan. Adakah bukti-bukti otentiknya?? Seperti kitabnya yang bisa tuk dibaca dan dipahami.  Sungguh aku bertanya untuk satu kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan biar hati ini tentram menjalankannya dan ga lagi bertanya-tanya..
Juga, tradisi maulid dan perayaan lain ternyata semua bermuara pada satu titik.. Titik modifikasi dalam agama… adakah hal itu baik dan bisa membawa manfaat??? Membawa kejayaan ummat???

Aku ini seorang bodoh, maafkan jika cara berpikirku salah,
Tapi cobalah untuk jujur…

Modifikasi dalam agama hasil dari pemahaman yang beraneka macam terhadap nash dan dalil, pemahaman yang bermacam-macam seperti ini… (lagilagi akalku yang bodoh ini jadi berpikir), inilah biang perpecahan sesungguhnya.. dan menghambat kejayaan islam yang kita impikan.. 
Seandainya pemahaman terhadap semua hal ini (terhadap al qur'an dan assunnah) hanya satu saja, kita pakai pemahaman para shohabat nabi shallallohu 'alayhi wasallam terhadap al qur'an dan assunnah, terjemahan mereka, perkataan mereka rhodhiallohu 'anhum ajma'in yang banyak tercatat dalam kitab-kitab ulama kibar... memahami al qur'an dan hadits nabi seperti mereka memahaminya…
Lalu kita jalani dan terapkan mulai dari hal yang terkecil, pada lingkup yang terkecil.. Lalu saudara kitapun lakukan demikian..
Lalu semuanya, ga meremehkan satupun syari'at yang Alloh telah tetapkan melalui lisan dan perbuatan rosulnya..
Syari'at janggut, anti isbal, sholat jama'ah, meluruskan shof jama'ah, mu'amalah tanpa riba, mentauhidkan Alloh dengan benar, berholawat dengan benar,, dan banyak lagi pastinya…
Ga menganggap enteng semua perkara yang sudah ditetapkan dalam agama… dan juga tidak berlebih-lebihan dalam beramal, sebatas apa yang sudah dicontohkan oleh nabi kita shallallhu 'alayhi wasallam, dan beramal semampu kita lalu konsisten terhadapnya.

Apakah mustahil bagi Alloh untuk meneguhkan dan memuliakan kita di dunia dan di akhirat???

kemuliaan seperti ini tentu bukan tujuan utama, tapi yang utama pastinya penghambaan kita pada Alloh dengan benar, dan kejayaan serta kemuliaan itu pastinya akan Alloh berikan sebagai anugerah yang tlah Alloh janjikan, jika kita termasuk orang-orang yang benar...

Dan satu lagi, jika kita meremehkan sunnah disini, ga mustail jika Alloh menghinakan kita disana, dan pada hal-hal lain…

Dan saudaraku yang menegakkan islam dengan bom,
Sederhana saja, imbasnya saudaramu kaum muslimin yang juga merasakannya, kasihan mereka menderita. Yang konsekuen berjanggut dan bercadar dicurigai, sejumlah pesantren dan lembaga pendidikan dimata-matai, lalu makin banyak orang yang makin anti dan phobia dengan islam, bahkan orang islam sendiri was-was dengan keislamannya dan ga bisa leluasa menampakkan syi'ar islamnya yang haq.

Lalu mereka kaum kuffar makin melegalkan tindakkan teror sejatinya terhadap saudara kita di tempat lainnya, dengan nama membasmi teror lewat teror yang baru.. belum lagi media yang sangat tidak berpihak pada kaum muslimin…
...


"maka sebenar-benar perkataan adalah kitabulloh, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallohu 'alayhi wasallam, seburuk-buruk urusan adalah yang di ada-adakan dan yang setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan adalah dineraka"al-hadits




Wallohu a'lam bishshawab

Saudaramu yang bodoh

Komentar